Insiden

54 9 4
                                    

Kini Aldi menghidupkan motor nya dan mulai menjalankannya. Iseng, Aldi melihat nela dari spion motor. Nela tampak diam dengan terus melihat tangannya yang kini benar benar memeluk Aldi. Aldi tersenyum "deg degan ya?? Santai aja kali la" ucap Aldi.

"Ha?? Apa kak? Ga kedengeran" jawab nela bohong. Jelas ia mendengar jelas perkataan aldi. Jelas jelas aldi membawa motor dengan kecepatan sedang yang mustahil untuk tidak mendengar si pembawa motor berbicara. Hanya saja ia terlalu malu untuk menjawabnya.

"Alamat lo dimana?"
"Jalan aja terus kak nanti ada perempatan besar kita belok kanan. Nama perumahan gue wadya graha 1"
"Ohhhhh Ok" Aldi menambah kecepatan motor nya.

Akhirnya mereka pun sampai dirumah nela. Hari sudah gelap. Terlihat Adnan menunggu di depan rumah.

"Hmm makasih atas tumpangannya kak, maaf kalau gue ngerepotin"

"Iya sama sama. Ga ngerepotin kok tadi sekalian mau beli sesuatu dan ya nampak lo yang lagi nunggu yaudah sekalian" jawab Aldi

Adnan menghampiri adiknya karna tak kunjung masuk.
"Nela kok ga masuk? Eh ada cowok. Siapa nih? Pacar kamu? Baru juga sekolah udah pacar pacar aja. Abang kan udah bilang jangan pacaran nela" cecer adnan.

"Ihhh enggak kok bang. Ini tu kak Aldi, kakak kelas nela" jelas nela.

"Ohhhhh gitu. Makasih ya udah nganterin nela pulang, aldi" ucap Adnan.

"Yaudah kalau gitu saya pulang dulu, bye la. Bang, pamit" ujar aldi yang dibalas anggukan dan senyum oleh nela dan Adnan.

Setelah Aldi pergi, nela dan Adnan masuk ke dalam rumah. Nela langsung melepaskan sepatunya dan masuk kedalam kamarnya. Adnan pun menyusul nela dan mengetuk pintu kamar bercat biru muda tersebut.

"Dek?? Abang boleh masuk?"
"ENGGAKK NELA MANDI DULU NANTI NELA TURUN BANG" teriak nela dari dalam kamar mandinya. Adnan pun turun menuju ruang keluarga dan duduk disamping mamanya.

"Itu tadi adek kamu pulang sama siapa?" Tanya Yanti sambil menukar channek tv nya.

"Sama Aldi ma. Kakak kelasnya nela"

"Ohhhhh, besok besok kalau mau pergi atau apa mobil di cek dulu. Tu liat adek kamu jadi kemalaman pulang sekolahnya" ujar Yanti.

"Iya iya ma, tadi udah aku cek juga. Kayaknya kena di jalan mungkin ma, ya Mama tau lah modus Abang bengkel yang nebarin paku di jalan. Nah mungkin karena itu" jelas Adnan.

"Iya besok bawa mobil ati ati"

"Iya ma"

*****

Setelah selesai mandi nela memakai baju lengan panjang putih nya dan celana joger hitam. setelah selesai mengeringkan rambut dan menyisirnya ia memakai bedak bayi dan mengambil tas kecilnya lalu keluar kamar.

"Abang temenin nela keluar yuk. Nela mau beli kuota, kuota nela abis" nela turun tangga dengan terburu-buru. Hingga setengah anak tangga nela tersandung dan jatuh sampai ke anak tangga terakhir.

Adnan dan Yanti langsung ketempat kejadian dan membantu nela berdiri. Tapi nihil nela sulit untuk berdiri.

"Aduh dek kok bisa jatuh gini. Jalan jangan cepat cepat gitu" ucap Adnan. "Cepat Mama bantu berdiri" ucap Yanti.

"Aduhh gabisa ma. Ini kaki kanan nela sakit banget. Ga bisa di gerakin"

"Yaudah sini naik ke punggung Abang. Biar Abang gendong kamu ke kamar"

Nela pun mencoba untuk naik tapi tetap tidak bisa. Karna kini bukan cuma kaku kanan nela yang tidak bisa di gerakkan, tetapi kedua kaki nela.

Setetes air mata nela jatuh dari matanya "gak bisa bang kaki nela beneran sakit bang" nela benci ketika ia lemah seperti ini. Ketika ia melihat orang disekitarnya yang menurut nela sendiri kerepotan, ia sangat benci. Ia tak mau dan tak suka terluka dan terlihat lemah di depan orang.

KanelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang