1. Awal Kisah Cinta

146 16 41
                                    

Atha tengah menyantap bakso yang dia pesan di kantin bersama seorang temannya. Gadis cantik yang memiliki nama lengkap Agatha Faradyla itu tampak lahap memasukan bakso ke dalam mulutnya sampai tidak menyadari keberadaan seorang lelaki yang berdiri tepat di belakangnya.

Merasa keberadaannya tidak disadari gadis di depannya membuat lelaki itu gemas dan menutup mata gadis itu dengan kedua tangannya. Beruntung gadis itu tidak tersedak akibat ulahnya.

"Eh, siapa sih?" ucap Atha kaget saat tiba-tiba matanya ditutup.

"Siapa hayo?" goda Kania teman yang tadi tengah makan bakso bersama Atha.

"Daffa bukan?" tebak Atha.

Lelaki bernama lengkap Daffa Akhasa Airlangga itu hanya tersenyum sambil melepas tangannya yang tadi menutupi mata Atha. Kemudian dia ikut duduk di samping Atha. Saat itu banyak siswa yang menatap iri kebersamaan mereka. Banyak orang yang mengatakan bahwa Atha sangat beruntung bisa meluluhkan hati sang ketua osis yang tampan dan memiliki banyak fans. Tidak hanya karena jabatan dan ketampanan Daffa yang membuatnya banyak digandrungi para wanita, tapi juga karena sifatnya yang ramah.

Saat pandangan Atha bertemu dengan manik mata Daffa ingatan tentang bagaimana kedekatan mereka terjalin berputar di otaknya. Semua itu bermula pada 20 Juli 2015 dimana mereka berdua tengah mengikuti MOPDB (Masa Orientasi Pengenalan Peserta Didik Baru). Atha yang saat itu kebingungan mencari kelompok untuk game tiba-tiba dipanggil Daffa untuk bergabung bersama kelompoknya yang kebetulan kurang satu anggota. Tanpa pikir panjang Atha langsung bergabung dengan kelompok Daffa.

"Kenalin namaku Daffa Akhasa Airlangga, bisa dipanggil Daffa. Kalau kamu siapa?"

"Aku Agatha Faradyla, biasa dipanggil Atha."

Rupanya perkenalan itu tidak berhenti sampai di situ. Entah mendapatkan id line Atha dari mana, yang jelas Daffa yang memulai obrolan chat mereka. Hampir setiap hari mereka chatingan bahkan beberapa kali juga mereka jalan berdua.  Saat Atha berulang tahun, Daffa juga memberikan sebuah kado berupa boneka beruang berukuran sedang.

Paras cantik dan sifat ramah yang dimiliki Atha rupanya mampu meluluh lantakan hati seorang Daffa. Terbukti perhatian yang diberikan Daffa kepada Atha terlihat melebihi perhatian yang ia berikan untuk seorang teman. Sering kali Daffa mengantarkan Atha pulang saat Atha belum di jemput. Daffa juga pernah membayar makanan yang dipesan Atha saat di kantin. 

Perhatian yang diberikan Daffa kepadanya nampaknya juga membuat Atha mulai memiliki perasaan tersendiri kepada Daffa. Tapi, Atha memilih untuk bersikap biasa saja karena dia takut itu hanya perasaannya kalau Daffa mencintai dirinya padahal sebenarnya tidak.

Hal itu terus berlanjut sampai Daffa menyatakan perasaannya tepat setelah dirinya berhasil memenangkan pertandingan basket melawan musuh bebuyutan sekolah mereka. Awalnya Daffa hanya meminta Atha untuk datang memberikan dukungan langsung kepada tim basket sekolah mereka. Tapi di akhir babak pertandingan Daffa berhasil memasukan bola kedalam ring basket lawan, yang membuat pertandingan di menangkan oleh tim basket sekolah Daffa. Saat Atha akan meninggalkan arena lapangan, Daffa datang menghampirinya dan memberikan setangkai bunga mawar merah. Daffa hanya diam tidak mengatakan apa-apa.

