8 - Calon Menantu

3.4K 119 2
                                    

Jenni membuka matanya dan yang dia lihat adalah sebuah kamar dengan dekorasi berwarna gelap.

Jenni membuka matanya dan yang dia lihat adalah sebuah kamar dengan dekorasi berwarna gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aduh...kepala gue pusing banget.

Jenni memijat keningnya sudah berapa lama dia tertidur. Jenni baru sadar ada dimana ya?
Jenni segera berlari kelur kamar walaupun matanya belum benar-benar terbuka.

Seorang pelayan didepan pintu menawarkan Jenni sarapan.

"Nona silahkan sarapan dibawah."

Sama sekali nggak Jenni hiraukan kemudian dia lari menuruni tangga.

Sebenarnya ada dimana gue.

"Good morning..."  tiba-tiba saja.

"Eeee.. I-ya  tan-te  morning. Loh?"

Ini kan wanita yang gue temuin diruang kepala sekolah. Jangan-jangan...

Jenni melirik kearah Juna.

Juna melihatnya sambil senyam-senyum dan Jenni menatapnya dengan penuh pertanyaan. Juna membalas tatapan Jenni dengan tatapan tidak sopan dengan melihat dari atas kebawah.

Sontak Jenni langsung melihat kearah tubuhnya sendiri. Apakah ada yang aneh? Tentu saja Jenni kaget dan langsung dia tutupi bagian dadanya dengan kedua tangan.

Bagian dada yang sedikit terbuka dengan renda-renda. Ya ampun ini sungguh memalukan berpenampilan seperti ini didepan orang asing.

"Udah tante duga baju malam pertama tante sangat cocok dikamu. Pas sekali." Sambil menarik Jenni kemeja makan.

"Tenang aja kok kamu nggak usah malu-malu. Sudah biasa kok disini berpakaian seperti itu. Tante setiap malam juga berpakaian seperti ini. Sangat sexy kan pa calon menantu kita?"

"Ya ma.. kayak kamu waktu muda." Jawab bokap Juna santai.

Jenni diposisikan harus duduk disebelah Juna. Bibirnya dari tadi menahan tawa dan Jenni hanya bisa melotot padanya. Seandainya disini tidak ada orangtuanya sudah habis Juna dipukuli Jenni.

"Oh iya nama kamu kalau nggak salah Jenni kan? Nama tante Shandy. Kalau papanya Juna namanya Samuel."

"Eh..iya tante... Halo om."

"Kamu anak baru yang waktu itu nampar Juna kan?"

Oh my god!!! Kenapa harus dibahas disini sih. Nyokapnya tidak mengerti situasi banget sih. Persis banget kayak anaknya. Gue melirik kearah bokapnya Juna dan Juna. Mata Juna sudah mau keluar melototin gue dan bokapnya sih hanya menahan tawa dengan menaruh tangannya dibibir.

"Aduh maaf ya tan.. Itu aku nggak sengaja banget."

"APA?! Lu bilang nggak sengaja?" Juna langsung merocos."

"Juna!" Tegur Shandy yang langsung bisa bikin dia diam kembali makan.

Sepertinya nyokapnya sangat ditakutin. Kalau dilihat-lihat aura nyokapnya sangat menyeramkan kalau lagi muka serius.

"Hari ini kamu sama Juna nggak usah masuk dulu ya. Kamu kan sedang tidak fit badannya. Kasihan sekali kamu pasti kemarin kamu sangat shock ya? Nanti tante panggilin dokter ya."

"Makasih tante. Tapi setelah sarapan saya langsung pulang saja."

"Kamu tinggal dimana? Tante harus ijin dulu ke calon besan tante biar kamu nggak dimarahin kemarin nggak pulang."

"Mom apaan sih besan besan. Aku sama dia nggak ada apa-apa mom..."

"Nggak apa-apa kok tante, aku tinggal sendiri. Jadi aman kok nggak ada yang marahin."

"Dari pada kamu tinggal sendiri. Kamu tinggal disini saja. Tante nggak mau calon menantu tante kenapa-kenapa."

"Aduh jangan tante. Aku nggak apa-apa kok tinggal sendiri."

Ternyata dari tadi Juna melihat Jenni makan dengan tidak nyaman. Dia mengambil tindakan yang cukup romantis tapi karena dia yang melakukan jadi tidak romantis. Dia menutupi paha Jenni dengan jaket yang dia gunakan. Karena dari tadi Jenni berusaha memegang ujung bajunya yang sangat pendek.

"Aduh.. sweet banget sih anak mom. Jadi pengen muda lagi ya sayang." Sambil memeluk Samuel alias suaminya dan Samuel membalas dengan sebuah kecupan dikening.

"Juna kok kamu senyam senyum terus dari tadi? Udah lama kamu nggak senyum. Biasa muka jutek terus. Sangking cinta ya?" Tanya mamanya.

"Uhuukk..uhuukk..."

"Minumnya pelan-pelan" Kata Jenni pada Juna.

"Aduh mom jangan ngaco deh. Aku jadi batuk kan. Aku sama dia nggak ada apa-apa kok. Kemarin dia maksa aku anterin dia pulang. Tau-tau ada yang ikutin. Salah dia sendiri. Tapi sekarang dia malah nyusain numpang tidur di kamar aku."

Jenni menatapnya dengan tatapan penuh tidak percaya.

Dasar pembohong...

"Kalau nggak ada apa-apa kok mau nungguin tidur dan suapinin bubur? Tumben banget kamu mau masak juga."

"Mommmmm!!"

"Yaudah Juna setelah sarapan kamu anterin calon menantu mom ke kamar buat bersih-bersih. Sudah mom suruh pelayan siapin baju gantinya dikamar kamu."

Setelah 10 menit berlalu..

"Buru!" Kata Juna jutek sambil meniggalkan meja makan.

"Permisi om.. tante.. makasih sarapannya."

Jenni mengikuti Juna menaiki tangga dan yang terjadi setelah masuk kamar....

Naughty KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang