Sebelas

4.1K 630 74
                                    

Gadis penghuni kamar 305 itu membuka pintu kamarnya pelan, ia melongokkan sedikit kepalanya sembari mengintip ke kamar sebelah yaitu 306.

"Jin kayaknya rencana kita batal." Seungwan berbicara di telepon sambil menutup pintu kamarnya.

Yup, rencana yang ia dan Jinri susun dengan apik dan penuh perhitungan terpaksa batal karena si target belum pulang ke asrama.

"Yah... gak asik banget lo Wan!"

Seungwan memutar bola matanya, "Bisa lain kali woy! Emangnya lo mau tanggung jawab kalo gue kena sembur? Atau yang lebih parah gue ketiduran di kamarnya kak Yoongi trus gimana?" Cerocosnya

"Ya gapapa, kan ena tuh bobo di kamar cowok... siapa tau dapet plus plus" Jawab Jinri di seberang sana santai lalu terkekeh.

Gadis itu sudah pernah tidur di kamar Yoongi tapi situasinya, saat itu dia hampir diseret keluar. Sungguh malang!

Demi apa, si goblok satu ini... Seungwan jadi kepengen noyor kepalanya Jinri. Tampolin biar gak kebiasaan mesum!

"Yadong lo! Iya, plus plusnya gue diseret keluar sama tuh cowok."

Cewek jangkung itu malah ngakak keras banget, sampai-sampai Seungwan harus melindungi telinga malangnya agar tidak budek instan.

"Weh! Udah larut, pokoknya gue mau tidur sekarang sisanya urusin belakangan aja."

Tepat setelah berkata demikian Seungwan langsung memutus sambungan teleponnya dengan Jinri dan bergegas tidur.

Maklum, capek juga, soalnya tadi siang gadis itu habis rapat tiga jam nonstop.

🌼🌼🌼

Pagi itu Seungwan sudah siap untuk kerja part time, sekali lagi gadis itu mengecek barang bawaannya untuk mengantisipasi agar tidak ada benda yang tertinggal.

Hari ini ia akan bekerja full time karena rekannya yang normalnya mengisi shift sore minta izin libur.

Setelah dirasa semua barang-barangnya sudah komplit, Seungwan kemudian bergegas keluar kamar dan mengunci pintu.

🌼🌼🌼

Gadis berambut ombre turun dari bus dan berjalan santai ke gedung sport center.

Seungwan sedikit menurunkan volume headsetnya untuk menyapa beberapa orang yang ia kenal dan kebetulan melintas.

"Kak, kok sendirian?"

"Oh, lo udah nyampe Wan... Lo menyinggung kejombloan gue apa gimana tuh?" Tanya Seokjin dengan nada yang seolah dibuat sewot.

Seungwan kontan ngakak mendengar jawaban senior yang lebih tua dua tahun darinya itu, "Pagi-pagi sensitif amat kak, selow.. selow... gue juga jomblo kali." Di tertawa, "Aturannya kan sesama jomblo gak boleh saling mencela!"

Seokjin nyengir lebar mendengar penjelasan Seungwan, "Iya nih, si Baek barusan jalan keluar beli cemilan."

Seungwan mangut-mangut paham, tiba-tiba ia teringat sesuatu. Gadis itu harus menagih janji kak Seokjin. "Kak, modul pengantar bisnisnya..." Seungwan merentangkan tangan seolah meminta benda yang dijanjikan oleh senior itu tempo hari.

"Oh iya." Cowok itu mengambil buku di dalam tas lalu memberikannya pada Seungwan. "Buat lo aja deh gue gak perlu lagi."

"Serius kak?"

Seokjin terkekeh melihat reaksi juniornya, senangnya kayak habis dapat uang segepok, "Duarius!"

"Aseek! Makasi kak." Jawab Seungwan girang.

Cowok Kamar Sebelah (Wendy × Suga)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang