Perjalanan

77 10 16
                                    

Semua sudah bersiap siap untuk melakukan pendakian. Kelas yang pertama jalan adalah X Mipa 1, kelas nela. Kelas nela di pimpin oleh hadi, dhika, aldi dan agra. Sedangkan rachel bergabung dengan panitia p3k di belakang barisan. Setiap barisan dipimpin oleh panitia laki laki. Kenapa?? Karna melihat kejadian tahun lalu yang kekurangan panitia bagian p3k. Semua Panitia perempuan bertugas dalam bagian p3k bergabung dengan panitia p3k lainnya.

"Ketua kelas mana?? Coba di absen dulu. Kita bentar lagi naik." tegas dhika sambil memberi lembaran absen ke farren.

Farren pun mengabsen barisannya. "Ngg kak, nela gak ada di barisan"

"Hah? Nela? Coba kamu cari dulu sana"

"Baik kak". Saat farren hendak pergi mencari nela, aldi datang bersama nela dengan tangan yang masih menggenggam tangan nela.

"Ini nelanya. Tadi gue nampak dia duduk disana" aldi berhenti di depan barisan. Ia melepas genggamannya dan menyuruh nela masuk kedalam barisan.

"Kalian?? Kok lo megang tangan si nela?" tanya dhika dengan muka penasaran.

"Lah salah? Ga boleh? Lagian tangannya dingin ya gue hangatin aja." jawab aldi santai sesantai santainya.

"Ya salah lah. Ntar lo ketularan kurang ajarnya tu anak. Kayaknya tangan lo kotor tu al, baik lo cuci pake tanah 7 kali trus lo bilas pake air kembang 7 rupa." jawab dhika sambil menatap sinis kearah nela yang dibalas tatapan sinis oleh nela.

"Apaan sih dhik, lebay lo" balas aldi. "Yaudah sekarang semua sudah lengkap kan? Di, kita mulai pendakiannya?" tanya aldi ke hadi yang baru saja datang sambil membawa beberapa tenda.

"Iya kita naik sekarang, tapi sebelum naik, kita doa dulu gue yang mimpin" Hadi meletakkan tenda ke tanah dan mulai memimpin doa.

Setelah doa, mereka pun memulai pendakian. Banyak anak anak alay yang langsung membuat livestagram. Beberapa kelas ada yang menyanyikan yel yel mereka dan ada pula yang menyanyikan lagu-lagu. Seperti kelas nela yang paling aneh. Kenapa aneh? Karena disaat semua kelas menyanyikan yel yel atau lagu yg semangat, kelas mereka malah menyanyikan lagu "Surti". Reynhard dan Adolf lah yang memulai nyanyian itu. Semua tertawa karena melihat ekspresi dan goyangan reynhard. Alicia, Jessie, dan Dita sibuk mengabadikan moment tersebut sambil tertawa.

"Kampret si reyn kayak ulat bulu gemuk" Caramel menunjuk nunjuk perut reynhard yang nimbrung dari bajunya.

"Hahahaha ngakak so hard" eca tidak bisa berhenti tertawa melihat tingkah reynhard.

"Terngakak" ucap Jessie.
"Terlawak" tambah Alicia.
"Terkewwen" tambah Nico.
"Terbauk" tambah Mia. Seketika semua orang terdiam karena mendengar ucapan Mia dan melihat kearahnya.

"Terbauk? Kok Bauk?" Tanya nela yang berada di samping nya.

"Iya Bauk. Kalian kalau ketawa mulut tolong di tutup. Napas kalian Bauk Kadal semua apa lagi lo ca ampe keluar gitu ludah lo." Jawab Mia santai sambil memasukkan tangan ke saku celananya.

"Mampus kalian.. mamam tu " Nico bersuara sambil memainkan rubiknya."udah ayok kita lanjut.. " tambah Nico lalu menarik baju Abed agar melanjutkan pendakiannya.

Aldi dan Dhika terkekeh melihat tingkah adik kelas mereka. Mereka semua masih diam dan menatap aneh ke arah Mia.

"Ngapa kalian ngeliatin gue kayak gitu ha? Gak Sur?" Mia menaikkan sebelah alisnya.

"Udah udah mending kita lanjut aja. Itu kak Aldi dan yang lainnya nungguin loh" nela menunjuk nunjuk ke depan.

Mereka melihat ke arah depan dan mendapati para kakak panitia mereka yang sedang menunggu. Mereka pun melanjutkan pendakiannya.

KanelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang