Morgan mencari keberadaan kekasihnya.
Kemudian ia mengingat tempat Favorite Rachel di sekolah. Yaitu taman belakang sekolah. Ia pun langsung berlari kecil ke taman belakang.Morgan begitu menghawatirkan Rachel. Dan benar saja, ia melihat Rachel sedang duduk di bangku yang ada di taman belakang.
"Richie. Kamu kenapa? Kenapa menangis?". Tanya Morgan setelah duduk di salah satu sisi bangku dan menghapus air mata di pipi Rachel
"Im okay" jawab Rachel dan menghapus bekas air mata di pipinya.
Rachel menghambur ke pelukan Morgan, dan masih menangis sesenggukan di dada Morgan. Morgan mengelus rambut Rachel berusaha menenangkannya.
"Kamu udah makan?" Tanya Morgan
"Belum". Jawab Rachel dirinya sekarang sudah lebih tenang
Morgan melihat jam yang melingkar di tangan kirinya. "Masih ada waktu buat istirahat, ayo ke kantin".Morgan menggenggam tangan Rachel. Dan mereka menuju kantin. Sepanjang perjalanan mereka menjadi pusat perhatian. Sesampainya di kantin Morgan langsung memesan makanan untuk dirinya dan juga Rachel. Sementara Rachel memilih tempat duduk.
Sekilas ia melihat Alodia, Leo dan Dahlia. Pandangan Alodia dan Rachel bertemu, dan Alodia melambaikan tangan pada Racjel. Tapi Rachel bersikap seakan tak melihat lambaian Alodia melihat mereka.
Melihat sikap Rachel yang seperti itu, ia merasa ada yang mengganjal. Tapi ia menutupi perasaannya dan melanjutkan makannya dan sesekali bercanda dengan Leo dan Dahlia.
Morgan melangkah ke meja yang ditempati Rachel dengan membawa pesanannya, saat sedang memakan pesanannya dia melihat Alodia dan Leo sedang tertawa di salah satu meja yang ada di kantin. Morgan mendengus tak suka, tanpa ia sadari Rachel mengikuti arah pandangnya. Rachel membanting sendoknya dengan cukup keras dan melangkah pergi dari kantin.
Menyadari kepergian Rachel, Morgan langsung mengejar Rachel tanpa menghabiskan pesanannya. Dari mejanya Alodia mendengar suara bantingan sendok Rachel dan melihat kepergian Rachel, ia heran Rachel tak pernah bersikap seperti ini.
"El, makanan kamu belum habis. Ayo habisin jam istirahat mau habis" ujar Leo sambil menyuapkan makanan pada Alodia
"Ih kamu ngapain sih pake acara romantisan segala di depan aku" dengus Dahlia, saat awal Leo menjadi kurid baru. Dahlia sama seperti siswi lainnya yang mengidolakan Leo. Tapi setelah lama berteman dengan Leo ia menjadi agak sebal dengan tingkah Leo.
"Li kamu jangan kaya gitu ke Leo. Nanti kalo kalian jatuh cinta aku nantinya jadi obat nyamuk diantara kalian" ujar Alodia dengan wajah cemberut.
"Ishh. Amit-amit deh" ujar Dahlia sambil mengibaskan tangannya.
Mendengar jawaban Dahlia Leo dan Alodia hanya tertawa.***
"Rich, Richie. Tunggu" Panggil Morgan, Rachel terus melangkah tanpa mendengar panggilan Morgan. Morgan mencekal tangan Rachel.
"Kamu kenapa, kamu ada masalah. Cerita ke aku. Jangan kaya gini, aku jadi khawatir" tanya Morgan dan kedua tangannya menangkup pipi Rachel
"Aku cuma ngga mood aja. Aku mau kelas aja" Jawab Rachel dan ia melepas tangkupan tangan Morgan
"Oke kita kelas sekarang"
Kemudian mereka melangkah ke kelas. Seperti biasa mereka menjadi pusat perhatian. Di samping karena Morgan seorang yang most wanted. Juga Rachel yang nampak cantik dan anggun di saat yang bersamaan.***
"El. Ayo udah bel kita ke kelas" ujar Dahlia
"Iya Lodia ayo" Ujar Leo dan tangannya merangkul bahu Alodia. Mereka bertiga berjalan berdampingan. Leo berada di tengah antara Dahlia dan Alodia.
Banyak pasang mata yang melihat mereka. Ada yang kagum dan ada juga yang iri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
General FictionAku hanya menginginkan kebahagiaan yang sederhana. Apakah aku salah jika menginginkan kebahagiaan. -Alodia El Nerissa Maafkan aku yang terlambat menyadari semuanya. -Morgan Bramastya Cover by DeaZYX