BAB 4 - Secret of Tome Prometheus

43 4 0
                                    

Bagian 1


Setelah mendapatkan lambaian selamat tinggal dari Lucretia, Pascal dan Clara berjalan dalam diam menuju pintu keluar.

-Ini canggung sekali ...

Sama seperti Pascal merasa resah, ia menghela nafas ringan. Tepat pada saat itu terdengar dering ponsel, karena itu bukan nada dering ponsel miliknyanya, lalu itu pasti ponsel Clara. Mengeluarkan ponsel merah dari sakunya, Clara menjawab dengan bahasa Italia.

Pascal memperhatikannya dari samping.

Ekspresi dan nada suara Clara sangat serius. Pascal bisa mengetahui kemungkinan itu adalah keadaan darurat.

... Setelah menutup teleponnya, terdapat jeda beberapa menit dalam diam, dan tiba-tiba dia menoleh seperti sudah memutuskan sesuatu, dia melotot pada Pascal yang merasa bingung tiba-tiba saja di berikan tatapan kematian.

"Pascal, bukankah kau mengatakannya pagi ini? Tentang hal yang terjadi pagi ini, kau akan melakukan apapun untuk menebus kesalahan itu, bahkan jika itu berarti melakukan ritual dengan seppuku? Apakah kau berbohong padaku?"

"Tentu saja itu hanya kiasan saja, tidak ada yang akan melakukan seppuku untuk itu!"

"Hmph, maka aku hanya akan menganggapnya sebuah ekspresi menyedihkan. Dengar, saat ini kau harus ikut."

"Eh? Kenapa?"

Pascal mempertanyakan sikap Clara yang tiba-tiba saja memberi perintah satu pihak. Detik berikutnya, tatapan yang ditujukan pada Pascal, itu adalah sebuah tatapan ejekan untuk orang bodoh.

"Meskipun kau amatir tidak berguna, tapi Grimoire [Secret Tome of Promtheus] berbeda. Meskipun Lucretia tidak memberitahu kita apa fungsinya, tidak ada salahnya membawa itu."

Itu memang benar, kekuatan dari Grimoire yang sedang ia bawa tidak di beritahu pada mereka.

Ketika mereka menanyakan pada pemilik aslinya, jawaban yang mereka dapat adalah sesuatu seperti 'Kau harus mengetahui kekuatan tersembunyi dari Grimoire ini sendiri, bertanya tentang hal itu akan terasa hambar seperti membaca panduan strategi dalam RPG.' .

Mengingat sikap kesembronoan Lucretia, Pascal tidak bisa tidak menghembuskan nafasnya, ia merasa tertekan atau mungkin itu keputusan yang diambil dibawah pertimbangan?

"Jadi, kenapa kau tidak membawa barang bawaan ku untuk saat ini? Tunjukan padaku tanda ketulusanmu, untuk menebus kesalahan yang telah kau lakukan. Apakah kamu mengerti?"

" ... Kamu tidak akan menodongkan pedang padaku, dan merebutnya paksa?"

"Sebagai [Great Knight] dari [Copper Black Cross], aku telah bersumpah untuk tidak melakukan hal yang tercela! Jika sumpah seperti itu dilanggar, aku akan menjadi bahan tertawaan."

Clara berbicara dengan penuh emosi, tapi kata-katanya sudah berubah tidak lagi kasar. Tapi walaupun dia mempunyai sikap yang buruk, ternyata dia benar-benar memegang kata-katanya, gelar Ksatria cocok dengannya.

Jadi, apa yang harus Kusanagi Pascal lakukan? Patuh ikut dengan Clara, atau melarikan diri? Menyerahkan Grimoire padanya dan kembali ke Jepang?

Tentu saja, Pascal memilih pilihan keempat.

"Aku akan kembali melihat Lucretia-san, tolong tunggu sebentar!"

Tanpa menunggu jawaban Clara, dia berbalik dan kembali kedalam rumah penyihir wanita.

... Kali ini ia membuka pintu dengan tangannya sendiri, dan masuk kedalam ruangan Lucretia.

"Sungguh mengecewakan, anak muda. Mendatangi wanita yang tidur tanpa diundang, benar-benar kegagalan ... Cepat tutup pintunya, dan tenang."

Gottmörder 1 - Manifestasi Dewa PerangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang