Selamat membaca!!!💕
-
-
-
-####
Dhika bersandar di dinding ber-cat putih yang di sampingnya terdapat poster mengenai pentingnya mencuci tangan. Sesekali dia melihat sekitar lalu melihat ke atas. Ntah kenapa ia sangat takut jika terjadi sesuatu hal kepada nela. Dulu ia pernah seperti ini. Tapi itu sudah sangat lama. Ia mengeluarkan hp nya diam diam lalu meng-sms Aldi.
To: Aldi
Mungkin gue bakal bolos dua jam pelajaran. Lo tau harus ngapain kan ?Setelah mennyentuh tanda segitiga yang berarti kirim, tak perlu waktu lama aldi langsung membalas pesan Dhika.
Aldi
What? Ini pertama kalinya lo bolos dhik. Untuk apa lo bolos selama itu?Dhika
Lo gausah kepoSetelah membalas pesan Aldi, Dhika mematikan ponselnya dan memasukkannya ke saku celana.
Tiba tiba pintu uks terbuka."Dhika, kamu gak masuk kelas?" Tanya Buk Mita yang baru keluar dari dalam uks.
"Ha nggak Bu. Kelas saya jamkos" ucap Dhika bohong.
"Ohhhhh yaudah ibuk pergi dulu ya. Kamu bisa nengok teman kamu disana"
"Iya Bu" Dhika menyalami Buk Mita dan langsung masuk uks.
Bau minyak kayu putih tanpa izin Dhika sudah masuk ke penciuman Dhika. Ia berjalan kearah nela dan duduk di samping tempat tidur nela.Nela hanya melihat Dhika dengan tatapan bingung. Pasalnya, kenapa Dhika disini karna sekarang jam pelajaran sedang berlangsung. Nela saja ingin cepat cepat kekelas karna tidak mau ketinggalan pelajaran pertamanya.
"Kak kok disini?"tanya nela
"Are you okkay????" Dhika tidak menjawab pertanyaan nela dan malah ia yang bertanya.
"Yeahh im okay" jawab nela.
"Jujur sama gua, ini semua ulah azela kan?" Tanya Dhika lagi.
"Ha? Sotoy banget lu kak"
Dhika menghela nafasnya panjang dan melihat nela intens.
"Gausah bohong sama gua. Dari awal azela udah narget lo untuk jadi bahan masalah nya dan gua tau itu sejak masalah lo sama azela semalam""Narget gua maksudnya apa nih"
"Azela itu bukan murid biasa. Siapapun orang yang berani ngelawan dia, dia ga segan segan tuk ngebully abis orang tersebut. Bisa dibilang ia sedikit punya kuasa disini. Dia berasal dari keluarga yang sangat kaya raya. Karna hal itu lah azela berbuat seenaknya. Ia sudah sering keluar masuk sekolah karna masalah yang dibuatnya. Dan sekolah ini menjadi sekolah terakhir nya. Hampir semua fasilitas baru disini adalah pemberian orang tua azela. Itu semua dilakukan agar azela tidak di keluarkan lagi. Dia kesini pas kelas dua. Dan saat itu gue heran kenapa ada anak perempuan yang se-bermasalah dia" jelas Dhika panjang kali lebar kali tinggi.
Nela memutar bola matanya malas. "haaahhh kenapa uang menjadi segalanya di dunia ini. Gue heran, dia kaya tapi tingkahnya kayak orang bawahan yang suka cari masalah ya?''
"Entahlah. Gua gamau tau juga kenapa dia kayak gitu" ujar Dhika.
"Eh iya kak. Pertanyaan gua tadi belum lu jawab. Kakak kok disini? Gamasuk kelas apa?" Tanya nela dengan tatapan kepo.
"Lah salah kalau gue jagain pacar gue yang kakinya lagi sakit?"
"Ha?? Ma m.. maksud kakak apa nih. Pacar? Pa pacar apaan sih" nela sedikit susah untuk berbicara.
"Apa lo lupa? Waktu di puncak gue bilang kalau Lo manggil gue 'kak' lagi, lo bakal jadi pacar gue. Dari tadi lo manggil gue 'kak' terus." Dhika melihat nela yang sedikit bingung "dan gue ga pernah main main sama perkataan gue Naela Putri Irawan" sambung Dhika santai.
Nela berusaha mengingat hal tersebut. Ya sekarang dia ingat! Dan apa yang harus ia lakukan?? Nela memikirkan sesuatu agar ia keluar dari suasana mencekam ini. Pacaran? Ahhhhhhhhhhhh yang benar aja. Ngapain ia harus melakukan hal yang tak bermanfaat tersebut.
"Ahhh jangan Ngada Ngada lah kak eh dhik maksud gue"
"Hahaha ternyata lo lucu juga ya. Gua gak Ngada Ngada. Gue serius. Sekarang lo pacar gue. Gak terima penolakan''
Shit- gumam nela.
*****
Sekarang adalah jam istirahat pertama. Nela berjalan sedikit tengkak dengan bantuan Dhika di sampingnya. Yap Dhika, pacar baru sepihaknya. Sejak kejadian di uks tadi nela berusaha keluar dari uks tetapi tidak bisa. Dan sekarang ia harus ngantin bareng pacar sepihaknya."Udah gue bilang sini gue gendong" ucap dhika.
"Gue bisa sendiri. Awas sana lo jauh jauh dari gue deh" nela mendorong Dhika pelan agar lelaki itu menjauh darinya.
"Gue gabisa jauh dari lo. Ntar ada azela lagi gimana?" Ujar Dhika dengan sedikit senyum anehnya.
Sesaat nela membenarkan perkataan Dhika barusan. Untuk saat ini melihat kakinya yang belum full sembuh, ia tak ingin berurusan dengan orang gila tersebut.
"Yaudah iya. Tapi jangan pegang tangan gue! Bukan muhrim!" Ucap nela.
"Lah? Emang kalau udah muhrim boleh gue pegang?" Tanya Dhika pura pura bodoh.
"Ya boleh lah. Masa itu aja lo gatau" jawab nela asal.
"Ohhhhh gitu ya. Kuy ke KUA gue mau halalin lo biar muhrim" Dhika tertawa melihat perubahan ekspresi nela.
"Lo -.." ucapan nela terhenti karna caramel dan Mia datang.
"Nela! Lo tidur di uks ? 4 Jam pelajaran lo tinggalin gitu aja? Hebat bener lo" ucap caramel.
"Untung cuma perkenalan sama guru baru. Kalau nggak gue pastiin lo bakal kena repet sama tu guru" Mia melihat ke kaki nela. "Itu kaki udah selesai?" Tanya mia.
"Ha? Selesai? Maksud lo apa sih"
"Masa itu aja gak tau. Itu kaki lo gimana? Udah baikan?" Jelas mia.
"Yee elo sih ngomong gak jelas banget". Nela melirik Dhika sebentar yang ternyata sedang melihatnya juga. Nela memalingkan wajahnya. "Ya udah agak mendingan lah"
"Bagus deh" ucap Mia lalu melenggang pergi menuju kantin. (*Ini orang anak siapa sih? Pengen author gigit)
Nela dan caramel melihat kepergian Mia dengan tatapan bingung.
"Kalian masih mau disini natapin punggung teman kalian yang semakin jauh??" Tanya Dhika memecah konsentrasi nela dan caramel yang melihat Mia sedang berebut membeli donat.
"Udah ah Ayuk makan. Gua yang bayar" ucap Dhika santai."Ha? Gratis ni kak?!! AYOK MAH AYOK MAKAN!! SESUATU YANG GRATIS TYDA BOLEH DI SIASIAKAN!! Tq kak!!" Ucap caramel sambil melompat lompat karna dapat traktiran.
Walau ia masih bingung kenapa Dhika mentraktir nya. Yaaa bodo amat ah yang penting makan gratis.------------------------------------------------------
-
+
-
,,,,
Tbc💕
Dont forget to vote!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanela
Roman pour Adolescents"kenapa dik, kenapa??" "..." "Tolong kasih gue alasan! Gue tu sayang sama lo.. selama ini kita baik2 aja kan???" "...lo... lo bisa diam??" "Iya tapi kenapa? Gue butuh penjelasan dari lo,.." "Gue ga bisa lanjutin hubungan kita la, kita sampai sini aj...