Bagian 14A - Pulang

27 2 0
                                    

Padahal jarak belum akan dimulai,tapi rinduku sudah berdiri siap di depan pintu - Avan
.
.
.

Mama :
Sayang, pulang ya. Mama lagi marah sama papa. Mama mau tidur sama kamu nak.

Setelah mendapat pesan tersebut dari ibunya, Avan pun bergegas pulang ke rumah karena sebelumnya ibunya tidak pernah seperti ini.

Apakah gara-gara gue mama papa jadi seperti ini, Batin Avan dalam hati.

Iya, Avan pulang sekarang.
Send.

"Ya Tuhannnn." Ucap Avan frustasi.

***

Sesudah memarkirkan motornya di garasi Avan segera masuk ke dalam rumah bernuansa putih itu. Tak lupa menyapa ayahnya yang berada di ruang tamu.

"Pa," sapa Avan menyalimi tangan Atta. "Mama mana?"

Atta membenarkan letak kacamatanya, "Ada di kamar, kalau kamu sudah bicara sama mama segera turun papa mau ngomong."

"Iya, Avan ke mama dulu."

Setelah mengetuk pintu kamar ibunya. Begitu melihat ibunya yang tertidur dengan posisi menyamping menghadap jendela, dengan hati yang kecewa akan perbuatannya membuat mamanya seperti ini.

Seharusnya Avan dengerin apa omongan papa, batin Avan dengan mengelus rambut ibunya.

Sandra yang merasa ada sesuatu membelai rambutnya sontak membalikkan badan.

"Avan," ucap Sandra memeluk putranya erat.

Avan pun menenangkan ibunya yang terisak. "Sudah, mama gak boleh marah sama papa, nanti Avan yang bicara sama papa."

Sandra pun melepaskan pelukannya dari Avan dan menatap kedua mata Anaknya.

"Masa papa nyuruh Avan pindah agama kalau mau tetap bersama dengan Cia."

"Avan, nggak akan seperti itu ma," kata Avan menenangkan.

"Sekarang mama tidur, Avan mau ngomong sama papa dulu." Ucap Avan menarik selimut untuk menutupi badan ibunya dan mencium keningnya.

Dengan mengambil napas pelan, Avan memejamkan pun memejamkan matanya. Baru saja baikan dengan Aricia apa ia harus menjauhi gadis itu demi orang tuanya.

Avan melangkah menuju dapur untuk menemui Bi Lastri.

"Sore Den," sapa Bi Lastri.

"Sore Bi, Bi buatin dua teh hangat terus anterin ke depan ya."

"Siap Den."

Avan kembali melangkah untuk menemui Ayahnya.

"Pa?"

"Sini duduk," kata Atta. Avan pun mendudukkan dirinya tepat di depan Atta.

"Mungkin papa terlalu egois akan hubungan kamu dan Aricia," kata Atta.

Lengan Atta terulur pelan dan mengusap pundak anaknya.

"Papa mengizinkan kamu dengan gadis itu. Tapi ingat satu hal, kamu sudah dewasa, kamu bisa memihak mana yang baik dan buruk dalam hubungan kamu nanti."

***
Lega, satu kata mendeskripsikan perasaan Avan saat ini. Sempat mau menyerah dengan semuanya, tetapi semesta selalu mendukung.

"Mama tau nggak? Tadi Avan sudah mau merelakan semua supaya Mama dan Papa tidak seperti ini. Tapi ternyata, Puji Tuhan papa ngizinin Avan, Ma," kata Avan teduh berbaring di paha ibunya.

"Syukurlah," Sandra mengusap rambut anaknya. "Mama senang, kalau Avan senang."

"Yaudah, Mama baikan gih sama Papa."

"Gak mau, biarin Papa tidur di depan."

***

Avan sangat mensyukuri apa yang terjadi pada hari ini, benar kata Tuhannya. Tuhan tidak akan membiarkan hambanya berlarut-larut dalam kesedihan.

Senyum manis merekah dari bibir Avan ketika membaca balasan dari Aricia.

Dayra

Jangan telfon-telfon kalau di matiin.
Jangan spam Avan.
Aku block ya.

"Halo?"

"Halo," balas Avan menggoda.

"Beneran aku block ya."

"Jangan dong, entar kangen," kekeh Avan.

"Halo?? Aricia? Kok gak nyahut?"

Tut..tut..tut..

"Beneran ngambek tuh anak," batin Avan.

AVAN

Ada cafe-coffee baru buka, kalau mau pukul 7 gue jemput ke rumah.

DAYRA

Iya.

Selama menunggu pukul 7, Avan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan badan. Ia mengambil kaos navy berlengan panjang dengan celana pendek hitam yang kontras dengan warna kulitnya. Tidak lupa juga dengan snapback yang selalu dipakainya.

"Mama," teriak Avan dengan berjalan menyusuri tangga.

"Kenapa teriak-teriak," jawab Sandra dengan mengamati putranya. "Waduh, rapi bener mau kemana nih?"

Yang ditanya hanya bisa senyum malu.

"Jangan kemaleman kalau nganter anak orang," pesan Sandra.

"Siap! Yaudah Avan berangkat dulu."

TBC.

Makin kesini agak aneh ceritanya😂😂 maaf kalau banyak typo dan jangan lupa Voment💙

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DAYRAVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang