13

2.7K 252 16
                                    

Happy Reading








'Chan.. Jangan pergi..' 

'Chanyeol aku hanya mencintaimu..'

 'Aku dan sehun hanya berteman..' 

'Sayang, apa kau ingin bercinta?'

 'Jangan tinggalkan aku .. Chanyeol kembali...!!!' 






.

"Arrghh!" Chanyeol menggeram dalam tidurnya. Ia membuka matanya dan  kelebat bayang-bayang Baekhyun yang perlahan mulai ia lupakan kini muncul lagi dalam pikirannya.

Dengan malas ia mengangkat tubuhnya, memindahkan seluruh bobotnya pada kedua kaki, menapaki lantai dingin kamar apartment mewahnya yang terletak di salah satu sudut kota Jerman.

Ia membanting keras pintu kamar mandi. Menatap iba pada pantulan wajahnya dicermin yang terlihat begitu menyedihkan. Rambut kusut, mata merah, dengan kantung mata tebal menggelayut disana.

'Hhhaahhhhhhh' ia membuang nafas kasar sebelum menyalakan keran air. Menampung air yang mengalir dengan telapak tangan, lalu menyapukan dengan kasar kewajahnya. 


.

.


.

"Chann... Sini!" Hyeri menjerit antusias saat melihat Chanyeol didepan kampus. Hari ini mereka menghadiri kuliah diwaktu yang sama. "Apa?" Chanyeol bertanya. Tak begitu tertarik.

Hyeri terlihat bingung, bagaimana ia menjalankan rencananya. Sekarang Chanyeol memang sudah berada dalam jangkauannya. Lelaki itu takkan mampu menolak apapun yang ia katakan. "Aku ingin berbicara denganmu setelah mata kuliah berakhir", ia berkata lalu bergelayut manja dilengan Chanyeol.

.

.



2.05 pm

Hyeri sudah duduk manis disalah satu kursi cafetaria. Menunggu Chanyeol yang baru akan tiba 15 menit lagi. Dengan cekatan ia meraih ponsel mengirim pesan kepada seseorang.

Ting! 

Tak menunggu lama sebuah balasan ia terima; 'oke. setengah jam dari sekarang'

Senyum kemenangan kembali terlihat menghiasi wajahnya. Ditambah dengan siluet tubuh Chanyeol yang mulai terlihat dari deretan kaca didepannya membuat Hyeri tersenyum dengan sebuah rencana licik diotaknya.

 "Aku tak punya banyak waktu", Chanyeol membuka percakapan ketika ia baru tiba dihadapan Hyeri. "Baiklah, duduklah dulu. Sepertinya jadwalmu begitu padat hari ini?" Hyeri mengelus tangan Chanyeol. 

"Yah seperti yang kau tau", Chanyeol mengendikkan bahu dan menghela nafas pelan.

.

.


Hanya perlu 2 tahun masa kuliah dan sisanya ia bisa melakukan praktek Iangsung bersama dokter dan profesor kenalan ayah Hyeri. Magang di rumah sakit internasional, melihat Iangsung proses operasi bedah, diangkat menjadi asisten profesor dan masih banyak Iagi. 

Chanyeol tidak mengerti bagaimana Hyeri bisa membuatnya mendapatkan itu semua. Hal yang begitu mustahil untuk orang jenius sekalipun bisa dapatkan. Chanyeol merasa sangat beruntung atas semua itu dan ribuan ucapan terimakasih tak pernah lupa ia ucapkan untuk Hyeri dan Ayahnya. 

Tapi lama kelamaan Chanyeol merasa curiga. Semua kebaikan Hyeri padanya ternyata ada maksud dibalik semua itu. 

Chanyeol merasa Hyeri memanfaatkannya. Tidak. Bukan begitu. Chanyeol juga memanfaatkan Hyeri. Kalau bukan karena dia, Chanyeol tak kan pernah mendapatkan beasiswa dan segala kemudahan ini. Maksudnya, Hyeri menginginkan dirinya, menginginkan tubuh dan hatinya. 

Gomawo Mianhae SaranghaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang