Hukuman

123 14 11
                                    

'Ahhhh kenapa pake acara telat segala sih, perasaan gua bangun pagi banget deh tadi.. Duhh mampus gua'.

Nela mengendap ngendap masuk sekolah selagi tidak ada penjaganya, bebas guru, plus gaada kakak panitia. Spot terbaik untuk lari ke lapangan dan masuk ke barisan. Gadis itu melihat kiri kanan atas bawah, sip gaada orang, hening, sepi. Ia pun berjalan dan sialnya....
"Ih siapa sih nabrak2, gatau gua terlambat ni orang" kesal nela sambil merapikan rambut dan pakaiannya.

"Ohhhh terlambat,.. Trus mau kemana? Kok ngendap2 gitu jalannya? Mau kabur?" balas kakak kelas yang notaben-nya ketua osis SMAN1.

"yaiyalah, tu lo tau.. Ehhh kak, emm anu itu kak, maksud aku bukan emm gini maksud aku tu,.." nela terkejut dan seketika gagap karna melihat kakak kelas yang memakai almamater hijau army dengan name tag Raihan Al   Hadi, yang melihatnya tajam.

"Maksud aku maksud apaan? Ngomong yang jelas!!" bentak cowok yang bernama Hadi itu.

"Iya maaf aku telat kak, tadi udah bangun pagi jam 5 kak tapi gatau kenapa telat kak," jawab nela sambil menundukkan kepalanya.

"Maaf maaf, lo tau kan peraturan sekolah ini gimana?sekarang skotjump 50 kali, cepat!!".

"Hah? 50 kali? Kebanyakan kak, kurangi deh, aku kan cewe kak,".

"Gak ada tapi tapi an, cep.." omongan Hadi terhenti saat Dhika, salah satu panitia penerimaan siswa baru sekolah datang dan memotong pembicaraan hadi."udah di jangan di bentak, kasian cewe.. Udah sana lo di panggil pak heri, masalah ini biar gua yang lanjutin." potong dhika.

"Yaudah gua pergi dulu, lo urusin cewe gak disiplin ini!" balas hadi dan cowok itupun pergi meninggalkan dhika dan nela.

'Huftttt untung tu kakak aneh pergi gua bebas deng' batin nela.

"Ekhem, lo pikir lo bebas gitu aja? Lo tetap di hukum, skot jump 30 kali!" ucap dhika datar.

'Hah? Dukun kali ni kakak kelas ya? Kok dia tau sih?'.

"Heh ngapain masih diam? Lo budek? Cepetan!!" bentak dhika.

"Eh iya iya kak, berapa tadi kak? 30? Kurangi lagi ya kak..ya ya ya?"minta nela dengan tampang polos nya.

"Udah baik gua ngurangi 20 hukuman lo, cepat sebelum gua berubah pikiran!".

"Iya iya,.. Satu, dua, tiga,...".

"Kalau udah selesai langsung ke lapangan, kalau ada panitia yang nanya, sebut aja nama gua Ardhika Radhival, gua mau pergi dulu."ucap dika dan langsung pergi meninggalkan nela yg masih skotjump.

'Hufttt capek juga ya, hemmm jadi nama kakak itu dhika, baik ganteng lagi,.'bisik nela dan beranjak ke aula.

-----*-----
   Setibanya di lapangan, nela bingung karna tak satupun orang di lapangan, ia pun berjalan sedikit berlari berharap menemukan seseorang yang dapat memberitahunya kemana semua orang.
     Gadis itu berfeeling kalau semua orang ada di aula, tapi ia tidak tau di mana aula sekolah ini. kalau harus mengelilingi selolah ini untuk mencari aulanya, mustahil karna sekolah ini begitu besar.
    Nela pun berhenti di belakang sekolah dekat gudang. Ia tak tau harus kemana lagi. Ia pun mengutuskan untuk kembali ke lapangan berharap ada orang yang dapat menolong nya. Saat nela mau beranjak pergi, ia mendengar suara perempuan yang tertawa pelan dan terdengar sangat manja. Karna penasaran, nela mencari sumber suara perempuan tersebut.dan..

'What!! Itu kan kak dhika yang baik tadi, dan ngapain dia nyium cewe itu?' batin nela sambil menutup mulutnya karna terkejut melihat dhika yang sedang mencium pipi cewe di depannya.

"Gua pikir dia baik, lah ternyata sama kayak cowo lainnya, omes." bisik nela. "Mending gua pergi dari pada ketauan kan berabe ntar". Saat nela hendak pergi, ia tak sengaja menginjak kayu berpaku dan berteriak kesakitan.

"Awhhhhh sakit,, mamaa abangg kaki nela sakit.. Duhh siapa lagi yang ngeletak kayu berpaku sembarangan, gila tu orang.." teriak nela sambil meringis kesakitan dan memegang telapak kakinya yang berdarah.

Dhika dan rachel, cewe yang bersama dhika tadi pun terkejut mendengar suara orang teriak . dhika menyuruh rachel pergi agar tak ketahuan oleh orang tersebut.

"Lo pergi dulu hel, gua mau ngeliat bentar.. Nanti gua susul."

"Mmm ok tapi janji langsung temui gue nanti ya," balas rachel dan langsung pergi meninggalkan dhika.

Dhika langsung berlari ke arah suara teriakan tadi,.
"Duhh ini gimana nyabutnya lagi, adududuh sakit.. Tolonggg,". Nela masih memegang kakinya sambil menangis karna tak kuasa menahan sakitnya.

"Lo lagi, bisa diem gak? Sini gua bantu, kita ke uks sekarang." dhika yang hendak menggendong nela terhenti karna tangannya di tepis kasar oleh nela.

"Jangan, jangan pegang2 gue, gue gamau di bantu sama lo awas sanaaaa".

"Ih bawel banget jadi orang, disini gaada orang selain gua dan kita mesti cepat ke uks, kalau gak kaki lo bisa infeksi, itu paku berkarat dan lo dah banyak ngeluarin darah, keras kepala banget sih!" bentak dhika.
    Tanpa menunggu jawaban gadis di depannya, ia langsung mengangkat nela dan berlari menuju uks.
    Sesampainya di uks, dhika langsung meletakkan nela di atas tempat tidur dan menyuruh panitia petugas p3k untuk mencabut paku dan membersihkan luka kaki nela.

"Lah ini kenapa dhik? Lo apain ampe anak orang berdarah kek gini?". Tanya ganang yang bertugas di uks.

"Gak gua apa apain, tanya sendiri sama tu cewek, lo bersihin aja lukanya, gua mau pergi dulu rachel nungguin gua." jawab dhika dan langsung pergi keluar uks.

"Ih aneh banget tu cowok" nela kesal karna ia di bantu sama cowok yang menurutnya 'omes' itu.

"Kenapa bisa gini dek?" tanya ganang sambil membersihkan lukanya.

"Keinjek paku pas ngeliat kak dhika nyi.." ahhhhh~batin nela.

"Nyi?? Nyi apa ?? Nyanyi?"tanya ganang lagi.

"Hahhh itu kak maksud aku nyi nyinyari anak anak baru kayak aku kak, tadi ke lapangan gaada orang, pada kemana ya kak?" tanya nela .

"Ohhh mereka ke aula semua dek, soalnya mau pembagian kelas. Lo kenapa gak ikut mereka?"

"Tadi aku telat kak, padahal udah bangun jam 5 biar dapat bangku depan, eh abang nela malah lambat nyetir nya trus tetlambat trus kenak hukum sama kak dhika tadi trus nyariin trus kenak paku trus" nela terus nyerocos kejadian yang dialaminya dan tiba2 di potong sama ganang,.

"Udah, itu semua ga penting sama gua, nah dah selesai" ganang membuang kapas kotor ketempat sampah dan meletakkan obat2an ke dalam lemari."oh iya, gua Ganang Lesmana kelas XI Ipa 1, lo?" tanya ganang.

"Naela putri irawan, ngg Belum tau kelas berapanya kak, soalnya kan dari tadi aku belum ke lapangan kak."

"Tunggu gua cek dulu lo kelas berapa." ganang mengeluarkan hp nya dan membuka grup psb nya."lo kelas XMipa1, dan mmm oh iya sekarang gua harus ke aula , lo mau ikut apa istirahat disini dulu?"

"Aku ikut kak, soalnya mau kenal sama kawan baru dan pengen liat aula nya gimana kak." jawab nela antusias.

"Hmmm yaudah yuk, sini gua bantu.. " balas ganang.

Mereka pun pergi ke aula dengan nela yang di rangkul ganang karna kaki nya masih belum sembuh total alias masih sakit, ya masih sakit lah wong tu paku bekarat masuknya dalem amat.

Di sekolah ini, sistem mos berbeda dari biasanya. Selama tiga hari pertama mereka diberi pengenalan sekolah dan ekstrakurikuler serta organisasi yang ada. Dan di hari pertama merupakan pembagian kelas untuk selama mereka bersekolah di SMAN1 ini.

"Kita dah sampai, barisan kelas lo ada di ujung sana, dan kakak pembimbing lo Ardhika sama Rachel, gua pergi dulu dan ati ati kaki lo masih sakit tu" ganang pun pergi dan memberikan senyum manis nya ke nela.

"Iya makasih kak!!!" teriak nela.
'Duhhh sakit Ya Allah...'

------------------------------------------------------ gaje?? Banget,!! Gaasik? Banget!!! Lagi ujian jadi ide ntah apa apa.. Ngawur abis,.. Jgn lupa voment kalian yaaa

Tunggu cap slnjutnya,

See youu!!😘

KanelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang