Hari ini adalah hari di mana Wali Kelas 12 Ipa 5 yaitu Bu Mus ber-ulang tahun, semua persiapan yang meliputi dekorasi kelas, kue & bunga, sudah lengkap tinggal menunggu 20 menit lagi.
Seluruh murid kelas Ipa 5 merayakannya sehabis jam pulang sekolah, ternyata dibalik semua persiapan itu mereka juga membuat rencana untuk memancing Bu Mus agar mau masuk ke kelas, karena saat ini sudah jam pulang sekolah dan biasanya para guru sudah tidak mau masuk kelas karena jam sudah habis.
"Eh temen-temen, buruan panggil Bu Mus pakai rencana yang tadi!" Teriak Devan.
"Lo aja deh van." Jawab Ajeng.
"Ical aja deh, ya Cal ya?" Teriak Devan lagi.
"Yaudah deh, kalian siap-siap semua biar gue yang panggil." Ucap Ical.
Mereka semua membuat rencana dengan mengatakan bahwa salah satu temannya ada yang bertengkar sehingga masih berada dalam kelas belum beranjak akan pulang ke rumah.
Devan yang iseng membawa bunga di tangannya pun menuju ke meja Cia. Ia mengulurkan bunga itu di depan wajah Cia dengan bersenandung,
Biar aku yang pergi
Biar aku yang tersakiti
Biar aku yang berhenti
Berhenti mengharapkanmu"Apasih Devan?, pergi deh" usir Cia.
"Ah lo mah," Devan pun mendaratkan tubuhnya di kursi samping Cia.
"Dari tadi pagi diem aja, kenapa sih?" Tanya Devan.
'Ini yang aku gak suka dari kamu, kamu diam-diam memperhatikanku apa tidak sih Dev? jangan buat aku berharap banyak ke kamu' batin Cia dengan memejamkan matanya.
Cia tetep diam tidak menjawab apapun, Devan pun melambaikan tangannya di depan wajah Cia.
"Eh, gak kenapa-kenapa kok." Jawab Cia pelan.
"Yakin?" Tanya Devan lagi yang hanya mendapat anggukan kepala dari Cia.
Brakk!!!!
"Woii buruan siap-siap Bu Mus udah mau jalan." Ucap Ical dengan nafas tersenggal-senggal.
Dan Bu Mus pun masuk ke dalam kelas, "siapa yang berteng ..."
Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday happy birthday
Happy birthday to you
Selamat ulang tahun Bu Mus.Terkejut! Ya itu yang sedang dirasakan Wali kelas itu. Setelah berhasil dan selesai memberikan surprise mereka semua pun bergegas pulang ke rumah masing-masing.
"Ci udah dijemput?" Tanya Jani pada Cia.
Dengan menggelengkan kepala, "nggak Jan, aku naik angkot mama gak bisa jemput."
"Mau bareng gak?" Tawar Jani.
"Gausah Jan kamu pulang aja."
"Yaudah lo hati-hati ya, Daahh." Pamit Jani.
Saat berjalan menuju depan gerbang Cia melihat Devan dan Lintang sedang tertawa bersama di depan ruang guru. Dengan berat hati Cia pun tetep berjalan keluar sekolah tanpa di sadari ada yang berjalan mengendap-endap di belakang Cia.
Dooorrrr
"Astaga Avan!!!" Teriak Cia kesal, "Loh kamu kok di sini?"
"Iya dong, mau jemput cewek cantik." Ujar Avan.
"Pacar kamu anak sini? Siapa? Kok aku gak tau?" Tanya Cia beruntun dengan penasaran.
"Siapa bilang pacar gue sekolah di sini, sok tau lo" kata Avan dengan menyolek hidung Cia.
Dengan kesal, "Ihhh, kamu tuh mesti yaa!" Gerutu Cia, "udah ah aku mau pulang."
"Yaudah yuk pulang." Ucap Avan dengan menggeret tangan Cia.
"Eh, katanya mau jemput cewek gimana sih Van???" Bingung Cia.
Masih dengan senyum singgah di bibir Avan, "Cewek cantik ya lo Cia." Ucap Avan dengan mencabut kuncir rambut Cia dan melenggang menuju mobilnya.
"Avaaannnn rusak nih rambutnya, tungguin dong." Teriak Cia mengejar Avan.
Tbc.
Jangan lupa Voment❤
KAMU SEDANG MEMBACA
DAYRAVAN
Fiksi RemajaLDR yang rumit bukan LDR yang beda negara atau kota, melainkan beda tempat ibadah. . . . "Maaf aku lebih memilih Tuhanku" Ya, kalimat itu yang membuat sang empu rasa harus rela dengan keadaan. . . Update = sejalannya otak😂 Copyright by Deefxy - 2017