Baekkhyunaa.. " Chanyeol membisikkan nama itu tepat disamping telinga Baekhyun.
" Ieppasss " Baekhyun meronta dalam rengkuhan lengan kekar ChanyeoI.
" sampai kapan kau akan menghindariku Baek, aku merindukanmu " Chanyeol menangis menumpahkan segala kerinduan dan permintaan maafnya untuk Ielaki mungilnya.
Baekhyun sudah tak bergerak lagi, ia hanya diam sembari menahan isakan yang mengiringi deras air mata yang mengucur dari kedua maniknya.
Kedua tangannya ia kepalkan disamping tubuhnya, tak ingin membalas pelukan pria itu.
" Putraku.. " seperti orang gila Chanyeol menerobos masuk kedalam kamar saat melihat bocah kecil itu hendak berjalan keluar dan memanggil Baekhyun.
Chanyeol bersimpuh mensejajarkan tingginya dengan Jiwon.
Jiwon hanya mengerjapkan matanya, tidak mengerti dengan apa yang terjadi.
" Jiwon.. Putra avah.. "
" Jiwon.. Putra ayah.. "
Dan Baekhyun sudah benar-benar terjatuh dilantai, kakinya melemas mendengar Chanyeol mengucapkan kata-kata itu.
" Ibuu... " Sementara itu Jiwon malah meronta dan menangis melihat Baekhyun terjatuh.
Jiwon berlari memeluk Baekhyun dan kembali disusul oleh Chanyeol. Belum banyak kata yang bisa ia rangkai untuk menjelaskan bagaimana perasaannya saat ini.
Ia hanya ingin memeluk kedua malaikat mungilnya. Memberi mereka kehangatan dan kenyamanan.
Chanyeol mengecup pucuk kepala mereka bergantian. Menyalurkan rindu dan kasih sayang yang ia miliki untuk mereka yang begitu ia cintai.
Ia tak hentinya menggumamkan kata maaf dan kata cinta sebanyak yang ia bisa.
******
Hangat.
Memang hangat terasa melingkupi seluruh tubuh Baekhyun. Perasaan nyaman dan aman yang tlah lama tak ia rasakan kini dapat ia rasakan kembali.
Chanyeolnya, cintanya, belahan jiwanya. Dan putra kecil mereka meringkuk dengan tenang dalam dekapan hangat Ayahnya.
Uraian air mata masih menjadi pengiring yang setia untuk setiap momen apapun yang terjadi dalam hidup Baekhyun. Sedih, senang, kecewa dan bahagia. Kristal bening itu menjadi saksi semuanya.
Tapi Baekhyun masih belum mengerti, untuk apa air mata ini kini berlinang lebih deras lagi.
Tidakkah kebahagiaan yang ia rasakan sekarang seharusnya mengembalikan senyum yang tlah lama hilang?
Jika harusnya hanya perlu ada kebahagiaan yang sekarang memenuhi hati Baekhyun, maka kalian salah. Karena pada kenyataannya air mata duka yang selama bertahun-tahun ia teteskan seorang diri tak secepat itu bisa terganti dengan air mata bahagia.
" Cukup!! " Baekhyun menghempaskan tangan Chanyeol yang sedari tadi mengelus rambut dan wajahnya. Tapi Chanyeol tidak perduli dengan apa yang dikatakan Baekhyun dan ia tetap saja membawa keduanya masuk kedalam dekapannya yang semakin erat.
" Kubilang cukup.!! " Baekhyun mendorong tubuh Chanyeol dan menarik Jiwon agar lepas dari pelukan Chanyeol.
" Baek, sayang.. " Chanyeol terjungkal sementara Baekhyun berlalu menuju kamarnya.
" Baekhyunaa, . . .Baek.. " Chanyeol bersimpuh hendak meraih kaki Baekhyun tapi sosok itu telah menghilang dibalik pintu.
"Baekhyun sayang.. Park Baekhyun tolong bukaa.
![](https://img.wattpad.com/cover/130882843-288-k452883.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomawo Mianhae Saranghae
FanfictionCinta atau cita cita? Jika kau lebih mengutamakan cinta, bagaimana jika Park Chanyeol memilih sebaliknya? Akankah Byun Baekhyun memberinya kesempatan? Baca untuk tau kisah selengkapnya.. Dont forget vote+koment...