15

2.9K 249 16
                                    

Happy Reading







" ibuuu... " Jiwon memekik girang saat Baekhyun datang untuk berkunjung. Lama tidak bertemu membuat mereka sangat merindukan satu sama lain. 

Sebenarnya Baekhyun masih harus tinggal terpisah dengan Jiwon hingga masa pengobatannya selesai,  tapi semenjak kejadian Chanyeol datang menemuinya membuat Baekhyun ingin segera bertemu buah hatinya. 

"Ibu, wonie ingin ayah hiks wonie mau ayahh buu" Baru saja Baekhyun melepas pelukannya Jiwon tiba-tiba menangis dan yang mengejutkan Baekhyun ini adalah kali pertama Jiwon menyebut ayah.

Baekhyun mendadak panik, ia takut jika Jiwon sudah bertemu dengan Chanyeol. Tapi penjelasan ibunya,  membuat Baekhyun sedikit bernafas lega. " Jiwon iri pada anak tetangga kita Baek", Taeyeon datang lalu memeluk Baekhyun sebentar dan menggendong Jiwon setelahnya. 

"Ia sering melihat anak gadis disebelah yang selalu bermain bersama Ayahnya". Baekhyun menatap Jiwon dengan mata yang tampak berkaca-kaca. Sekarang ia  semakin besar,  tentu ia sudah tau tentang keluarganya, ibu dan juga ayahnya.

Baekhyun bingung harus menjawab apa dan bagaimana ia harus menanggapi keinginan Jiwon. Beruntung ibunya segera mengerti, ia mampu mengalihkan pikiran Jiwon dan mengajaknya bermain membuat anak itu tertawa lepas.

.

.

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam,  dan Jiwon sudah tertidur setelah bersusah payah Baekhyun menenangkan tangisannya.

Jiwon kembali merengek padanya,  membuat Baekhyun tidak sengaja membentaknya.

Biasanya semua rasa lelah dan sakit yang ia rasakan perlahan menghilang setiap melihat senyum dan tawa putranya.  Tapi saat ini,  Baekhyun merasa benar-benar tidak baik,  keinginan Jiwon untuk bertemu Ayahnya membuatnya sama sekali tidak tenang.

Ia bisa saja memberitau Chanyeol, mengatakan bahwa ia memiliki anak, memintanya kembali dan menjaga Jiwon bersama-sama. Tapi rasanya itu terlalu mustahil. Baekhyun tidak akan bisa membayangkan jika Chanyeol justru membawa Jiwon pergi darinya. .

.

'Tok.. Tok.. Tok'

Ketukan dipintu kamarnya membuat Baekhyun tersentak. Ia segera menuju pintu dan menemukan ibunya disana.

" Kau baik-baik saja? " Taeyeon mengelus pipi Baekhyun yang tampak pucat. lbunya tau apa yang tengah Baekhyun rasakan. Ia pasti sangat sedih mendengar permintaan Jiwon yang sulit untuk ia kabulkan. 

"Aku baik bu" Baekhyun menyahut seadanya, tidak ingin membuat ibunya ikut sedih seperti dirinya. Tapi helaan nafas Taeyeon yang terasa berat, membuat Baekhyun terpaksa berbohong lagi. "Sungguh bu, aku baik" la tersenyum. Atau lebih tepatnya berpura-pura tersenyum. 

"Turunlah sebentar sayang, ibu ingin bicara" Taeyeon berkata pelan dan mendahului Baekhyun.

Baekhyun menyusul Taeyeon turun, setelah memastikan putranya telah tertidur lelap.

" Baek, kemarilah" Taeyeon menepuk sisi sofa kosong disebelahnya saat ia melihat Baekhyun menuruni tangga.

Baaekhyun segera menghampiri ibunya dan duduk disebelahnya seperti yang Taeyeon minta. 

Baekhyun berjengit kaget saat ibunya menyodorkan segelas susu stroberi, ini sudah lama sejak terakhir kali Baekhyun meminum susu, terlebih susu buatan ibunya. Jadi untuk sesaat Baekhyun hanya terdiam, terlihat canggung untuk menerima .

 " Minumlah " Taeyeon memaksa, ia mengaitkan kedua tangan Baekhyun untuk menggenggam gelas. 

"Ibu.. Tapi aku.. " 

Gomawo Mianhae SaranghaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang