Rachel masih tak percaya dengan semua hal yang terjadi hari ini. Semua kebohongan yang ia tutup rapat selama ini, terbongkar. Morgan bahkan enggan untuk menatapnya lagi.
Ia menangis, meratapi semua yang terjadi.
"Itulah balasan bagi orang yang berdusta. Apa kau tak memiliki perasaan? Kau pun tahu jika sedari awal Morgan bukanlah milikmu. Namun, dengan egoisnya kau mengklaim Morgan sebagai milikmu," Ujar Leo yang ditemani Dahlia mengikuti Rachel.
"Sedari awal dia adalah milikku, anak haram itulah yang merebut semuanya," Rachel mengusap air matanya dengan kasar dan tersenyum licik,"Dulu dengan mudahnya aku bisa memilikinya, maka sekarangpun aku akan mudah memilikinya kembali,"
Plak!
Dahlia menampar Rachel, tak peduli jika Rachel adalah seniornya. Sedari tadi Dahlia hanya terdiam menahan amarahnya. Amarahnya makin memuncak mendengar perkataan Rachel,"apa ngga cukup luka yang selama ini Alodia rasakan. Tak mendapat kasih dari seorang ibu, dikhianati oleh sahabat yang telah dianggap saudara,"
"Ia bahkan setiap harinya kesakitan. Tapi kamu selama ini bahagia dengan seseorang yang bukan milikmu. Dimana perasaanmu sebagai perempuan kak,?" Dahlia tak lagi bisa menahan air matanya.
Melihat Dahlia menangis, Leo membenamkan wajah Dahlia ke dadanya.
"Sebaiknya kau kembali lagi keluar negeri. Morgan telah menemukan kebahagian yang sesungguhnya. Sudah cukup kau merusak kebahagian Morgan dan Alodia.
Setelah mengucapkan itu, Leo meninggalkan Rachel yang masih terdiam.
Aku tidak akan pernah melepas Morgan. Bahkan barang sedetikpun.
***
"Jadi kak Morgan udah tahu sejak kapan?," tanya Alodia yang saat ini duduk di taman bersama Morgan."Tahu apa ini?, tahu goreng atau tahu pepes?," canda Morgan sambil menjawil hidung Alodia.
"Ih kakak, aku serius. Kok palah njawil hidung aku sih," Alodia merajuk.
Morgan membawa Alodia ke pelukannya,"Habis kamu lucu sih. Aku ngga pernah merasa senyaman ini sejak beberapa tahun lalu,".
Alodia mendongak menatap Morgan,"Tapi dulu sikap kakak dingin banget ke aku. Liat aku aja kaya liat kuman. Padahal kan aku manis,"
"Kan aku ngga tau kalo kamu itu princess kakak. Kalo kamu tahu, kakak juga marah setiap liat kamu deket sama laki-laki lain," Morgan makin mengeratkan pelukannya.
Terima kasih Tuhan. Telah memberikan kebahagiaan yang begitu sempurna.
***
Haiii.Maaf baru up. Dari kemarin tugas numpuk. Selesai 1 dateng tugas lain.
😃😃😃
I hope you like it.
Chenzy♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
General FictionAku hanya menginginkan kebahagiaan yang sederhana. Apakah aku salah jika menginginkan kebahagiaan. -Alodia El Nerissa Maafkan aku yang terlambat menyadari semuanya. -Morgan Bramastya Cover by DeaZYX