(Four)

11.2K 977 73
                                    


Aeris langsung melihat ke arah pintu. Kedua matanya seketika terbuka lebar.

"Sehun?!"

Aeris melihat Sehun sedang bersama seorang wanita yang terlihat lebih tua darinya. Aeris tanpa sadar mendengkus sebal.

Chanyeol pun mengikuti arah pandang Aeris karena penasaran apa yang sedang gadis itu lihat. Ada sedikit perasaan tidak suka saat Aeris menatap lelaki yang baru memasuki restoran itu.

"Apa yang kau lihat?"

Aeris langsung menatap Chanyeol.

"Bapak lihat pria itu?" Aeris bertanya seraya menunjuk Sehun.

Chanyeol pun mengikuti arah telunjuk Aeris, tak lama dia mengangguk.

"Dia itu mantan saya, seminggu yang lalu dia memutuskan saya karena mencintai wanita lain. Dan dia sekarang sedang bersama seorang wanita yang pantas dipanggil tante." Aeris menyedot minumannya dengan gemas. Aeris tidak cemburu, hanya saja dia masih kesal dengan Sehun.

"Kamu cemburu?" Chanyeol tidak bisa menyembunyikan nada kesal dalam pertanyaannya. Entah kenapa dia tidak suka jika Aeris masih memiliki rasa pada mantan kekasihnya itu.

Aeris tidak menjawab pertanyaan Chanyeol. Dia malah menunduk, mencoba menyembunyikan wajahnya karena Sehun sedang berjalan ke arahnya. Ini gawat.

Chanyeol menyeringai seram. Tiba-tiba sebuah ide gila melintas di otaknya. Chanyeol menarik tengkuk Aeris, sementara tangannya yang bebas menutup kedua mata Angel. Chanyeol mencium Aeris tepat di bibirnya. Awalnya Chanyeol hanya menempelkan bibirnya. Namun, lama-kelamaan dia melumat bibir Aeris lembut.

Aeris begitu terkejut dengan apa yang  Chanyeol lakukan pada dirinya. Aeris tidak bisa berbuat apapun. Syaraf di tubuhnya mendadak lumpuh. Otak Aeris mendadak kosong. Ciuman Chanyeol terasa begitu lembut. Rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu yang menari-nari di dalam perut Aeris. Aeris tanpa sadar meremas kemeja Chanyeol erat hingga meninggalkan kerutan di sana.

Chanyeol melepas pagutan bibirnya saat mendengar erangan keluar dari bibir Aeris. Keduanya segera mengambil napas sebanyak mungkin.

Chanyeol menatap bibir Aeris yang sedikit membengkak akibat ulahnya. Entah kenapa dia merasa bahagia.

"Pertunjukan yang bagus, Aeris. Aku tidak menyangka kamu berani berciuman di tempat ramai seperti ini Aeris," ucap Sehun terdengar sinis. Lelaki itu berlalu begitu saja mengabaikan wajah kesal Aeris. Sebenarnya Sehun hanya ingin menyapa Aeris, tapi dia melupakan niat awalnya setelah melihat Aeris berciuman dengan lelaki yang tidak dia kenal.

Aeris mengepalkan kedua tangannya erat mendengar ucapan Sehun. Jika di film kartun mungkin sudah muncul kobaran api di sekitar tubuhnya. Apa Sehun pikir dirinya wanita murahan? Kurang ajar.

Aeris melirik Chanyeol tajam. Rasanya dia ingin sekali membunuh Chanyeol dengan garpu yang ada di atas meja karena lelaki itu berani mengambil ciuman pertamanya. Namun, Aeris belum siap masuk penjara. Ah, menyebalkan.

❄❄❄

Aeris memilih diam selama di mobil, dia malas sekali menatap Chanyeol. Aeris masih bisa merasakan betapa lembutnya bibir Chanyeol saat menyentuh bibirnya. Aeris tanpa sadar meraba bibirnya sendiri. Dia tidak memungkiri jika ciuman Chanyeol begitu memabukkan.

Wajah Aeris sontak memanas ketika mengingat ciuman tadi.

"Apa kau sakit?" Chanyeol tiba-tiba menempelkan telapak tangannya ke kening Aeris. Tidak panas. Suhu Aeris normal. Tetapi kenapa wajah gadis itu tampak memerah?

Aeris segera menepis tangan Chanyeol dari keningnya dengan kesar.

"Kau memikirkan ciuman tadi?" tanya Chanyeol tanpa dosa.

Hot Daddy's! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang