Beberapa hari setelah perdebatan dengan Erta, cowok itu sama sekali tidak menghubungi Atha. Atha pikir cowok itu masih sibuk mempersiapkan pertandingan sama dengan yang dilakukan Daffa. Maka dari itu Atha tidak terlalu memikirkan hal itu.
Hingga hari dimana perbandingan basket itu tiba Erta masih tidak memberi kabar untuk Atha. Begitupun saat Atha mencoba menghubunginya cowok itu tidak menjawab telpon. Padahal Atha hanya ingin memberi semangat. Di situ Atha baru mengingat perihal perdebatan tempo hari. Dia baru berpikir kalau Erta marah padanya. Bukankah seharusnya Atha yang marah karena sikap Erta yang seolah memaksanya untuk datang.
Berkali-kali Atha mencoba menghubungi tapi tetap tidak dijawab, akhirnya dia memutuskan untuk mengirim pesan kepada Erta yang isinya penyemangat. Pesan itu rupanya tidak dibalas oleh Erta.
Hal yang sama juga Atha lakukan untuk Daffa. Berbeda dengan Erta, Daffa justru menjawab telpon dari Atha. Nada bicaranya juga terdengar ceria meski nanti Atha tidak bisa menyaksikannya bertanding di lapangan basket.
Jujur Daffa sudah sangat senang mendapat semangat dari Atha meski cewek itu tidak bisa hadir. Baginya kalimat penyemangat yang keluar dari mulut Atha langsung sudah cukup menjadi energi untuk menghadapi tim lawan yang dikenal memiliki pemain-pemain yang tidak bisa diragukan itu.
"Sayang banget ya aku nanti nggak bisa denger teriakan kamu memberi semangat."
"Tenang aja nanti aku bakalan teriak dari sini untuk memberi semangat."
"Kalau dari situ jangan! Nanti tenggorokan kamu sakit."
"Ya udah kalau gitu nanti telepati ya!"
Daffa hanya tertawa menanggapi perkataan Atha yang semakin lama semakin ngelantur. Sedangkan Atha pura-pura ngambek seperti anak kecil yang minta dibelikan permen. Bukanya membujuk Daffa justru semakin tertawa. Tak lama setelah itu mereka memutuskan pembicaraan karena Daffa sudah sampai di arena basket dan harus bersiap-siap.
Dan Atha hanya berdiam diri di dalam kamar menonton film action yang baru dia download di laptopnya. Kalau sudah begitu dia akan betah bertahan di depan laptop sampai berjam-jam. Bahkan sampai lupa makan, lupa mandi, lupa segalanya rasanya cuma satu yang tidak pernah dia lupakan meski sedang menyaksikan film action yaitu bernapas.
Sering kali mamanya ngomel kalau putri satu-satunya itu sudah nonton film action di laptop. Sebenarnya mamanya tidak melarang dia menonton film asalkan tidak lupa waktu dan makan. Masalah yang sering Atha alami saat sudah begini adalah mag yang dideritanya kambuh. Maka dari itu mamanya tidak pernah lelah mengingatkannya makan, pernah juga sang mama sampai membawakan makanan itu ke dalam kamar.
Pernah juga beberapa kali laptopnya disita karena hal yang sama. Tapi saat dikembalikan Atha kembali melakukan hal yang sama. Orang tua dan kakaknya sampai lelah sendiri, akhirnya mereka membiarkannya. Mereka lebih suka kalau saat hati libur Atha keluar bersama teman atau Daffa dari pada melihat Atha yang berdiam diri di rumah.
Entah merasa lelah atau apa yang jelas sekrang Atha malah tertidur dengan laptop yang masih menyala. Dua ponselnya juga sedari tadi bergetar. Satu ponselnya bergetar karena Daffa menghubunginya, sedang yang satu lagi bergetar karena Erta menghubunginya. Rupanya hal itu masih belum bisa membangunkan Atha, dia tetap tidur dengan ulasnya seolah tidak ada apa-apa. Sampai mamanya masuk ke dalam dan mendapati Atha sudah tertidur.
Dengan hati-hati mamanya memindahkan laptop dan mematikannya. Sang mama juga memindahkan dua ponselnya ke atas meja. Saat itu mamanya baru sadar kalau setahunya Atha hanya memiliki satu ponsel, tapi kenapa sekarang ada dua ponsel. Biasanya kalau ingin membeli sesuatu seperti ponsel Atha selalu bilang bahkan meminta uang. Sebenarnya sang mama ingin mengatakan hal tersebut tapi berhubung Atha tertidur dan tidak mungkin dibangunkan akhirnya mamanya hanya bisa menyimpan pertanyaan untuk ditanyakan saat Atha terbangu. Kebetulan saat sang mama memindahkan ponsel kedua cowok mematikan panggilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirror Of Love #ODOC_THEWWG [END]
Teen FictionAgatha Faradyla atau yang akrab di panggil Atha adalah gadis cantik dan pacar dari Daffa Akhasa Airlangga. Daffa yang menjabat sebagai ketua OSIS, pemain inti tim basket sekolah dan anggota club bahasa Inggris memiliki waktu yang sedikit untuk bersa...