Setelah dari ruang kerja Nathan. Alodia menuju ruang ganti untuk mengganti bajunya dengan seragam waiters. Seperti biasa ia menjadi kasir menggantikan temannya yang selesai shift.
Cafe lumayan ramai. Karena hari ini weekend. Banyak pengunjung yang datang untuk menikmati weekend.Hari berganti sore Cafe tak seramai siang tadi. Saat ini Alodia sedang membersihkan meja sisa pengunjung. Ia kembali teringat dengan cerita Nathan, dalam hati ia bertekad akan membuat hubungan kakaknya dan Nathan membaik. Karena ia tahu Nathan adalah sosok yang pantas untuk bersanding dengan kakaknya.
***
Morgan menatap bangunan di depannya, Cafe tempat Alodia bekerja. Lagi-lagi ia tak menepati janjinya pada Rachel. Ia tak bisa jika harus menjauh dari Alodia. Seperti ada sesuatu di hatinya yang ingin selalu melihat Alodia, ia tak tahu itu apa. Bahkan hatinya selalu berdebar saat di dekat Alodia. Debaran yang tak pernah ia rasakan saat bersama Rachel.Morgan melajukan mobilnya ke parkiran Cafe. Saat akan keluar dari mobil kepalanya mendadak sakit. Dan ia tak sanggup menahan sakit di kepalanya. Tubuhnya oleng dan ia jatuh terduduk dengan bersandar di pintu mobil.
Dari dalam Cafe Alodia melihat ke arah parkiran dan matanya melihat mobil Morgan memasuki area parkir. Matanya memicing saat melihat Morgan jatuh terduduk. Ia berlari keluar Cafe dan menghampiri Morgan. Melihat Alodia yang berlari Nathan mengikuti Alodia di belakang dan terkejut melihat Morgan pingsan. Ia langsung menghubungi ambulance.
"Kak. Kak Morgan kakak kenapa?" Alodia bertanya dengan panik pada Morgan.
Dan menepuk pelan pipi Morgan yang mulai kehilangan kesadaran.Morgan mengernnyitkan dahi menahan sakit di kepalanya, "Alodi.." ucapan Morgan terputus karena dia pingsan.
Tak lama kemudian ambulance datang dan Morgan segera dilarikan ke rumah sakit. Alodia memegang erat tangan Morgan dan menangis melihat keadaan Morgan.
Nathan yang ikut di dalam ambulance bertanya dalam hati apa hubungan Alodia dengan sahabatnya.
Sesampainya di rumah sakit Morgan langsung mendapat penanganan dari dokter.
***
Di kamarnya Rachel sedang menunggu Morgan yang berjanji akan menemaninya ke Mall. Berulang kali dia menghubungi ponsel Morgan tapi tak pernah di jawab. Ia membanting ponselnya ke ranjang dengan kesal. Dia memutuskan untuk tidur.***
Dokter keluar dari UGD."Keluarga pasien?"
"Iya dok" Nathan menghampiri dokter
"Apa sebelumnya pasien pernah mengalami kecelakaan yang menyebabkan dia amnesia" tanya dokter.
"Iya dok dulu pernah kecelakaan dan dia mengalami amnesia. Apa keadaannya memburuk?"
"Sakit di kepalanya kemungkinan besar disebabkan oleh ingatan pasien yang mulai kembali. Dan pasien memaksa untuk mencoba mengingat kepingan ingatan itu" Nathan dan Alodia mendengar penjelasan dokter.
"Ini resep pasien. Segera di tebus di apotik". Ujar dokter dan meninggalkan Alodia dan Nathan.
"Kak Nathan kenal sama kak Morgan" tanya Alodia karena ia penasaran kenapa Nathan bisa tahu tentang kecelakaan yang menimpa Morgan
"Dia sahabat aku dulu kami satu sekolah di junior high school" ujar Nathan menjawab rasa penasaran Alodia.
Nathan menebus obat untuk Morgan. Dan Alodia saat ini sedang duduk di kursi yang ada di samping ranjang rumah sakit Morgan. Ia menelusuri lekat wajah Morgan dengan matanya.
Morgan mengerjapkan mata. Melihat Morgan mengerjapkan mata buru-buru Alodia mengalihkan pandangannya dari wajah Morgan.
"Aku di mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
General FictionAku hanya menginginkan kebahagiaan yang sederhana. Apakah aku salah jika menginginkan kebahagiaan. -Alodia El Nerissa Maafkan aku yang terlambat menyadari semuanya. -Morgan Bramastya Cover by DeaZYX