"Kita ke Rumah sakit ya" ujar Leo
"Ngga usah. Aku baik-baik aja", Alodia baru merasakan perih di kakinya.
"Baik-baik aja gimana. Lihat berdarah gitu, kita ke rumah sakit sekarang. Ngga ada penolakan"
Leo membawa Alodia ke rumah sakit. Selama perjalanan mereka larut dalam pikirannya masing-masing
***
Setelah sampai di rumah sakit Alodia langsung diobati oleh dokter dan kakinya diperban."Ngga lama kan diobatinnya", ujar Leo sambil memapah Alodia
"Kamunya aja yang lebay. Tadi ke apotik aja juga udah cukup". Kesal Alodia karena sikap Leo yang berlebihan
"No no no. Nanti kalo infeksi gimana? Kalo ada luka dala-" ucapan Leo terhenti karena Alodia membungkam bibirnya dengan tangan.
"Ssttt.. cerewet banget sih kamu. Aku aja yang perempuan ngga cerewet kaya kamu"
Setelah mengatakan itu Alodia melepaskan tangannya.
"Iya iya. Ayo aku antar pulang". Ujar Leo
Mereka langsung ke rumah Alodia
***
Di rumah Alodia, Riana dan ayah Alodia menunggu cemas putrinya. Karena Alodia belum juga menghubunginya. Padahal ini sudah lebih dari jam 9. Saat ini ibu Alodia sudah pulang dari rumah sakit."Anak tidak tahu diri itu. Jam segini belum pulang"
"Mah. Jangan begitu, dia adik Riana"
"Dia keterlaluan sayang. Apa dia ngga memikirkan orang di rumah. Di luar sana have fun yang di rumah nunggu"
"Cukup. Sebaiknya kamu istirahat", ujar Ayah Alodia
Tak lama setelah mengatakan itu bell pintu depan berbunyi.
"Biar Riana yang buka pah"
Riana berjalan ke arah pintu. Ia terkejut melihat kaki Alodia yang diperban
"Ya ampun El. Kaki kamu kenapa?" Tanya Riana khawatir
"El baik-baik aja kak"
"Masuk dulu ajak teman kamu sekalian"
"Ngga usah kak. Langsung pulang aja". Ujar Leo
"Hati-hati Leo"
Alodia dan Riana masuk ke dalam rumah.
"Gadis macam apa kamu jam segini baru pulang" ujar mamah Alodia sinis
"Maaf Mah ta-" sebelum Alodia menyelesaikan ucapannya Sarah meninggalkan ruang keluarga
Alodia menatap sedih ke arah punggung ibunya itu
"Kamu habis dari mana sayang?. Papah sama kakak kamu khawatir"
"Maaf Pah tadi Alodia dari rumah teman. Teman Alodia sakit dan ngga ada yang jagain"
"Terus kaki kamu kenapa?" Tanya Riana melihat kaki Alodia yang diperban
"Tadi sewaktu pulang ngga sengaja jatuh. Jadinya luka terus tadi ke rumah sakit dulu"
"Ya ampun. Tapi kamu ngga papa kan de?"
"Iya kak, El ngga papa"
"Ya udah kamu istirahat ya sayang"
"Iya pah. El ke kamar ya night"
"Riana juga ke kamar pah. Udah malam. Night pah" Riana meninggalkan ruang keluarga
Pradana juga melangkah ke kamar tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
General FictionAku hanya menginginkan kebahagiaan yang sederhana. Apakah aku salah jika menginginkan kebahagiaan. -Alodia El Nerissa Maafkan aku yang terlambat menyadari semuanya. -Morgan Bramastya Cover by DeaZYX