Bagian - 8

43 8 0
                                    

Jangan lupa tekan bintang sebelah kiri😊😊
Happy Reading 😊

- pada dasarnya gemuruh dalam hatiku sungguh mengobrak-abrik seluruh jiwa pada diriku - Aricia

Keheningan pun terjadi di dalam mobil, tidak ada yang memulai percakapan sama sekali, keduanya sama-sama masih canggung karena baru pertama kali ngobrol sambil jalan.

"Nyalain radionya gapapa" ucap Avan memecah keheningan.

Dengan menoleh ke samping "Eh, gak apa-apa?" Tanya Cia yang mendapat anggukan dari avan.

Perputaran lagu yang ada pada radio sangat menggambarkan bagaimana perasaan Cia saat ini. Jika diresapi sungguh, terjangan perasaan sesak dalam dada itu pun keluar. Dengan diam Cia pun mengikuti alunan dari lagu itu.

Coba sehari saja ..
Satu hari saja kau jadi diriku ..
Kau akan mengerti ..
Kau akan mengerti bagaimana ku melihatmu
Mengagumimu, menyayangimu dari sudut pandangku ...

Tanpa disadari dari tadi sepasang mata yang ada di sebelah memperhatikan Cia dalam diam saat menyanyi.

"Suara lo bagus." Ucap Avan tiba-tiba.

"Terimakasih, oh iya katanya kamu mau ngomong sesuatu mau ngomong apa?" Tanya Cia.

Dengan gelagap aneh Avan pun menjawab "umm, tidak ada."

"Gue mau ngajak lo ke tempat yang pastinya belum pernah lo kunjungi."

"Kamu gak akan macam-macam kan?" Tanya Cia menyelidik.

"Lo lucu," balas Avan dengan kekehannya yang membuat Cia mengembungkan pipinya kesal.

'Astaga dia imut sekali' batin Avan di dalam hati.

****

Setibanya di tempat tujuan, ternyata pikiranku salah, aku yang beranggapan bahwa Avan akan mengajakku ke taman atau tempat apa gitu yang indah, tidak! Ternyata dia membawaku ke Pasar Burung, Astaga apa yang ada dipikiran cowok itu?

"Kamu yakin kita turun ke sini?" Ragu Cia.

"Kenapa tidak? Ayo turun."

Setelah bermenit-menit berjalan kaki akhirnya aku dan Avan berhenti di tempat penjualan burung merpati.

"Mau cari apa mas?" Tanya si Penjual.

"Saya mau cari merpati putih berpasangan pak ada?"

"Wahh, pasti mau buat masnya sama mbaknya ya?" Tanya si Penjual dengan nada menggoda yang hanya dibalas Avan dengan senyum tipis.

Setelah melakukan transaksi mereka berdua pun menuju ke kedai makan yang ada di pasar tersebut, hanya sekedar makan setelahnya Avan pun mengantarkan Cia kembali ke rumahnya.

"Thanks sudah mau nemenin gue tadi, kayaknya lo gak suka ya ke tempat seperti itu?" Tanya Avan.

"Ah bukan begitu, hanya saja nggak nyangka aja karena aku belum pernah ke sana" jawab Cia pelan.

"Sebenarnya gue ..." Cia langsung mengadahkan kepalanya mendengarkan apa yang akan dikatakan cowok itu.

"Sebenarnya alasan gue ngajak lo tadi, gue mau kenal dengan lo lebih dalam" ucap Avan dengan sekali tarikan nafas.

Cia hanya diam mendengar penuturan dari mulut Avan.

"Ah gue mau balik dulu, setelah ini izinkan gue untuk dekat dengan lo. Gue balik" pamit Avan.

"Hati-hati" ucap Cia yang membuat Avan menyunggingkan senyumannya.

****

Drrrtttt.

From
Jani : Ci, lo sudah tau gak? Devan sekarang jadian sama Lintang , gue tadi tau dari Ical.

Tanpa di sadari cairan bening gadis itu pun lolos dari mata indahnya.

To Jani : Terimakasih infonya jani.

Ya Tuhan, Apa aku harus menyerah sekarang?

Setelah membalas pesan dari Jani, Cia pun meletakkan handphonennya kasar di atas meja belajarnya dan ia hanya bisa menangis dalam diam.

***

Tbc!
Sorry kalau ejaan dalam penulisan salah dan typo masih banyak bertebaran😯, jangan lupa Voment❤

DAYRAVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang