Maaf kalau gue kasar

71 10 9
                                    

"Mi.. Mi... Senter mana senter, gue pengen pipis nih..." Bisik becca sambil mengguncang tubuh mia. "Miaaa duhhh bangun donggg kebelet banget niii". Mia tetap tidak bangun.

"Duhhh gimana ni, mana di luar dingin banget, mell mell bangun melll temenin gue pipis kuy" becca mengguncang tubuh caramel dengan kuat.

"Apasih lo ganggu mimpi gue lagi kencan ama abam jungkook. Bentar lagi abam jungkook nembak gue tapi gegara lo batal semua!!".

"Temenin gue pipisss"
"Yaudah cepetan!".

======°°======

Dhika menarik tangan nela keluar tenda p3k.

"Lo bisa gak, gak narek tangan gue !! Kasar banget sih!" Nela menarik tangannya dari genggaman dhika dan berhenti. "Ahhh" ia melihat kakinya yang mengeluarkan darah LAGI.

"Lemah lo" dhika jongkok dan melilit kaki nela dengan sapu tangannya. "Yuk" dhika memapah nela untuk berjalan.

"Gak usah bantu gue, gue bisa jalan sendiri. Sana pergi lo!" Bentak nela .

"Cewe kok kasar sih, di bantuin bilang makasih bukan ngebentak"

"Suka suka gue lah. yang kasar duluan itu lo, kalau lo lupa" nela pergi meninggalkan dhika sendiri. Ia sangat kesal karna dhika membuat tangannya sakit dan sikapnya sebagai kakak kelas terlampau kasar, menurutnya.

"Sial, kenapa gue harus ketemu orang kayak gitu. Ekspektasi gue bakalan seru di gunung ancur karna kakak kelas sialan itu". Nela berjalan menuju tendanya sambil mengusap2 tangannya. "Pake acara dingin segala. Ahhh sial banget hari gue gara .." Nela diam karna badannya terasa hangat. Ia menoleh ke belakang dan mendapati dhika meletakkan jaket tebal di punggungnya.

"Sekarang hari lo gak sial kan? Maaf kalo gue kasar sama lo" dhika menepuk pundak nela lalu tersenyum. "Tenda lo udah dekat, lo bisa jalan sendiri kan? Gue mau balik"

"Mm ngg a,.. Iy iya gue bisa sendiri" jawab nela.

"Hmm" dhika balik dan berlalu dari hadapan nela. Ia melihat punggung dhika yang semakin menjauh. Ntah kenapa ia merasa bersalah karna perkataannya sendiri.

"Eh itu nela bukan sih mel?" Tunjuk becca keaarah nela.

"Ha masa? Kok gue ganampak?"

"Ehhh gue lupa lo kan rabun." Jawab becca santai dan mendapatkan jitakan di kepalanya." Sakit kampret" ketus becca sambil mengusap2 kepalanya.

"Kuy samperin" caramel menarik tangan becca.

"La?? Nelaa. Lo ngapain disini?" Caramel menepuk bahu kirinya.

"Ahh ngg nggada tadi gue pipis" jawab nela bohong.

"Lah kok kita ga ketemu, gue tadi juga abis pipis" jawab becca polos. Bukan polos sih tapi lebih cocok dikatakan bodoh.:v. Caramel menatap datar becca karna kebobrokannya.

"Ohhh yaudah yuk ke tenda. Disini dingin banget."

"Mmm oke"

Mereka bertiga pergi ke tenda dan langsung tidur. Kecuali nela yang masih memikirkan kejadian tadi. "Ah sudah lah. Besok gue mesti minta maaf dan ngembaliin jaket ini" gumam nela dan langsung tidur.

======°°======

Ninu ninu ninu ngiung ngiunggg tetttt tettttt
Anggap itu suara sirine:v
Hadi berkeliling sambil menghidupkan sirine agar semua orang bangun dari tidurnya.

Mia bangun, keluar mencuci muka, kumur kumur, dan masuk lagi ke dalam tenda untuk membangunkan anak anaknya¿. Hanya sekali tepuk, caramel langsung bangun. Tidak dengan nela dan becca, mia sampai mencipratkan air ke wajah mereka agar bangun. Tapi nihil, becca dan nela tetap tidak bangun. 'Jangan salahkan gue kalau pantat kalian bengkak'. Mia langsung mencubit kedua pantat temannya itu sampai mereka berdua terbangun dan menjerit kesakitan. Caramel yang sedang mencuci muka diluar langsung ke dalam tenda karna penasaran.

Caramel terheran heran melihat kedua temannya yang meringis kesakitan sedangkan mia memasang tampang tak bersalah. "Bukan gue" Mia langsung keluar tenda.

"Kalian kenapa?" Caramel duduk di depan mereka sembari memakai syalnya.

"Au ah!" Becca dan nela menjawab serentak dan langsung keluar meninggalkan caramel.

'Apa salah dan dosa dedek bam ngkuk??' Batin caramel.

---...

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 lewat 15 menit subuh. Karna di puncak angin cukup kuat , mereka melaksanakan sholat subuh secara munfarid di depan atau di dalam tenda masing masing. Mia dan nela sedang bersiap siap untuk melaksanakan kewajiban mereka sebagai seorang muslim. Sedangkan becca dan caramel, mereka memasak mi rebus LAGI untuk sarapan.
     Setelah selesai sholat subuh, nela dan mia langsung memakan mi rebus buatan caramel dan becca. Saat sedang asik makan, caramel merasa ada kakak kelas yang berada di dekatnya.

"Eh gue kok ngerasa ada kakak kelas di dekat kita ya?" Tanya caramel.

"Itu" mia menunjuk agra yang sedang berbincang dengan salah satu teman kelasnya.
Caramel melihat keaarah yang ditunjuk mia." Bukan, soalnya gue nyium bau baunya mmmm siapa ya, nggg ah iya ini baunya kak dhika ". Sontak nela yang sedang melahap mi rebusnya langsung tersedak.

"Nggadak kak dhika disini" jawab becca sambil mengambil tisu di belakang nela. "Eh tunggu tunggu, lo pakai parfum apa la? Kok kayak baunya kak dhika?" Tanya becca sambil mengendus nela.

"Ohhh iya ini memang baunya kak dhika, orang ni jaket punya dia" jawan nela santai.

"WHAT!!! kok bisa ada di lo?" Tanya becca histeris.
"IYA KOK BISA ADA DI LO??!!" teriak caramel tak kalah histeris dari becca.

"Ceritanya panjang" jawab nela.
"Itu bukan jawaban dari pertanyaan mereka, mereka nanya kenapa jaket dhika ada di lo, bukan nanya panjang apa gaknya cerita" ketus mia.

"Jadi gini ceritanya..." Nela menceritakan kejadian semalam. Tanpa di kurang kurang ataupun di lebih lebihkan.

"Berarti lo boong ama kita semalam?" Tanya caramel
"Nggg iya sorry" balas nela
"Jadi sekarang kaki lo gapapa kan?" Tanya mia
"Maybe" jawab nela sambil menaikkan bahunya.

"Ahhhh totwetttt gue mau kayak gitu juga...." Becca memasang ekspresi terhura-nya.

Setelah selesai sarapan, semua tengah bersiap siap mencari tempat bagus untuk melihat sunrise. Ada yang mengeluarkan kamera SLR beserta antek anteknya. Nela, caramel, becca dan mia duduk sejajar di depan tenda yang kebetulan tendanya menghadap langsung ke tempat munculnya sang surya.

'Jadi ingat lo' batin nela teringat seseorang yang dulu selalu ada disampingnya . DULU.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya mentari yang sedari ditunggu tunggu keluar dari persembunyiannya. Caramel dan eca langsung mengabadikan momen yang mungkin hanya sekali ia jumpai. Cia, jessie, dita, elsa, gea, farah dan yang lainnya juga tampak sedang mengabadikan momen.
      Disaat semua antusias melihat sunrise, lain dengan nela yang menatap kosong. Ia teringat dengan sahabatnya dulu, yang selalu ada di sampingnya. 'haaahhhh lo kemana sih?? Gue kangen' Nela mengeluarkan handphone nya dan mengambil gambar sunrise dan membuka aplikasi instagramnya. Ia mengupload foto tersebut dengan caption "kesekian kalinya tanpa...". Nela membuang nafas kasar dan memasukkan hpnya kembali.

"Mel, gue ke tenda dulu. Gue masih ngantuk" ucap nela yang dibalas anggukan oleh caramel. Saat nela berbalik, ia terkejut mendapati dhika yang menopang dagu dan tersenyum.

"Hai" sapa dhika.
"Anying... Lo eh kakak ngapain disini?" Tanya nela menatap intens dhika.
"Gue lagi nengokin sunrise" jawab dhika yang dibalas 'hmm' oleh nela. "Nya gue" sambung dhika.
"Hah? Maksud kakak? Sunrise nya kakak? Siapa?"
"Nggaada kok abaikan aja"
"Hmmm aku ke tenda dulu ya kak, mau tidur ngantuk"
"Tidur? 7 menit lagi kita mesti beres beres tenda dan pergi ke taman edelweis"
"7 menit bisa buat 7 mimpi indah" balas nela lalu tersenyum dan masuk ke tendanya.

'Heh dasar'

------------------------------------------------------
Huaiiii istrinya mphi kembaliii kali ini cuma up 2 chapter,.. Sorry kalau ada typo..
Ngggg uni ga bosan bosan bilang ke kalian untuk vote dan coment,.. Karna voment kalian tu suangat venting!!!
-
-
-
Huha udah ah uni lapar mau pergi makan pecel lele ama abam mphi sayang:v
Bye byeee see youu.
😍😘 cium manjah dari uni gehol.



















KanelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang