Chanyeol sedang berada di sebuah taman yang sangat indah. Berbagai macam bunga tumbuh indah di sana. Ada sebuah danau dengan air yang sangat jernih dan beberapa pohon tumbuh besar mengelilingi danau itu. Chanyeol takjub melihatnya. Baru pertama kali ini dia melihat tempat seindah itu.Perempuan cantik bergaun putih selutut menarik perhatian Chanyeol. Rambut cokelat panjangnya menari-menari karena tertiup angin. Chanyeol menyipitkan kedua mata agar dapat melihat lebih jelas. Apa dia tidak salah lihat? Benarkah itu istrinya? Yoona?
Chanyeol perlahan mendekat. Sosok itu ternyata benar-benar Yoona.
''Hai, Chanyeol," sapa Yonaa ramah.
Chanyeol tersenyum bahagia. Betapa dia sangat merindukan sosok yang berdiri di depannya saat ini.
"Aku merindukanmu, Yonaa."
"Aku juga merindukanmu."
Chanyeol mencoba merengkuh Yonaa ke dalam pelukan, tapi kedua tangannya seolah menembus tubuh Yoona.
Chanyeol menatap kedua tangannya bingung. Kenapa dia tidak bisa menyentuh Yonaa?
"Aku mau pamit," ucap Yonaa.
Chanyeol tersentak. Pamit? Apa Yonaa akan meninggalakannya? "Jangan tinggalkan aku Yonaa. Aku sangat mencintaimu."
"Kembalilah, Angel sangat membutuhkanmu." Chanyeol berharap agar Yonaa tidak meninggalkannya lagi.
Yonaa menggeleng. "Kamu tidak mencintaiku lagi, Chanyeol."
Dahi Chanyeol terlihat berkerut. Kenapa Yonaa berkata seperti itu?
"Aku tahu kamu mencintai gadis lain."
Deg,
Darimana Yonaa tahu?
"Aeris gadis yang baik Chanyeol, aku yakin dia bisa menjadi ibu yang baik untuk Angel." Yonaa mengusap pipi Chanyeol lembut. Chanyeol memejamkan mata merasakan usapan lembut Yonaa di pipinya. Chanyeol merasa nyaman berada di dekat Aeris. Apa dia memang mencintai gadis itu?
"Aku tidak mau menyakitimu, Yonaa."
"Aku sakit bila melihatmu seperti ini, Chanyeol. Kematian itu takdir Tuhan. Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri atas kematianku."
"Maafkan aku, Yonaa. Maaf...." Chanyeol menangis tergugu.
"Kamu tidak bersalah Chanyeol, berbahagialah bersama Aeris. Aku pergi. Selamat tinggal." Yonaa mengecup kening Chanyeol lama lalu menghilang.
❄❄❄
"Paman! Bangun, Paman!" Kai mengguncang tubuh Chanyeol keras agar lelaki itu bangun.
Chanyeol seketika membuka mata saat merasakan goncangan keras pada lengannya. Napas Chanyeol tersengal. Keringat dingin pun keluar membasahi tubuh lelaki itu.
Chanyeol terduduk, mengusap wajah dengan kasar. Chanyol tidak pernah menyangka jika Yonaa datang di mimpinya.
"Paman mimpi buruk?" Kai menyodorkan segelas air putih ke Chanyeol.
"Terima kasih, Kai." Chanyeol meneguk air itu hingga tandas, menarik napas panjang lalu menghembuskan perlahan agar perasaannya tenang.
"Paman baik-baik saja?" tanya Kai khawatir.
Chanyeol tidak langsung menjawab pertanyaan Kai. Dia malah beranjak menuju balkon.
Kai pun mengikuti Chanyeol. Suara hewan malam sontak terdengar di telinga mereka.
Chanyeol mendongak, menatap langit malam yang tampak indah dipenuhi cahaya bintang. Apa salah satu bintang itu adalah Yonaa? Chanyol memiliki keyakinan, jika orang yang sudah meninggal akan menjadi bintang yang menghiasi langit malam. Apa saat ini Yonaa melihatnya dari atas sana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy's!
FanfictionDewasa 21+ [Jangan lupa follow authornya] Aeris seorang gadis berusia 17 tahun. Dia terpaksa tidak melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena kesulitan biaya, padahal Aeris termasuk murid yang pintar di sekolahnya dulu. Aeris...