BAB 2 - Bagian 4

40 4 0
                                    



"... Hei, apa yang di katakan gadis itu? Dia terlihat sangat serius." Dengan penuh tanda tanya didalam kepalanya, Pascal bertanya pada Pemuda yang sebelumnya diketahui bisa berbicara menggunakan bahasa Italia.

"Dia meminta kita untuk mengatakan segala sesuatu yang kita tahu, sederhananya, itu adalah ancaman."

"Ancaman?"

Pembicaraan Pascal dan Pemuda menggunakan bahasa Jepang.

Mendengar itu, keindahan muda pirang mengerutkan kening dengan ketidaksenangan. Bahkan ungkapan cantik seperti lukisan itu cocok untuk dirinya, gadis ini sangat menakjubkan.

Menggunakan atasan merah dengan celana pendek hitam, pakaiannya tidak terlalu istimewa. Namun, karena kombinasi seleranya sangat alami dan bebas, mungkin itulah yang membuat kecantikan tak tertandinginya.

"... Semua jalan menuju Roma, Lakukan seperti orang Roma... Kebodohan yang sangat di sesalkan, kau sangat bodoh untuk datang ke Italia tanpa memiliki pengetahuan tentang Italia."

"Apa?" Menjawab terkejut, Pascal tidak sadar membalas kata-kata arogan gadis dihadapannya.

Mengabaikan kata-katanya yang agak kasar, kali ini dia berbicara dengan bahasa Jepang fasih. Mungkin dia dalam suasana hati yang buruk.

"Aku ingin memintamu menceritakan tentang insiden [Dewa Sesat] yang muncul di Sardinia tiga hari yang lalu. Bosa, Orgosolo, Barumini ... Kau terlihat di semua tempat kejadian dimana kehadiran dewata di konfirmasi. Tentu ini bukan suatu kebetulan, kan?"

Asosiasi sihir dan Dewa. Mendengar istilah-istilah yang aneh, Pascal merasa sangat bingung, jika harus digambarkan mungkin diatas kepalanya ini sedang muncul tiga tanda tanya besar.

Pascal sempat berpikir kalau mungkin gadis dihadapannya mengidap penyakit Chuunnibyo? Namun, nada suara gadis itu sangat alami dan tidak ada rasa disonsasi.

"-Siapa kau sebenarnya? Meskipun tidak begitu jelas, mungkinkah kau seorang penyihir? Atau pemimpin dari beberapa agama? Jika itu yang terjadi, tidakkah itu menjadi kejadian yang tidak biasa untuk, berhasil memanggil [Dewa Sesat] secara kebetulan ... Apakah ada yang salah dengan spekulasiku?"

Gadis berambut pirang tersenyum dengan arogansi yang sangat jelas.

Ini adalah pertama kalinya untuk Pascal melihat senyum sombong seperti itu pada seorang wanita. Bagaimana dia bisa begitu angkuh, namun begitu glamor pada saat yang sama? Pascal tidak bisa, tidak menarik nafas dalam saat menyadari dua titik itu.

"Ah, aku sudah menunggu cukup lama, namun kalian merespon dengan diam? Lalu, tidak ada cara lain, negoisasi damai berakhir disini, sudah waktunya untuk pertempuran. Mencoba untuk berbicara pada seorang yang tidak bisa berkomunikasi sama saja seperti mencari mutiara pada babi."

Menggunakan nada menghasut dan arogan seperti itu, bagaimana bisa di sebut damai? Itulah yang ada di pikiran Pascal setelah mendengar perkataan yang kasar dan tidak masuk akal dari gadis itu.

Dan kemudian Clara meneriakan kata-kata mantra :

"Ayo, Singa Baja. Yang membawa semangat singa, baja yang membawa esensi pertempuran! Jawablah suaraku dan hadirlah di genggaman tanganku! Namamu Cuore Di Leone ... Prajurit yang mewarisi kegagahan Raja para singa!"

Apa yang terjadi pada detik berikutnya, benar-benar membalikan akal sehat Pascal.

"Dengan ini Ksatria Clara Savoia bersumpah, mengembalikan loyalitas mu dengan keberanian dan jiwa kstaria ku!"

Gottmörder 1 - Manifestasi Dewa PerangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang