Rasa Penasaran??

68 5 78
                                    

Kacau, adalah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan saat ini. Kelas nela hampir tidak berbentuk. Kursi dan meja sudah tidak teratur, laptop beserta keluarganya sudah terletak di atas meja dengan masing masing penghuni. Setengah dari kelas sudah tampak seperti warnet, dengan suara game yang sangat riuh.

Sementara di sudut kelas ada sekelompok manusia yang menundukkan kepalanya dan ketika satu manusia mengatakan 'werewolf bangun dan silahkan memakan satu orang', tampak 2 orang membuka matanya dan menunjuk satu orang. Lalu, di belakang kelas tampak beberapa perempuan yang sedang menonton live oppa tampan mereka yang sering di sebut para haters dengan 'plastik'.

"Aaahhhhh sumpah demi apapun Lucas ganteng banget. Ihh kapan gitu dia ngelamar gua" becca berteriak histeris saat melihat foto lucas.

"Gantengan juga Taehyung nya gua" balas nela yang fokus menonton live tour bts di LA.

"Ganteng apaan, alien gitu lu bilang ganteng"

"Lah lu tukang ngupil gitu lu bilang ganteng"

"Au ah. Lucasssss!!!!"

Becca terus menggeser layar HP-nya yang berisi foto mahkluk upil tersebut. Nela? Nela berkutat dengan HP-nya yang menampilkan wawancara BTS favoritnya di Billboard.

Sedangkan caramel dan mia, mereka sedang menonton live 'light' wanna one di acara music Bank.

"Ujin ujin. Bagian ujin bentar lagi Mel!!" Mia menepuk tangannya bersemangat.

"Iya iya mi iya" caramel yang sudah terbiasa dengan kelakuan Mia saat melihat ujin-nya*? Perfom, hanya bisa meng-iyakan semua perkataan gadis berpipi besar itu.

Nela sudah selesai melihat para suaminya*? Di wawancarai. Ia mematikan HP-nya dan menyandarkan badannya ke sandaran kursi. Ia memejamkan matanya sejenak lalu menghembuskan nafas pelan. Ia melihat ke arah jendela yang langsung memperlihatkan Dhika dan para temannya bermain futsal. Nela dapat melihat peluh yang membasahi kening serta pipi dan rambutnya yang tampak basah karna peluh tersebut.

Nela terus melihat mereka bermain futsal. Eh tidak, ia hanya fokus melihat Dhika dan yak, ia berhasil mencetak gol dengan sangat sempurna. Tampak terukir senyum indah di wajah Dhika karna berhasil memasukkan bola kedalam gawang. Nela tidak pernah mau melewatkan momen tersebut. Ia mengambil HP-nya dan membuka aplikasi kamera. Ia mengambil beberapa foto Dhika dengan cepat. Setelah itu, ia mematikan HP-nya dan pergi ketempat caramel.

"Mel, temenin gua ke kantin dong"

"Pergi sendiri lah la, gua lagi sibuk nih"

"Ih bentar loh Mel, ntar gua jajanin lo juga deh"

"Serius? Ok permen ya!!"

"Iya iya Cepetan"

Mereka berdua pun pergi menuju kantin. Selama perjalanan menuju kantin di koridor, nela terus mencuri pandang untuk melihat Dhika. Caramel yang berjalan di depan nela tentu tidak menyadari tingkah nela. Nela terus celingak-celinguk mencari keberadaan Dhika. Tetapi nihil, Dhika tidak ada.

Nela memalingkan pandangannya ke arah punggung caramel. Ia pun mempercepat langkahnya agar sejalan dengan caramel.

"Mel tunggu ih"

*****

Jangan berisik

Setelah selesai membaca, Harap kembalikan buku ke tempat semula

Begitulah tulisan yang tertera di sebuah kertas yang menempel di dinding ber-cat putih.

"Ohhhhh jadi molekul air di pecah dulu biar elektron di fotosistem 2 stabil, hmmmm fotolisis" nela berbicara sendiri sambil mencatat materi yang ia dapat.

KanelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang