Tik tok tok tok
Suara detikan jam yang terbilang sangat pelan membuat tidur nela sedikit terganggu. Ya, sedikit. Karena nela hanya sedikit mengigau lalu melanjutkan tidurnya.
Nela yang sepenuhnya tertidur kembali terbangun karena suara jahanam abangnya yang terus memanggil manggil namanya.
"Naelaaa ohhhh naelaaa bangun bangunnnn Ayuk kita jjs"
Bangsat - umpat nela dalam hati.
"Bangun bangun bangun!!!" Adnan mengguncang badan nela dengan kuat agar sang empunya badan bangun. Adnan menggulung badan adiknya dengan selimut lalu menendangnya ke lantai.
Hal itu membuat nela meringis kesakitan karena pantat nya yang tak terlindungi selimut mendarat cantik di lantai keramik dingin kamarnya.
Dalam hitungan detik, nela bangun lalu berteriak
"BANG ADNAN GILA LO YA, KALO MAU JJS UDAH SANA PERGI SENDIRI"
"heh toa, gausha teriak Abang denger kalee"
"YEEE BIARIN DAH, PERGI NDIRI SANA!"
"yaelah nae, kuy lah kita jjs"
"Pergi sendiri napa? " Ucap naela ketus lalu kembali berbaring di ranjangnya.
"Kalau pergi sendiri keliatan banget jomblonya"
"Ya kan emang fakta!!"
Nela menarik selimutnya pelan hingga menutupi seluruh tubuhnya. Ia membelakangi Adnan lalu mencoba untuk tidur kembali. Dalam pikirannya, ia tak habis pikir dengan tingkah Abang satu satunya itu. Kadang Adnan bersikap dingin padanya, lalu dalam sekejap berubah menjadi hangat.
Nela yang sudah tak bisa tidur lagi, merasa aneh karena tak ada suara bising Adnan. Ia membuka selimut nya pelan lalu...
.
.
.
."Astaghfirullah lahaulawala kuataillabillah" nela terlonjak kaget saat melihat wajah Adnan yang tepat didepan wajahnya.
Adnan yang melihat itu langsung tertawa terpingkal-pingkal.
"Aduh bang Adnan, udah jangan ganggu nela lagi. Nela cuma mau tidur siang dengan nyenyak" ucap nela sembari duduk dengan selimut yang masih menutupi tubuhnya.
"Tapi ini udah sore, Ayuk cepetan mandi. Abang tunggu di bawah"
Nela sama sekali tak beranjak dari kasurnya. Ia justru berbaring kembali dan menyelimuti tubuhnya.
"Abang mau traktir loh ini. Serius gamau? Yaudah Abang ajak mama papa aja"
Mendengar kata traktir, nela terbangun lalu mengambil handuk di dekat lemari lalu masuk kedalam kamar mandi. Dari dalam kamar mandi, nela teriak "Abang tunggu nela di bawah, 10 menit lagi nela turun"
Adnan tersenyum tipis lalu membersihkan kasur sang adik "dengar kata traktir aja langsung gercep. Untung Abang sayang adek".
Setelah 10 menit lewat 10 detik, nela tak kunjung turun. Adnan yang merasa bosan mengambil rubik di laci dekat tv lalu memainkannya acak. Bosan dengan rubik, ia melempar rubik tersebut dengan asal lalu berjalan menuju jendela besar dekat pintu.
Bosan dengan hal sia sia yang ia lakukan, ia berniat untuk keatas dan melihat apakah nela sudah selesai atau belum. Baru setengah anak tangga, nela keluar dengan kaus putih motif garis tipis hitam agak longgar dengan lengan seperempat serta jeans hitam dan sepatu putih. Rambut coklatnya ia gerai dengan topi supreme yang melekat manis di kepalanya."Yuk kita pergi" nela menarik tangan Adnan untuk pergi.
"Tas kamu mana? Biasanya juga bawa tas. Itu kenapa cuma bawa hp?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kanela
Teen Fiction"kenapa dik, kenapa??" "..." "Tolong kasih gue alasan! Gue tu sayang sama lo.. selama ini kita baik2 aja kan???" "...lo... lo bisa diam??" "Iya tapi kenapa? Gue butuh penjelasan dari lo,.." "Gue ga bisa lanjutin hubungan kita la, kita sampai sini aj...