Happy Reading
***"Baek, apa sekarang aku sudah bisa berbicara denganmu?" Taeyeon masuk kekamar Baekhyun membawa satu gelas susu strawberry kesukaan anaknya.
"Iya, apa bu?" Baekhyun menjawab dengan malas, ia masih asik tidur-tiduran sambil berkirim pesan dengan Chanyeol. " Baiklah, ibu langsung saja". Taeyeon meletakkan gelas yang ia bawa diatas nakas, kemudian ia duduk disisi ranjang Baekhyun.
"Sampai kapan kau akan seperti ini terus ?" Taeyeon bertanya dengan ragu. Baekhyun segera menoleh menatap kearah sang ibu yang sepertinya akan berbicara serius padanya. Setelah menekan tombol 'kirim' untuk pesan yang ia tujukan pada Chanyeol.
Baekhyun segera mematikan Handphonenya kemudian memilih duduk disebelah ibunya. " maksud ibu... begini Baek, daripada kau hanya berdiam diri seperti ini, apa tidak sebaiknya kau melanjutkan pendidikan mu juga? Setidaknya kau nanti akan bertemu teman baru, kau bisa menghabiskan waktu sembari menunggu Chanyeol dengan kegiatan yang berguna sayang " Baekhyun hanya menghela nafas mendengar penuturan ibunya, ia juga sempat memikirkan hal itu.
Ia juga harus menentukan masa depannya sendiri. "Iya bu, aku sudah mencari beberapa kampus yang tidak terlalu jauh, mungkin nanti aku akan mencoba mendaftar". Taeyeon mengelus lembut helai rambut halus Baekhyun, ia memeluk putranya sebentar, Taeyeon sangat menyayangi Baekhyun dan tentu saja ia mengharapkan masa depan yang terbaik untuk putranya kelak.
"Baiklah, sekarang ibu sudah lega, setidaknya kau juga sudah memikirkan masa depanmu", Taeyeon mengecup pucuk kepala Baekhyun kemudian ia melanjutkan, " Kau tau ,sekarang aku hanya memiliki dirimu , sejak kepergian ayahmu, hanya dirimu satu-satunya tumpuan hidupku, dan untuk kebahagiaanmu, apapun nak apapun akan ibu lakukan untuk mu".
Baekhyun tersenyum kearah sang ibu, kemudian ia memeluk erat wanita kesayangannya itu, " tentu bu, aku tidak akan pernah mengecewakanmu".
*****
Keesokan harinya Baekhyun mulai mencari informasi tambahan tentang beberapa kampus dan memilih jurusan yang cocok untuk dirinya. " kedokteran ? Wahh sayangnya aku tidak sepandai Chanyeol, aku tidak akan mampu untuk itu" , Baekhyun sibuk mempermainkan jari Ientiknya diatas keyboard komputer sembari bibir mungilnya tak henti-hentinya berkomentar akan setiap hal yang menarik perhatiannya terutama tentang jurusan dan kampus yang ia Iihat di website.
" jurusan seni? Hmmm tidak tidak, aku tidak yakin untuk itu", ia masih sibuk bergumam bertanya dan kemudian menjawabnya sendiri, hingga ia mengklik 2x pada sebuah situs yang mengarahkannya menuju website informasi Iowongan pekerjaan. Matanya memicing mengikuti gerakan tanda panah dari mouse yang ia gerakkan.
Ia meneliti setiap kalimat dan beberapa gambar yang tertera disana. "Woahhhh, ini sempurna. Baekhyun mengetukkan jarinya tidak sabar menunggu loading 1 halaman terakhir untuk mengetahui informasi pengiriman lamaran dan profll pemilik yayasan itu.
Mata Baekhyun membulat, ia tampak terkejut melihat foto dari 2 orang yang disebut sebagai pengelola yayasan tersebut. "2 orang itu, ahh tunggu tunggu", baekhyun menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal, ia merasa tidak asing dengan kedua orang itu . Orang itu "Ahhh itu Kyungsoo?? Dan Jongin?!?!".
Baekhyun segera meraih ponselnya, kemudian mendial nomor yang ia peroleh di profll website tersebut. 1 detik 2 detik .. setelah 5 kali tut tut panjang yang terdengar, ia akhirnya mendengar suara seseorang dari seberang sana
*****
Taxi yang ia tumpangi berhenti tepat didepan sebuah restaurant kecil. Baekhyun tampak kebingungan karena setaunya tempat tujuannya bukanlah sebuah tempat makan. "Pak, kenapa kau berhenti disini?" Baekhyun bertanya kepada sang supir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomawo Mianhae Saranghae
FanfictionCinta atau cita cita? Jika kau lebih mengutamakan cinta, bagaimana jika Park Chanyeol memilih sebaliknya? Akankah Byun Baekhyun memberinya kesempatan? Baca untuk tau kisah selengkapnya.. Dont forget vote+koment...