18

3.4K 266 11
                                    

Happy Reading










" Baek tidakk, apa maksudmu? " Chanyeol menganga tak percaya mendengar perkataan Baekhyun.

Baekhyun yang terbaring Iemah dikasurnya juga terlihat tak percaya dengan apa yang baru saja dirinya sendiri katakan.

" Kau salah bicara kan Baek? " Chanyeol mendekat berusaha mencari kepastian.

" Aku.. " Nafas Baekhyun tersendat. la sebenamya tidak ingin mengatakan itu, tapi melihat bagaimana Chanyeol yang sekarang menemuinya dengan jas dokter membuat Baekhyun merasa berkali lipat Iebih sakit dan deret kalimat yang berusaha ia tahan menguar begitu saja.

" Katakan bahwa itu tidak benar, kumohon" Chanyeol kehilangan keseimbangannya, tubuhnya terhempas begitu saja disisi ranjang Baekhyun.

" Baek.. Aku mohon.. "

Chanyeol dan Baekhyun masih dalam suasana dilema mereka, dimana Baekhyun bersikeras menentang kehadiran Chanyeol Iagi dalam hidupnya.

Sementara itu diluar pintu, terlihat Jongin yang mematung, kedua tangannya berisi sekantung penuh makanan dan satu cup kopi yang masih mengepulkan asap.

Jongin sengaja berlari cepat ke kafe dan minimarket didepan rumah sakit, memesan kopi apapun yang dibuat tanpa memerlukan banyak waktu dan mengambil sembarang roti dan makanan ringan apapun yang terlihat dalam jangkauannya. 

Hanya untuk menghindari satu hal, kenyataan bahwa Chanyeol dan Baekhyun berada dalam satu gedung yang sama akan menimbulkan masalah jika mereka bertemu dalam kondisi Baekhyun sekarang ini.

Tapi sayangnya ia sudah terlambat, Chanyeol sudah ada didalam sana. Bukannya mencabut pedang yang ia tancapkan didada Baekhyun, Chanyeol justru mengoyaknya, menciptakan luka baru yang lebih menyakitkan, Jongin tau Chanyeol tak bermaksud seperti itu tapi bagi Baekhyun akan terasa seperti itu.

'Brakkkk! '

Jongin menerobos masuk, membuat benda persegi panjang tak bersalah itu menghantam tembok cukup keras. Ia sendiri kaget dengan apa yang ia lakukakan, tapi masa bodoh ia tak perduli. 

" Jangan memaksanya untuk menuruti semua keinginanmu Park Chanyeol! " Pria tan itu berkata tegas, meski tidak tau pasti apa yang mereka bicarakan sebelumnya.

Tapi melihat dari bagaimana Chanyeol yang bersimpuh disisi ranjang Baekhyun, dan Baekhyun yang terlihat menangis, Jongin yakin Chanyeol pasti menyakiti Baekhyun Iagi dengan segala omong kosongnya.

" Waktumu sudah habis! Lebih baik kau keluar! " Jongin menarik Chanyeol keluar. 

" Kita perlu bicara, temui aku dikafe depan! " Chanyeol melangkah pasrah meninggalkan ruangan Baekhyun. la berharap besar Jongin bisa membantunya.

lni yang aku takutkan, seharusnya aku tidak pergi. Apa yang keparat itu katakan padamul? " Jongin terlihat kacau melihat kondisi Baekhyun.

Hampir saja ia meremas cup kopi dalam genggamannya.

" Tidak apa Jongin, aku baik-baik saja" Baekhyun mencoba tersenyum, ia tidak mau Iagi merepotkan sahabatnya itu untuk mengurusi hidupnya yang berantakan.

" jangan berbohong padaku Baek! " Jongin menatap manik Baekhyun, begitu dalam seolah mencari sendiri apa yang sahabatnya itu sembunyikan. 

Jongin menghela nafas berat, Baekhyun masih saja bungkam, ia meminum kopi ditanggannya yang hampir dingin, sekali teguk dan sudah amblas setengahnya. 

" Aku.. " Yang Iebih kecil kembali membuka mulut. 

" Aku meminta cerai " 

" uhukk " 

Gomawo Mianhae SaranghaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang