Tak ada yang spesial di hari minggu bagi Alodia. Saat ini ia tengah bersiap untuk pergi bekerja. Saat menuruni anak tangga di ruang keluarga ibunya sedang bersantai,
“Mau kemana kamu?”
“Ke kafe mah?”, jawab Alodia.
"Kamu udah selesein tugas kamu?".
"Udah mah, El pamit mah".
Tak lama kemudian ayahnya keluar dari kamar, sama seperti ibunya ayahnya juga
menanyakan hal yang sama.“Mau kemana El?”
“Mau ke kafe pah, El pamit pah”, ujar Alodia seraya mencium punggung tangan orang tuanya bergantian.
"Hati-hati di jalan El". pesan ayahnya.
"Iya pah", jawabnya sambil tersenyum.
Dirasa tak ada pertanyaan lagi, Alodia segera menuju pintu depan. Samar-samar saat akan menutup pintu. Ia mendengar jika ibunya sedang menegur ayahnya.
“Kenapa diijinin keluar pah, di rumah masih banyak pekerjaan”.
“Memangnya kenapa?, dia udah menyeleseikan tugasnya kan”.
“tapi kan-“.
“Masih ada Riana”.
“Kamu suruh anak aku buat kerjain pekerjaan rumah”. Ujar ibu Alodia taj terima saat suaminya mengusulkan Riana putri kesayangannya untuk melakukan pekerjaan rumah.
Selalu seperti ini, ibunya selalu memanjakan Riana. Alodia melangkah ke halte bus.
***
Setelah turun dari bus, ia tak langsung menuju Kafe tempatnya bekerja. Alodia menuju tempat favoritnya. Taman yang letaknya tak jauh dari tempatnya bekerja. Dia melamun sampai tak sadar jika sedari tadi ada yang memperhatikannya.Kesedihanmu adalah kesedihanku Cherry, ingin rasanya aku memelukmu tapi aku hanya bisa melihatmu dari jauh untuk saat ini.
“Tuan muda ayo kembali, Nyonya telah menunggu”, pengawal pribadinya memberikan pesan dari ibunya agar segera pulang. Dengan terpaksa dia meninggalkan pujaannya.
Setelah di rasa cukup, Alodia menuju
kafe tempatnya bekerja. "Tumben telat" tanya Jonathan pemilik SkyLight cake and Coffe shop tempat Alodia bekerja pada Alodia.“Maaf kak tadi ketinggalan bus”. Ujar Alodia. Setelah mendengar alsan keteelambatan Alodia. Jonathan kemudian meminta Alodia untuk bergegas memakai seragamnya karena kafe sudah buka sedari tadi.
Hari ini cukup banyak pengunjung mengingat saat ini weekend. Saat jam istirahat, Alodia masih menjaga kasir.
Seharusnya shiftnya selesai dan berganti shif dengan temannya. Tapi sampai sekarang temannya belum datang, mungkin dia terlambat.
TRING..TRING
Lonceng pintu masuk berdenting, Alodia melihat pembeli yang datang. Jantungnya berdetak cepat karena melihat pelanggan yang datang adalah Morgan.
Morgan menuju counter kafe untuk memesan. ”Selamat datang di SkyLight Cake and Coffe shop. Pesan apa tuan?”, tanya Alodia ramah. “Pesan yang ini dan coklat hangat satu”, tunjuk Morgan pada Chocolate Cake, dan pesanan minumannya.
Selama Alodia membuat pesanan, Morgan memperhatikannya. Karena merasa diperhatikan Alodia membalik badan, dan pandangan mereka bertemu. Tersadar dari itu Morgan langsung memutus kontak
mata. Jantung Alodia berdetak kencang saat matanya bertemu dengan manik mata Morgan yang tajam.Pesanan Morgan siap, dan Alodia sendiri yang mengantar ke meja Morgan karena
temannya yang harusnya mengantar pesanan sedan membeli bahan perlengkapan kafe, Alodia merasa gugup.
Dengan kehati-hatian Alodia meletakan pesanan Morgan di meja.Setelah mengantar pesanan Morgan ia kembali ke meja kasir, masih dengan jantung yang berdegup cepat. Di meja kasir Alodia menatap Morgan yang sedang menikmati pesanannya dan memandang ke arah luar.
Morgan memandang ke arah luar karena ia terbayang kekasihnya dan sangat merindukan kekasihnya. Kapan kamu kembali Raa. Ini sudah lebih dari seminggu semenjak pesan itu.
Setelah beberapa menit menikmati pemandangan di luar, makanannya telah telah habis, kemudian Morgan menuju kasir, dan membayarnya. Bahkan ketika membayar Morgan tak menatap Alodia.
Alodia hanya bisa menatap kepergian Morgan. Ia tak mengerti dengan sikap Morgan yang seakan membencinya.
Kak meskipun kamu seakan membenci dan acuh padaku. Entah kenapa sulit bagiku untuk menghilangkan rasa ini.
***
Baru Pub. Soalnya Chenzy baru selesai PAS.Maaf jika terlalu lama.
Salam manis dari Chenzy
💕💕💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
General FictionAku hanya menginginkan kebahagiaan yang sederhana. Apakah aku salah jika menginginkan kebahagiaan. -Alodia El Nerissa Maafkan aku yang terlambat menyadari semuanya. -Morgan Bramastya Cover by DeaZYX