Hari pertama memulai sekolah baru Jenni benar-benar nggak nyangka setelah melihat langsung sekolah ini. Keren mampus. Tidak mengherankan sih kalau kita lihat dari biaya masuk sekolah dan biaya lain-lainnya. Seragam sekolahnya saja didesain khusus.
Melewati parkiran lebih tidak nyangka lagi. Rata-rata yang parkir disini mobilnya enak dipandang semua. Bukan rata-rata lagi setelah dilihat tetapi seluruh mobil disini. Bahkan saat Jenni mendekati gedung sekolah terdapat parkiran bertuliskan VIP. Mungkin itu untuk orang-orang yang memiliki jabatan tinggi disini seperti kepala sekolah. Kalau Jenni tidak salah hitung sekitar sepuluh mobil lah dapat terparkir ditempat VIP.
"Tinnn...tinnn..." Terdengar bunyi klakson saat Jenni masih berdiri didepan parkiran VIP. Setelah melihat kebelakang reflek Jenni langsung loncat menghindar. Hasilnya dia jatuh hingga sikutnya yang mulus ini harus mencium jalanan.
Sumpah gila ini orang! Didalam area sekolah bisa-bisanya mereka bawa mobil sengebut ini.
Ternyata mereka yang parkir ditempat VIP. Pasti mereka bukan sekedar kaya saja, pasti mereka diperlakukan khusus. Ada empat mobil yang parkir disana dan semuanya menggunakan mobil bertipe sport.
Pokoknya gue harus bikin pelajaran ke orang-orang ini. Apa lagi yang tadi hampir nabrak gue. Sumpah gue nggak peduli dia anak siapa asalnya dari mana pokoknya i dont care!
Pas sekali ketika Jenni sampai didepan mobilnya orang tersebut telah turun dari mobil. Baru saja orang itu menutup mobilnya.
Plakk... Tamparan yang terdengar cukup keras.
Otomatis semua murid yang berada disekitar kami tercengang hingga memberhentikan jalan mereka menuju gedung.
Bahkan teman-temannya ini cowok sempat bengong. Baru saja mereka membuka pintu mobil sudah melihat adegan tidak mengenakan. Total mereka semua ada enam orang.
Saat cowok tersebut sadar kalau barusan dia ditampar, kerah baju Jenni ditarik.
"Lu ga tau gue siapa hah!" Cowok itu membentak dengan mata melotot dan pipi sebelah kirinya merah membekas tangan. Hal tersebut membuat Jenni cukup puas membalasnya.
Jenni lepas genggaman tangan cowok tersebut dari kerahnya. Dia dorong dahi cowok tersebut dengan telunjuk sekuat tenaga sehingga kepalanya terpental kebelakang.
"Heh! Emang gue peduli lu siapa. Paling lu cuma bocah ingusan yang bisanya ngerengek ke mama." Bentak Jenni balik.
Ekspresi teman-temannya lebih kaget lagi melihat apa yang barusan Jenni lakukan.
Cowok yang berdebat dengan Jenni ini masih bengong sambil melotot. Jenni akui ekspresinya sangat menyeramkan.
Langsung saja Jenni tinggalkan dia dan teman-temannya. Betul aja sesuai dugaannya, Jenni menjadi tontonan seru. Bahkan mereka sambil merekam. Tentu saja Jenni senang mereka merekam dirinya yang telah mempermalukan cowok kurang ajar tersebut.
Salah satu temannya memaki mereka yang masih merekam dengan ancaman ingin menonjok mereka satu-satu. Entah kenapa ancaman itu sangat menakutkan hingga murid-murid yang dari tadi merekam langsung saja memasukan hp mereka ke saku dan berjalan cepat.
"Pokoknya gue gamau tau pokoknya kalian cari dimana kelas cewek sialan tadi dan latar belakangnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Kiss
Fiksi RemajaPenderitaan Jenni dimulai sejak hari pertama dia masuk sekolah. Yang dilakukan adalah menampar dan menghina pangeran sekolah yang juga ternyata ketua geng + preman sekolah bernama Juna. Ternyata kata preman tidak cukup untuk menilai mereka. Bisa dib...