Edelweis

60 10 13
                                    

Keindahan bunga edelweis yang sebenarnya adalah ketika tangkainya bergoyang tertiup angin pegunungan. Bukan ketika berada di tanganmu.

Naela Putri Irawan
-
-
-
======°°======

"Wahhhhh cantik banget......... Ternyata benar kata lo la, capeknya gue ndaki sekarang udah terbayar karna pemandangan disini" becca sangat antusias melihat hamparan edelweis yang sedekat ini dengannya.
     Caramel menghirup udara segar dan menghembuskannya pelan. "Gue ga nyangka bakalan seKEREN ini" ia mengeluarkan hp dari saku jaketnya dan mengambil beberapa foto pemandangan, bunga, dan yang paling penting foto selfienya.  'heloowww jauh jauh kesini masa gaada foto rugi banci deng gue...' 

      Edelweis disebut bunga abadi karna terkandung hormon yg bisa mencegah kerontokan kelopak bunga yaitu hormon etilen. Edelweis merupakan salah satu bunga yang sangat di lindungi. Bahkan di-undang undangkan. Edelweis hanya dapat tumbuh di daerah pegunungan. Kalau kalian ingin semua orang tau indahnya edelweis, jangan di bawa pulang. Tapi ajak orang orang ke puncak gunung untuk menyaksikan indahnya ciptaan Tuhan.

"Huaaaaaa hoooooaaaaaa" teriak mia sambil berlari ke hamparan edelweis. Nela terkekeh melihat ketiga temannya. Andai saja ia bersama orang yang dulu ada disampingnya, pasti ia takkan se-diam ini.
     Saat nela berjalan menuju teman temannya ia melihat dhika yang sedang memetik bunga edelweis.

"Heh lo tau aturan gak sih? Bunga edelweis itu di lindungi. Dilarang keras untuk memetiknya. Lo bisa aja masuk penjara garagara ini!" Nela sudah berada si puncak kekesalannya.

"Kalo penjara hati lo sih gue mau aja" jawab Dhika santai.

"Apasih jangan ngalihin pembicaraan deh. Awas lo gue kaduin ntar biar di penjara lo!!"

"Heh lo kok suka ngaduin orang sih. Lagian apa salahnya coba gue metik ni bunga, secara cuma setangkai doang"

"Ya salah lah. Edelweis itu indah dan lo ga boleh metik keindahannya dan ngebawa pulang"

"Ohhh gitu, iya gue ngerti. Tapi kalau gue metik keindahan lo trus gue bawa pulang gapapa kan? Soalnya edelweis itu sama kayak lo. Sama sama indah dimata gue" Dhika menunjukkan senyum smirk-nya.

'Anyinggg ngajak sparing ni senior'
"Hahahaha lawaks kamoh" balas nela lalu meninggalkan Dhika.

"Heh Lo kok malah pergi?" Dhika menarik tangan nela. "Temenin gue keliling" Dhika menggenggam tangan nela dan membawa nya pergi menuju hamparan edelweis.

Ntah kenapa nela tidak melepaskan genggaman Dhika. Justru ia merasa nyaman dan hangat. Nela diam dan hanya mengikuti kemana Dhika membawanya. Setelah beberapa menit berjalan, Dhika duduk di sebuah batu besar yang mana, ia masih menggenggam tangan nela.

"Duduk sini" ucap Dhika

Tanpa menolak atau berkomentar, Nela pun duduk di sebelah Dhika. 5 menit mereka duduk dengan keheningan. Dhika sibuk mengabadikan pemandangan puncak, sedangkan nela sibuk memainkan batu batu kecil dengan kakinya. Dhika mengubah objek fotonya ke arah nela dan ia mengambil foto nela.

" Lo cantik " kata kata itu spontan keluar dari mulut Dhika.

"Ha? Apa kak?" Jawab nela.

"Lo cantik" ulang Dhika yang masih tetap melihat mata indah nya nela.

' iya gue tau gue emang cantik dari lahir'  batin nela.

"Kok diam?" Tanya Dhika.

"Makasih"

"Makasih buat?"

"Makasih karna lo .. eh maksudnya, karna kakak udah bilang aku cantik"

KanelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang