Happy reading🌸💕
Berita tentang status baru Dhika dan nela sama sekali tidak diketahui murid SMAN 1 TUALANG. Kenapa? Karna nela maupun Dhika tidak memberi tahu siapapun termasuk sahabat mereka sendiri. Salah satu alasan nela tetap merahasiakan hubungan nya karena menurutnya itu hanya pacaran sepihak yang tidak disetujui oleh dirinya sendiri. Sedangkan Dhika? Mungkin agar tetap bisa dekat dengan perempuan lain*?. Munafik kalau nela tidak mau menerima kenyataan kalau ia berpacaran dengan dhika. Secara, Dhika adalah salah satu most wanted di sekolah. Jujur saja nela mengakui ketampanan paras Dhika. Tetapi,.. nela hanya merasa tidak percaya diri kenapa laki-laki seperti dhika bisa menyukai perempuan aneh seperti dirinya. Atau itu bukan perasaan suka melainkan rasa penasaran??. Hati orang siapa yang tau??
Sudah seminggu semenjak insiden pemaksaan pacaran oleh Dhika, nela masih sedikit risih dengan keberadaan Dhika yang suka tiba-tiba muncul dihadapannya. Seberapa keras usaha nela untuk tidak bertemu dengan Dhika, segitu sering pula ia bertemu dengan pacarnya tersebut.
04.30
Jam sudah menunjukkan pukul setengah empat sore. Bel sudah berbunyi dari tadi tetapi kelas X Mipa 1 belum juga keluar. Guru kimia yang diduga bernama pak Saral ini masih bertahan dengan cerita masa lalunya mengenai perbedaan anak zaman sekarang dengan zamannya. Ia terus mengulangi kata 'dulu' sebanyak Ntah berapa kali. Ditambah dengan akhiran 'ya' yang dihitung oleh para murid yang mendengar nya. Nico, siswa yang mempelopori ide tersebut, Ia mulai menulis garis garis di bukunya selama guru di depannya mengatakan 'ya'. Caramel yang melihat Nico pun mulai mengikutinya dan langsung membuat garis garis tersebut di buku bagian belakang. Mia melihat dua manusia tersebut dengan menahan kantuknya. Reynhard, murid yang memiliki body goals di kelas ini sudah pergi ke alam mimpinya.
Garis garis di buku Nico dan caramel sudah seperti dinding penjara yang penuh dengan garis menghitung hari tahanan.
"Mencretttt udah 537 kali dia ngomong 'ya' gak berbusa tu mulut ya?" Ujar Nico pelan.
"Ahhhh lama lagi kita pulang ni?? Udah jam 4 loh. Mau selama apa lagi dia ngomong. Gatau apa cacing di perut gue udah pada minta makan semua" cicit Mia.
"Udah 700-an nih" caramel menunjukkan bukunya ke Mia.
"Yasudah itu saja yang bapak sampaikan. Yaa walau sedikit tapi kalian harus bisa mengambil hikmahnya" ucap pak Saral. "Bel sudah berbunyi belum? Kok bapak gak dengar ya?".
Wahhhhh ngajak sparing ni orang
Kampret gak dengar bel sebesar itu bunyi??
Astagaaaaa sabar akutuh sabarr
Nenek gua yang udah 99 tahun aja gak se-tuli bapak deh
Ngegorok leher guru masuk neraka tyda ya???
Para siswa tampak mengumpat dengan senyuman psycho nya.
"Udah pak udah dari setengah jam yang lalu bunyi pak" ujar adolf sabar.
"Ha? Masa iya? Kok bapak gak dengar ya?" Tanya pak Saral dengan tampang polosnya.
Lagi, para siswa kembali dengan umpatan masing masing.
"Yaudah bapak keluar. Silahkan pulang semua. Selamat sore" pak Saral merapikan buku bukunya lalu bergegas keluar kelas.
Mia membereskan semua bukunya, begitu juga dengan caramel dan yang lainnya.
"Gila ya bapak tu. Sedikit apanya. 2 jam pelajaran dia ngoceh ga jelas. Ditambah setengah jam pas bel pulang udah bunyi. Ha cobak lah hitung, 2 jam pelajaran sama dengan 90 menit. Ditambah setengah jam, 30 menit. 90 tambah 30, 120 menit. Gila!! 2 jam nonstop bapak tu ngoceh tanpa henti, hebat hebat" cecer Mia. "Ditambah gue yang ga nangkep apa apa selain kata 'ya' dari mulut bapak tu" tambah Mia lagi dengan pipi yang ngembang ngempis*?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanela
Teen Fiction"kenapa dik, kenapa??" "..." "Tolong kasih gue alasan! Gue tu sayang sama lo.. selama ini kita baik2 aja kan???" "...lo... lo bisa diam??" "Iya tapi kenapa? Gue butuh penjelasan dari lo,.." "Gue ga bisa lanjutin hubungan kita la, kita sampai sini aj...