Leo terus menarik Rachel sampai parkiran. Tak mengindahkan Rachel yang terus berontak. Saat sampai di depan mobilnya Leo membukakan pintu untuk Rachel.
"Masuk kak. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu"
"Ngga. Lepas Le, kau menyakitiku
Dan aku tak ingin berbicara denganmu"Rachel terus berontak dan Leo mendorong tubuh Rachel masuk ke mobilnya. Leo mengitari mobilnya dan masuk ke kursi pengemudi.
"Kau ingin membawaku kemana?"
Leo tak menjawab pertanyaan Rachel dan dia membuka ponselnya akan menghubungi Morgan. Namun Leo langsung merebut ponsel Rachel.
***
Saat keluar dari ruang kesehatan, Morgan melihat Leo yang sedang menarik Rachel. Anehnya dia tak merasa marah saat Leo menarik Rachel. Namun jika Alodia yang bersama Leo dia merasakan hatinya marah.Morgan membuntuti Leo dan Rachel. Dan dia melihat Leo membawa Rachel ke mobilnya. Morgan langsung menuju mobilnya dan mengikuti Leo dari belakang.
Morgan melihat mobil Leo menuju taman kota. Dan dia melihat Rachel dan Leo turun dari mobil.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Rachel dengan nada ketus
"Berhenti berbohong". Ujar Leo
"Berbohong tentang apa?". Tanya Rachel yang tak paham dengan pertanyaan Leo
"Berbohong tentang teman masa kecil kak Morgan"
DEG
Apa maksud Leo mngatakan hal itu. Batin Morgan. Dia bersembunyi di belakang kursi Leo dan Rachel
"Apa yang kau bicarakan".
Wajah Rachel menegang mendengarkan perkataan Leo.
"Apa perlu bukti kak. Kau memanfaatkan ingatan Alodia yang hilang dengan mengaku sebagai teman masa kecil kak Morgan. Padahal kau sewaktu itu baru pertama kali bertemu dengan kak Morgan. Dan bodohnya kak Morgan yang percaya dengan mudahnya padamu"
Rachel bukan teman masa kecilku. Dan apa Alodia teman masa kecilku?. Morgan bingung dengaan apa yang barusan dia dengar
"Apa kau memiliki bukti jika aku bukanlah teman masa kecil Morgan"Rachel masih berusaha menunjukan wajah tenang.
"Perlu bukti kak. Apa kau mengetahui lagu favorite mereka?. Dan satu lagi umurmu lebih tua dari teman masa kecil kak Morgan. Dan kenapa kak Morgan tak mengetahui hal ini, karena dia juga kecelakaan ditempat dan waktu yang sama dengan Alodia"
"Da. Dari mana kamu tahu hal ini?"
"Kau tak perlu tahu, aku mengetahuinya dari mana?. Bukankah sudah waktunya kau mengembalikan sesuatu yang bukan milikmu?"
"Aku tahu. Bukankah kau memiliki oerasaan pada Alodia yang naif itu?. Ahh bukankah ini kesempatan kita untuk bekerja sama?"
"Maaf kak. Aku tak seegois itu. Aku tak mau dia hanya terpaksa denganku ataupun dengan rasa kasihan. Karena cinta tak harus memiliki. Melihat orang yang kita cintai bahagia bersama cintanya itu lebih dari cukup"
"Jangan sok naif Le. Aku tahu hatimu, kau begitu mencintainya sampai-sampai hal tak penting seperti ini kau mengetahuinya"
Rachel berusaha mempengaruhi Leo
"Bagumu hal kecil kak. Bagi mereka itu adalah hal besar. Karena selama ini kak Morgan bersama orang yang salah. Lepaskan kak Morgan dan biarkan kak Morgan dan Alodia bahagia. Karena perasaan kak Morgan padamu itu semu"
Setelah mengatakan itu Leo berbalik dan pergi meninggalkan Rachel. Dan dia melihat Morgan yang sedang bersembunyi. Sesuai dengan rencana, Morgan mengetahui semuanya.
***
Morgan mengepalkan tangannya. Mendengar semua perckapan Rachek dan Leo, selama beberapa tahun ini dia dibohongi oleh kekasih yang ternyata cinta palsunya.Morgan meninggalkan taman dengan hati yang marah. Dia baru mengetahui fakta ini. Suatu hari dia akan berterima kasih pada Leo.
***
Rachel pulang dengan perasaan khawatir. Khawatir jika Leo akan mengatakan pada Morgan.Namun dia tak mengetahui jika Morgan mengetahui semuanya.
***
Morgan kembali ke sekolah, dan langsung ke ruang kesehatan. Dia mendapati Alodia yang masih tertidur sesuai dengan permintaanya.Dia tersenyum melihat Alodia yang tertidur dengan lelapnya.
Alodia mengerjapkan matanya, dan melihat Morgan menatapnya intens. Membuatnya gugup.
"Kak. Jangan melihatku seperti itu. Aku malu"
"Aku ingin selalu melihatmu"
Mendengar ucapan Morgan Alodia tersipu dan pipinya memerah.
"Ada apa dengan pipimu. Merah seperti tomat"
Alodia semakin memerah saat Morgan menggodanya seperti itu.
***
Di luar ruang kesehatan Leo tersenyum melihat Morgan dan Alodia yangsemakin dekat.Tiba-tiba seseorang mengusap lembut bahunya. Dan dia mendapati musuh abadinya, Dahlia.
"Cinta tak harus memiliki. Masih ada cinta yang lain, yang menunggumu untuk ada dihati mereka"
Seperti aku yang mengharapkan dirimu. Entah sejak kapan aku menyukai dan bahkan mencintaimu.
Leo memeluk Dahlia untuk melepas semua rasa lelahnya. Dahlia terkejut saat Leo memeluknya seperti itu.
***
"Nanti malam datanglah ke prom night. Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu""Aku tak janji akan datang kak"
Morgan mengantar Alodia sampai ke rumahnya. Dan setelahnya dia pergi dari halaman rumah Alodia.
"Cie. Diantar sama siapa adik kecilku ini?"
"Hanya teman kak"
"Masa sih. Nanti dulu, dia mirip dengan teman kecilmu. Apa dia teman kecilmu?"
"Bukan kak. Teman kecilku entah berada di mana, aku masuk ke kamar dulu kak"
Alodia masuk ke kamarnya dan langsung merebahkan badannya di tempat tidur.
Apa yang akan kak morgan tunjukan padaku
***
To be continueDont forget for comment
Salam manis
Chenzy😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
General FictionAku hanya menginginkan kebahagiaan yang sederhana. Apakah aku salah jika menginginkan kebahagiaan. -Alodia El Nerissa Maafkan aku yang terlambat menyadari semuanya. -Morgan Bramastya Cover by DeaZYX