"Kenapa? Apanya yang kenapa?" tanya Atha bingung saat melihat kartu ucapan yang tertempel di bunga itu hanya berisi kata 'kenapa?'.

"Itu pertanyaan buat kamu. Kenapa kamu membuatku sakit?"

"Hah? Emang aku pernah membuatmu sakit? Kalau iya aku akan membawamu ke dokter, sebagai bentuk pertanggung jawabanku."

"Kamu telah membuat hatiku sakit, saat aku melihatmu bersama lelaki lain. Agatha Faradyla, maukah kamu menjadi kekasihku?" ucapnya sambil berlutut di hadapan Atha.

Daffa sepertinya tidak menghiraukan tatapan orang-orang yang masih berada di arena pertandingan. Sebagian dari mereka meneriaki agar Atha mau menerima Daffa. Sedangkan Atha yang tidak percaya kalau dirinya akan ditembak oleh Daffa hanya bisa terdiam. Dia mencoba mencerna kata-kata yang keluar dari mulut Daffa dan memastikan kalau yang dia alami adalah nyata. Cukup lama Atha terdiam, sebelum akhirnya dia mengangguk dan tersenyum.

Jawaban yang di berikan Atha tentu saja membuat Daffa kegirangan, sampai berteriak tidak jelas sebelum akhirnya dia memeluk Atha. Atha yang melihat reaksi Daffa hanya bisa tersenyum. Dia tidak menyangka kalau Daffa akan bereaksi seperti itu, mengabaikan tatapan orang-orang.

"Woy, bukan muhrim. Main peluk anak orang aja lo." Suara itu sukses membuat Daffa melepaskan pelukannya pada Atha.

Merasa terganggu Daffa menoleh ke lapangan, mencari tahu siapa yang telah mengganggunya. Ternyata itu adalah suara Sakha, teman satu tim Daffa. Daffa yang kesal hanya bisa memungut botol minuman di bawah kakinya, lalu melemparkan kepada Sakha. Tepat sasaran, botol yang dilempar Daffa mengenai kepala Sakha yang membuat cowok itu mengaduh kesakitan.

Tanpa sadar Atha tersenyum ketika mengingat masa itu. Dia sampai tidak sadar kalau sedari tadi Daffa mengajaknya berbicara. Sampai Daffa menepuk pundak Atha.

"Ngapain senyam-senyum sendiri?" tanya Daffa saat Atha sudah tersadar dari lamunannya.

"Nggak papa kok." jawabnya santai.

"Bener?" Daffa kembali bertanya.

"Bener sayang." Atha yang sudah gemas menjawabnya sambil mencubit pipi Daffa.

Daffa yang mendapatkan cubitan tiba-tiba dari Atha hanya bisa mengaduh kesakitan sambil memegangi pipi kanannya yang memerah. Sedangkan Atha justru tertawa melihat ekspresi Daffa yang dianggapnya lucu. Sampai-sampai dia melupakan bakso yang tadi dia santap. Jangankan bakso, Kania yang jelas-jelas berada di hadapannya juga mereka lupakan.

"Bumi memang sempit, sampai-sampai cuma muat buat dua orang aja. Yang lain kayaknya emang harus pindah ke bulan." Sindir Kania karena merasa diabaikan kedua insan di hadapannya.

Mendengar hal itu, Daffa dan Atha hanya nyengir tanpa dosa. Atha yang baru mengingat baksonya kemudian kembali melahap bakso itu. Sedangkan Daffa memilih untuk memainkan ponselnya.

*****

Bhahahaha... ada yang mau nggak sih ditembak kayak Atha tadi? 😂

Kalau habis baca masa nggak di vote? Masa nggak di comment? 😅

See you next part 😊

Mirror Of Love #ODOC_THEWWG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang