Call It 'My Day'

65.2K 2.5K 104
                                    

Haaiii,

saya kembali, mohon maaf kelamaan soalnya kemarin ceritanya saya pulang kampung seminggu dan kebetulan internet di rumah lagi di matiin. semoga cerita ini nggak mengecewakan kalian yah. hoho. makasih atas jejak-jejaknya di part sebelumnya.

Happy Reading :*

nb: buat kak Saki maaf yah ga jadi apdet akhir minggu kemarin :D

Lia pov

“tumben baru jam segini mau balik?” tegur Ara di pintu kamar tamunya.

“hehe, hari ini ada arisan RT. Gue kan sekarang kaum sosialita yang tiap sore arisan.” Ujarku dengan kekehan.

“sosialita nggak gitu-gitu juga kali, segala arisan RT aja bilang kaum sosialita.” Cibirnya.

Hari ini memang jadwalku menengok keponakan imutku, tapi berbeda dengan hari sebelumnya yang aku akan pulang setelah di jemput Tomas, hari ini aku akan pulang lebih awal karena aku baru saja mendaftar arisan RT di rumah.

“ya udah, aku pulang dulu ya.” Pamitku pada Ara, cipika-cipiki, lalu mencium Aqeel yang sedang pulas dalam gendongan Ara.

“ati-ati lo.” Pesan Ara yang kuangguki dengan mantab.

Setelah perjalanan yang lumayan menyita kesabaran karena macet, aku pun tiba di rumah ibu RT kompleks ku. Sedikit gugup rasanya ketika memasuki rumah yang berisi orang-orang yang belum aku kenal sebagian besarnya, apalagi sepertinya aku yang paling muda di sini.

“eh jeng Lia, masuk sini.” Ujar bu RT dengan lantang. Aku hanya tersenyum canggung lalu masuk dan duduk di dekat pintu, yah buat jaga-jaga kalau ada apa-apa aku bisa langsung kabur.

“jeng-jeng, jeng Lia ini istrinya Pak Tomas, yang rumahnya di blok F.” Ujar bu RT memperkenalkanku, sekali lagi aku hanya tersenyum dengan canggung sambil mengangguk.

“oh, istrinya pak Tomas yang ganteng itu?” ujar seorang ibu yang dari wajahnya kira-kira berusia 40an. Aku tersenyum canggung, ternyata suamiku lebih terkenal dibanding aku.

“kok jarang kelihatan jeng?” ujar seorang lagi yang aku tak tahu namanya.

“kebetulan sering ke rumah mertua.” Ujarku sedikit berdusta, emang sih aku sering ke rumah mama, tapi aku lebih sering ke rumah Ara.

“jeng, ayo kita mulai, masih nunggu apalagi?” tanya seorang ibu yang lain ke pada bu RT.

“tenang masih nunggu satu orang lagi, istrinya Pak Ivan yang baru pindah ke sini minggu lalu.” Ujar bu RT semangat.

“sama-sama di blok F lo jeng Lia.” Ujar bu RT padaku dan aku hanya tersenyum canggung, mana tau aku kalau ada tetangga baru, kan blok F nggak Cuma satu deret.

Setelah beberapa menit menunggu datanglah seorang wanita dengan dandanan manis khas gadis single dan terlihat lebih muda dariku.

“nah ini dia yang kita tunggu-tunggu. Kenalin jengs, ini Jeng Kifa istrinya Pak Ivan.” Ujar bu RT dengan semangat. Semua menatap kagum pada wanita yang kini duduk di sampingku, tak terkecuali aku yang dengan terang-terangan menatap kagum padanya.

“euum, maaf bu tapi Kak Ivan itu bukan suami saya, beliau itu kakak sepupu saya.” Ujarnya salah tingkah sendiri.

“waaah, berarti Pak Ivan masih single dong.” Ujar bu RT berusaha mencairkan suasana yang tiba-tiba canggung.

“ya udah ayo kita mulai.” Ujar bu RT kemudian.

Setelah acara ini selesai, kami pun di larang untuk pulang dulu. Mereka mengajak ngobrol kesana kemari, aku dan Kifa hanya bisa tersenyum canggung karena tak paham dengan apa yang sedang diobrolkan oleh ibu-ibu ini.

You're My Cup of TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang