(three)

11.7K 1K 106
                                    

Suasana di dalam kantor masih tampak sepi karena sekarang belum jam masuk kerja. Namun, Aeris dan Baekhyun selalu berangkat lebih awal dari karyawan yang lain.

"Selamat pagi, Mr.Baekhyun," sapa karyawan bagian keamanan yang sedang bertugas. Baekhyun pun mengangguk singkat.

Aeris memperhatikan Baekhyun lekat. Lelaki berusia 24 tahun yang berjalan di sampingnya ini tampak tampan dengan balutan kemeja berwarna biru navy dan celana bahan berwarna senada. Serta kacamata minus yang bertengger di hidung mancungnya semakin menambah kadar ketampanan seorang Baekhyun.

"Kau tampan sekali hari ini," ujar Aeris jujur. "Kenapa kau tidak mau menjadi pacarku?"

Aeris tersenyum geli saat melihat ekspresi kesal Baekhyun.

Baekhyun menghela napas pelan. Dia tahu jika Aeris sedang menggodanya.

"Kau tahu sendiri bukan?" katanya penuh penekanan.

Aeris mengangguk paham. Jika kalian berniat untuk menaksir Baekhyun sebaiknya kalian berpikir dua kali karena Baekhyun tidak menyukai wanita.

"Sayang sekali, padahal kau itu tipeku." Aeris meninju perut Baekhyun pelan. Perut Baekhyun sangat keras. Apa Baekhyun makan batu?

Mereka akhirnya sampai di loker. Aeris membuka lokernya untuk mengambil baju kerja. Dia melepas kemeja dan kaosnya di depan Baekhyun.

"Kau mau ganti baju di sini?" tegur Baekhyun.

"Memang kenapa?" tanya Aeris polos. Dia muali melepas kaosnya, menyisakan tank top berwarna hitam yang menutupi tubuh bagian atasnya.

"Apa kau mulai menyukaiku?" tanya Aeris menggoda Baekhyun.

"Bagian depan belakang rata semua." Kedua mata Baekhyun naik turun menatap tubuh Aeris. "Mana mungkin aku menyukaimu? Kau itu bukan seleraku, Aeris," ucap Baekhyun menyentil kening Aeris pelan.

Bohong jika Baekhyun mengatakan jika tubuh Aeris itu rata. Aeris memiliki postur tubuh yang porposional. Dengan tinggi badan 169 cm dan berat badan 43 kg.

Aeris terkejut. "Seleraku?"

Mendengar Baekhyun mengucapkan kata itu membuat Aeris ingat dengan mimpinya seminggu yang lalu. Entah kenapa Aeris belum bisa melupakan mimpinya itu.

"Kau tahu, Baekhyun? Ukuran BH aku itu tiga puluh delapan. Masak segini dibilang rata?" ucap Aeris sambil memperhatikan dadanya sendiri

Baekhyun memutar bola mata. Rasanya dia ingin sekali menjedotkan kepalanya pada apapun itu. Meskipun Baekhyun tidak menyukai wanita, tapi Aeris tidak pantas berbicara hal seperti itu. Apa Aeris tidak malu?

"Aku ini seorang laki-laki, Aeris, apa kau tidak malu bicara seperti itu?"

"Tidak," jawab Aeris yakin. "Kau kan tidak menyukai wanita," lanjutnya diakhiri dengan kekehan.

"Tetap saja aku ini laki-laki!" decak Baekhyun kesal.

"Siapa bilang kau itu wanita?" Aeris memakai baju seragamnya.

"Kau jangan melakukan hal ini di depan lelaki lain. Mengerti!" tegas Baekhyun mengingatkan Aeris.

"Memangnya kenapa? Kau cemburu, ya?" Aeris menaik turunkan alisnya menggoda Baekhyun. Entah kenapa dia suka sekali menggoda lelaki itu.

"AERIS...!"

"Hehehe, tidak akan."

❄❄❄

"Terima kasih, Aeris." Baekhyun menyesap kopi buatan Aeris. Kopi buatan gadis itu sangat enak. Semua karyawan di tempatnya bekerja mengakui hal itu.

Hot Daddy's! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang