Esok harinya Alodia ingin melihat keadaan mamahnya. Tapi kakinya masih lemas untuk berdiri. Jadi ia meminta tolong pada suster yang sedang mengontrol keadaannya.
"Sus. Bisa bantu saya duduk di kursi roda. Saya ingin melihat keadaan mamah saya" ujar Alodia pada suster
"Tapi nona jangan terlalu lama saat menjenguk mamah Nona. Karena Nona juga perlu istirahat" pesan suster sembari membantu Alodia.Alodia menuju ruang inap mamahnya. Saat di depan pintu ia mendengar jika mamahnya sangat membenci Alodia. Mamah mengatakan jika Alodia anak yang tak tahu diuntung ibunya sakit tak ada niatan menjaga. Di ruang inap mamahnya papah berusaha menjelaskan. Tapi mamahnya tak menerima alasan apapun.
Alodia mengurungkan niatnya untuk masuk. Air matanya jatuh tanpa bisa dibendung lagi. Kenapa mamahnya begitu membencinya.
Alodia memutuskan untuk pergi ke taman rumah sakit.***
Morgan sedang menyetir mobil. Hari ini ia berencana ke Rumah sakit untuk melihat keadaan Alodia. Saat dalam perjalanan ponselnya berbunyi ada panggilan masuk. Ia melihat nama orang yang memanggil, dan ternyata adalah kekasihnya Rachel
"Bee kamu sibuk ngga hari ini?. Temani alu ya ke Mall" ujar Rachel dengan nada manja di seberang line
"Ngga bisa sayang. Hari ini Bunda minta dianter ke rumah Oma" ujar Morgan berbohong pada Rachel.
"Oh ya udah. Kamu hati-hati ya"
Ujar Rachel dengan sedikit nada kecewaRichie maafkan aku. Aku berbohong padamu. Entah kenapa aku ingin melihat keadaan Alodia. Sekali lagi maafkan aku.
Morgan berucap dalam hati.Sesampainya di Rumah sakit, Morgan langsung memakirkan mobilnya. Dan langsung masuk ke dalam rumah sakit. Di Koridor ia melihat Alodia yang sedang berjalan dengan menggunakan kursi roda. Ia menyunggingkan senyum melihat Alodia. Tapi ia melihat Alodia tak fokus dengan jalan yang sedang ia lalui karena melamun Dan Morgan melihat kursi roda yang Alodia naiki oleng karena lantai yang menurun.
Alodia tersadar dari lamunannya saat kursi rodanya ditahan seseorang.
Ia mendongak dan melihat Morgan menatapnya dengan khawatir"Dasar ceroboh. Kalo jalan ngga usah pake melamun. Untung ada orang yang melihat kalo ngga kamu bisa jatuh" ujar Morgan dengan nada khawatir
"Maaf kak" Alodia hanya menundukan wajahnya.
"Kamu mau kemana? Bukannya seharusnya kamu istirahat" tanya Morgan
"Ke taman rumah sakit kak. Bosan di kamar terus" ujar Alodia dan tak lupa senyumnya yang manisMelihat Alodia yang tersenyum manis membuat kerja jantung Morgan tak beraturan.
Kenapa jantungku berdetak tak karuan seperti ini. Ujar Morgan membatin"Aku antar ke taman rumah sakit. Takutnya nanti kamu ceroboh kaya tadi" ujar Morgan sembari mendorong kursi roda Alodia.
Kenapa kak Morgan bersikap seperti ini. Dan lagi tak biasa ia khawatir padaku.
Sesampainya di taman rumah sakit Morgan duduk di salah satu kursi yang ada di taman. Tetapi suasana menjadi canggung dan hening.
"Kak Morgan ke rumah sakit mau ngapain" tanya Alodia memecah keheningan.
"Aku mau bertemu dengan om. Kebetulan om lagi ada operasi jadi aku tunggu sampai om selesai" bohong Morgan padahal tujuannya datang ke rumah sakit ingin melihat keadaan Alodia.
Alodia bingung mencari topik pembicaraan dengan Morgan. Karena ini pertama kalinya ia dekat dengan Morgan."Kamu udah lama berteman sama Rachel?" Tanya Morgan
"Kami berteman sejak kecil. Tapi saat Rachel berumur 8 tahun ia pindah ke London bersama keluarganya" jelas Alodia
"Jika kamu dari kecil berteman dengan Rachel harusnya aku kenal kamu. Aku juga mengenal Rachel dari kecil" ujar Morgan
"Entahlah kak. Dulu saat aku berusia 8 tahun aku mengalami kecelakaan jadi ngga begitu ingat dengan kenangan masa kecil. Hanya sebagian yang diingat" Jelas Alodia
![](https://img.wattpad.com/cover/127749484-288-k46524.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
General FictionAku hanya menginginkan kebahagiaan yang sederhana. Apakah aku salah jika menginginkan kebahagiaan. -Alodia El Nerissa Maafkan aku yang terlambat menyadari semuanya. -Morgan Bramastya Cover by DeaZYX