Semenjak kejadian di taman belakang terjadi. Baik Alodia maupun Rachel tak pernah bertegur sapa. Sebenarnya Alodia sangat ingin menyapa Rachel.

Namun Rachel terlalu acuh pada Alodia. Dan kejadian itu telah berlangsung lebih dari 6 bulan.

Nanti malam pihak sekolah akan mengadakan acara prom night untuk kelulusan kelas 12. Dan itu berlaku juga bagi Alodia.

Alodia tak begitu minat untuk datang diacara seperti ini. Namun Dahlia sahabatnya memaksa agar dia datang ke pesta.

"Pokoknya kamu harus datang. Biar aku yang ijin sama om Pradana". Ujar Dahlia

"Ya lihat saja nanti. Kamu kan tau aku ngga suka ke pesta"

"Tapi Al kebiasaan kamu harus diubah. Jangan dibiarkan, ya masa nanti kamu nikah ngga ada pestanya". Canda Dahlia

Leo mengahampiri Alodia dan Dahlia

"Nanti malam aku jemput ya. Kita bareng ke sekolah" ujar Leo sambil merangkul bahu Alodia

"No. No. Tengil dia berangkat sama aku. Jadi ngga usah lagak kaya pangeran yang mau jemput Princess". Ujar Dahlia sengit

"Laverna manis. Aku lagi bicara sama Alodia bukan kamu sayang"

"Sayang-sayang. Apa-apaan kamu heh. Enak aja manggil sayang kapan jadian" sungut Dahlia

"Jadi pengin jadian sama aku ceritanya ini" goda Leo

"Amit-amit deh jadian sama kamu yang ada aku makan hati setiap hari"

"Bukannya enak makan hati setiap hari"

"Serah deh. Males debat sama anak tengil". Sungut Dahlia kesal dan pergi meninggalkan Alodia dan Leo

"Le. Awas hati-hati kena batunya nanti sering jahil ke Dahlia". Ujar Alodia berlalu pergi

Tak semudah itu aku pindah ke lain hati Cherry. Hatiku dari awal adalah milikmu
Batin Leo menatap punggung Alodia.

***
Sementara itu di sisi lain Morgan pun malas untuk datang ke pesta. Karena hatinya masih belum tenang dengan semua masalah yang ada.

Saat ini Morgan berada di ruang musik. Jemarinya menekan tuts piano menghasilkan alunan melodia yang sudah dia hafal sedari kecil. Melodi favoritenya dan cinta pertamanya.

Saat ini hatinya meragu pada Rachel. Ragu jika Rachel adalah cinta pertamanya. Karena dia sedari awal bertemu Rachel merasa ada yang janggal, tapi dia selalu mengenyahkan perasaan janggal itu.

Dan anehnya dia tak pernah melihat Rachel memakai kalung berliontin kupu-kupu yang selalu dipakai cinta pertamanya.

Cinta pertamanya tak pernah melepaa kalungnya. Bahkan dulu saat kalung itu hampir hilang cinta pertamanya menangis keras dan tak bisa berhenti.

Morgan tersenyum mengingat masa kecilnya bersama gadis kecil itu.

"Bee" panggil Rachel saat memasuki ruang musik

"Iya. Ada apa?"

"Temani aku mencari dress untuk malam ini ya"

"Baiklah ayo"

Rachel dan Morgan berjalan keluar dari ruang musik

***
Alodia berjalan meninggalkan Leo dan pergi menuju ruang musik. Dia ingin bermain piano.

Saat di jalan dia berpapasan dengan mereka. Mereka yang membuat kondisi hatinya tak begitu baik.

Saat ia melangkah di depan mereka, mereka tak menyapa Alodia bahkan bersikap acuh pada Alodia.

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang