Happy Reading
Hawa panas melingkupi tubuh keduanya, berpadu erangan dan desahan erotis yang membangkitkan gairah. Kecupan demi kecupan penuh nafsu berakhir dengan hisapan dan lumatan disetiap inci tubuh yang sudah tak terbalut sehelai benangpun. '
Ahhhh mm ahh...' rintihan kenikmatan dan ambisi dari gadis itu akan segera terpenuhi. Dengan lincah ia memainkan penis tegak pria diatasnya. "Aku tak akan melepasmu" ia berbisik seduktif ditelinga sang lelaki.
"Mulai sekarang aku milikmu" lelaki itu balik berbisik, dan 1 lumatan kecil dicuping telinga sang wanita menjadi pelengkapnya.
..
.
Keramaian di bandara incheon pagi itu tak menghalangi langkah Chanyeol. Dengan semangat dan senyum yang tak berhenti mengembang disudut bibirnya ia menggeret kopernya bersama seorang gadis yang setia bergelayut manja dilengannya."Kau yakin tidak akan menyesali keputusanmu?" Hyeri bertanya saat mereka menginjakkan kakinya ditangga pertama pesawat yang akan membawa keduanya meninggalkan Korea.
"Tentu saja tidak" Chanyeol menoleh, meyakinkan Hyeri bahwa disinilah ia sekarang, siap pergi tanpa beban apapun.
"Tapi suamimu.. Eh maksudku istrimu?!" ia kembali bertanya , ada sedikit keraguan dibenak gadis itu.
"Berhenti mengungkitnya lagi..!" Chanyeol menyeret tangan Hyeri, mencari tempat duduk mereka.
Hampir setahun berlalu, bayang-bayang Baekhyun perlahan memudar dari ingatannya. Tapi sebenarnya jauh didalam hatinya, Chanyeol sangat merindukan Baekhyun, merindukan senyumnya. Tapi disisi lain, Chanyeol sudah bertekad ingin melanjutkan pendidikanya.
Chanyeol meremas tangan wanita disebelahnya, mencari kehangatan lain yang bisa menggantikan apa yang telah hilang selama ini. Maniknya berpindah menatap jendela menembus awan putih, 'ini adalah keputusan yang tepat' ia bergumam.
.
.
.'Oekk...oek..oekk....' Suara tangis bayi bergema disebuah kamar. Dengan tergopoh Baekhyun membawa langkahnya menuju kamar itu.
"Cupp cup cup sayang, ibu disini tenanglah..." Byun Baekhyun, namja manis yang kini telah merangkap menjadi orang tua tunggal bagi putranya tampak telaten menggendong dan menenangkan tangis bayinya.
Beberapa kali ciuman sayang dan tepukan kecil dipantatnya membuat bayi itu terlelap Iagi. "Sssttt tidurIah sayang", Baekhyun merebahkan bayinya perlahan.
"Apa Ayah tidak menjagamu dengan baik?" Baekhyun memasang wajah cemberut, Ialu memperbaiki Ietak bantal guling cukup panjang yang ia letakkan disisi tempat tidurnya.
la mengelusnya perlahan, "Chan, kau harus menjaga putra kita, awas kalau dia menangis Iagi, aku akan mencubitmu". Baekhyun menatap Iekat guling itu, berharap bahwa benda itu benar-benar Chanyeol, 'ia merindukannya.. Sangat merindukannya'.
Berbicara pada bantal guling, memperlakukannya seolah itu adalah Chanyeol, menyiapkan 1piring ekstra dimeja makan, meletakkan 2 sikat gigi di kamar mandi, merapikan pakaiannya dilemari, dan masih banyak lagi. Baekhyun hanya ingin menghadirkan sosok itu ditengah keluarga kecilnya.
Baekhyun tidak gila.
Ia berani bersumpah.
Meski terkadang kerinduan yang datang menyiksa membuatnya sedikit kehilangan akal sehat.
Hanya sesekali.
Disuatu malam sepi saat ia baru saja menidurkan Jiwon, putranya, ia akan memulai perang dengan hatinya. ' Chanyeol sangat mencintaiku, dia pasti akan kembali padaku' hati kecilnya berkata. 'Berhentilah berharap! Dia tidak akan pernah kembali' Logikanya menyela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomawo Mianhae Saranghae
FanfictionCinta atau cita cita? Jika kau lebih mengutamakan cinta, bagaimana jika Park Chanyeol memilih sebaliknya? Akankah Byun Baekhyun memberinya kesempatan? Baca untuk tau kisah selengkapnya.. Dont forget vote+koment...