Typo bertebaran

***
Di kamarnya Alodia menangis, te8ringat dengan kejadian tadi di rumah sakit saat Rachel menamparnya dan Morgan kembali ke sikap awalnya. Terlalu lama menangis membuat kepalanya sakit dan kilasan masa lalu bermunculan.

Seorang gadis kecil berlari kecil di taman, karena tak melihat ada batu di depannya, gadia kecil itu terjatuh. Merasakan perih di lututnya gadis kecil itu menangis. Gadis kecil itu tak sadar jika sedari tadi ada yang memperhatikannya sedang menangis. Dan seseorang itu menghampiri dan berdiri tepat di depan gadis kecil itu. Seorang anak laki-laki mengulurkan tangannya untuk membantu gadis kecil itu berdiri. Alodia gadis kecil itu menerima uluran tangan dari anak laki-laki itu. Setelah Alodia berdiri, anak laki itu berjongkok untuk melihat luka Alodia

"Cuma lecet sedikit udah nangis, dasar cengeng" ujar anak laki-laki itu mengejek Alodia.
"Ini beneran sakit kak, perih" rintih Alodia

Anak laki-laki itu menuntun Alodia untuk duduk di kursi yang ada di taman.

"Kamu tunggu di sini sebentar, aku belikan plester dulu buat luka kamu". Ujar anak laki-laki itu
"Iya kak" balas Alodia

Setelah beberapa saat anak laki-laki itu datang dengan membawa plester dan air mineral.

"Kamu selonjorin kaki kamu di kursi. Aku mau bersihin luka kamu dulu pake air, soalnya ngga ada alkohol. Kamu tahan sebentar ya"pinta anak laki-laki itu

Alodia menselonjorkan kakinya di kursi. Anak laki-laki itu mulai membersihkan luka Alodia. Alodia meringis sakit menahan perih dilututnya.

"Pelan-pelan kak. Aww perih kak" ujar Alodia
Anak laki-laki terdiam mendengan perkataan Alodia " tahan bentar bentar lagi selesai"

"Chaa sudah selesaikan" ujar anak laki-laki itu tersenyum puas melihat plester dengan gambar Pikachu yang membalut luka Alodia.
"Kakak keren. Kakak cocok jadi dokter. Aku doakan kakak menjadi dokter" ujar Alodia riang

"Kamu di sini mommy cari kamu dari tadi" ujar seorang perempuan muda pada anak laki-laki itu
"Maaf mom. Aku tadi bantu anak perempuan yang jatuh tadi" ujar anak laki-laki itu.
Mommy anak laki-laki itu mengelus rambut Alodia
"Kamu ngga papa kan nak" tanya mommy anak laki-laki itu
"Iya aunt aku ngga papa" jawab Alodia dengan senyuman manisnya
"Ya udah kami pulang dulu ya, kamu juga pulang ya hati-hati kalo mau pulang" ujar Mommy anak laki-laki itu menasehati Alodia
"Iya aunt"

Sebelum pergi, anak laki-laki itu membisikan sesuatu ditelinga Alodia.

"Besok aku tunggu kamu di sini Princess"

Arrgghh. Jerit Alodia menahan rasa sakit saat kilasan masa lalu itu muncul. Mendengar jeritan Alodia Riana yang kebetulan akan masuk ke kamar langsung masuk ke kamar Alodia

"El. Kamu kenapa? Mana yang sakit?" Tanya Riana khawatir. Pasca operasi hubungan Riana dan Alodia membaik. Riana sadar jika sikapnya selama ini salah kepada Alodia
"Kepala El sakit kak. El ngga tahan" rintih Alodia memegangi kepalanya.
"Sekarang kamu berbaring dulu. Kakak ambilkan minum dulu sebentar" ujar Riana dan membaringkan Alodia
Riana keluar dari kamar adiknya untuk mengambil air minum

Siapa dia. Kenapa kilasan itu muncul. Anak laki-laki itu seperti tak asing. Ujar Alodia membatin

Riana datang membawa air putih untuk Alodia

"Di minum dulu El. Habis itu kamu istirahat ya"
"Iya kak"

Setelah meminum air putihnya Alodia berbaring dan memejamkan matanya untuk tidur

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang