Morgan terbangun dari tidurnya. Ia melihat ke arah Alodia yang masih tertidur di sampingnya dengan tangannya yang menjadi bantal. Ia tersenyum melihat cara tidur Alodia yang sama sewaktu tidur di perpustakaan.
Saat Alodia mengerjapkan mata Morgan menutup matanya pura-pura masih tidur. Dan Ia merasakan Alodia yang menatap lekat wajahnya.
Alodia terbangun dari tidurnya, ia tak pernah tidur senyenyak ini. Ia menatap langit-langit kamar dan menyadari dia bukan dikamarnya ia melihat ke samping dan terkejut karena tidur dengan lengan Morgan yang menjadi bantal. Seingatnya tadi ia tidur di sofa kamar Morgan.
Bukannya tadi aku tidur di sofa. Kenapa bisa aku terbangun di tempat tidur kak Morgan
Alodia menatap lekat wajah Morgan.
Mulai dari mata Morgan yang selalu menatap tajam ke arahnya. Turun ke hidung yang terpahat sempurna di wajahnya. Kemudian ke bibir Morgan yang selalu melontarkan nada dingin kepadanya.Alodia bergerak untuk melepaskan diri dari pelukan Morgan. Tapi gerakannya membuat Morgan terjaga.
Morgan pura-pura terjaga saat Alodia bergerak. Morgan membuka matanya dan menatap tepat di iris mata Alodia. Mata yang selalu memancarkan sinar keteduhan.
"Sudah puas memandang wajahku nona?", tanya Morgan dengan aksen dinginnya.
Ditanya seperti itu membuat Alodia salah tingkah.
"Ng. Ngga kak. Tadi ha-", ucapan Alodia terputus karena suara pintu kamar Morgan yang terbuka.
Seorang perempuan paruh baya masuk ke dalam kamar Morgan. Menghampiri Morgan dengan raut wajah khawatir.
"Bram" panggil perempuan itu.
Morgan menoleh ke sumber suara. Mommynya berjalan ke arahnya dengan pandangan khawatir.
Morgan melepas pelukannya pada Alodia. Bangun dan berdiri menghampiri Alea mommynya.
Saat sampai di depan Alea Morgan langsung menghambur ke pelukan Alea.
"Kamu baik-baik aja kan sayang?, tadi Nathan bilang kalo kamu masuk rumah sakit" cecar Alea khawatir.
"Iya tadi Morgan masuk rumah sakit, tapi sekarang Bram baik-baik aja Mom. Lihat ngga kenapa-kenapa kan" jawab Morgan untuk menenangkan Alea. "Lagian dari tadi Morgan ngga sendirian ada Alodia yang jagain Morgan"
Morgan melepaskan pelukannya pada Alea dan menghampiri Alodia yang berdiri di sisi tempat tidur. Dan membawanya ke depan Alea.
"Mom. Ini Alodia junior Bram di sekolah"
"Alodia tante". Ujar Alodia dengan senyum manisnya
Senyum itu. Sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi di mana. Alea membatin
"Alea. Mommy Bram"
Alodia bingung. Kenapa orang-orang memanggil Morgan dengan nama Bram. Alea yang menangkap kebingungan yang ada pada Alodia.
"Bram nama panggilan dari orang yang terdekat dengan Morgan. Sebenarnya Bram itu nama Marga. Tapi terasa manis jika itu menjadi nama panggilan Morgan". terang Alea menjawab kebingungan Alodia.
Alodia menganggukan kepalanya mengerti
"Mommy. Bram ngga manis", rajuk Morgan yang tak mau dianggap manis
Mendengar kalimat yang diucapkan Morgan sontak membuat Alodia dan Alea tertawa. Dan tawa mereka membuat Morgan semakin merajuk. Morgan memutuskan pergi ke kamar mandi yang ada di kamarnya.
Alea mengajak Alodia ke bawah
"Alodia. Kamu bisa masak?". Tanya Alea
"Bisa sedikit tante"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
General FictionAku hanya menginginkan kebahagiaan yang sederhana. Apakah aku salah jika menginginkan kebahagiaan. -Alodia El Nerissa Maafkan aku yang terlambat menyadari semuanya. -Morgan Bramastya Cover by DeaZYX