Empat

5.1K 677 61
                                    

Sekber FT siang itu dalam keadaan cukup lengang.

Yoongi menghirup gulungan tembakau itu dengan hikmat sambil memikirkan strategi apa yang pas ia gunakan untuk memajukan bidak caturnya.

Ia sudah geregetan ingin menyudahi permainan menyebalkan itu.

Jimin yang menunggu pergerakan ketuanya terkekeh, "Buruan bos, biar gimana juga endingnya lo yang bakalan nraktir gue." Jawabnya percaya diri.

"Cih, gue gak akan kalah."

Yoongi memindahkan satu bidak caturnya dengan yakin.

Jimin menyeringai, "Sorry dulu bang... skakmat. Lo kudu traktir gue!"

"Iye bawel."

Jimin ketawa ngakak, pemuda itu tahu betul kalau Yoongi sedang merajuk. "Gue mau paket cheeseburger deluxe pokoknya."

Kesempatan emas tidak boleh dilewatkan dong, makan gratis gitu.. pikir Jimin.

"Lo namanya morotin gue bego!"

"Masih aja demen taruhan." Taehyung geleng-geleng melihat tingkah kedua rekan se-timnya. "Bang, lo kan tau kalo si Jimin jago main catur. Ngapain mau aja diajak taruhan?"

Yoongi bangun sambil berjalan ke tempat tidur gantung dan tidur diatasnya. "Gue bakalan ngalahin dia suatu hari nanti!" Jawabnya cuek.

Kadang Jimin dan Taehyung tidak mengerti dengan jalan pikiran Yoongi. Tapi sudahlah, yang penting tuh orang gak ngamuk aja udah bagus banget.

Karena gak ada yang lebih menyeramkan selain amukan ketua tim basket FT. Bukan ngamuk destruktif, tapi Yoongi kalo marah seluruh ucapan yang ia lontarkan pasti menusuk sanubari.

Pokoknya siapapun bakal merasa jadi mahluk paling terhina sejagat raya kalau udah dengar kata-kata pedas Min Yoongi.

🌼🌼🌼

Pindah ke sudut lain, masih di FT. Seungwan dan Jinri barusaja turun dari bus kampus dan tentusaja mereka mengunjungi wilayah tetangga gara-gara surat EBL yang lupa dikirim Jinri.

Memang dari luar Seungwan terlihat biasa saja, tapi sebenarnya gadis itu sudah completely dying inside.

Gimana kalo gue beneran ketemu sama si Yoongi kampret? Keringat dingin langsung mengucur dari pelipisnya.

Lupakan niat untuk kabur, karena Jinri sudah menggenggam tangan cewek berambut ombre itu dengan erat.

"Jin, lo ngapain megang tangan gue, lepasin dih!"

Cewek itu mendecih, "Gue tau kok lo ada niat buat kabur. Udahlah, gue yakin tuh orang gak lagi di sekber."

"Tau aja lo."

"Yuk buruan!" Jinri menyeret teman se-divisinya.

Dan Seungwan secara otomatis langsung merapal doa keselamatan dalam hati.

Ini demi seluruh ketentraman dan keselamatan akal sehatnya di kemudian hari.

🌼

"Permisi..." Jinri mengetuk pintu sekber FT dengan sopan.

Seungwan ngekor dibelakang cewek jangkung itu sambil meneliti keadaan markas BEM FT yang terkenal sangar. Cewek itu mencium sedikit aroma asap rokok, bercampur pengharum ruangan. Tapi harus ia akui, untuk ukuran fakultas yang mayoritas isinya cowok, sekber mereka cukup rapi dan tertata dengan baik.

Cowok-cowok yang tadinya sibuk sendiri langsung sumringah melihat kedatangan Seungwan dan Jinri. Biasalah, ada cewek bening depan mata ya langsung sikat.

Cowok Kamar Sebelah (Wendy × Suga)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang