Lia pov
Huaaahhh, aku menyukai pagi ini. Sejak permintaanku minggu lalu untuk menginap di rumah Ara, akhirnya hari ini keturutan. Aku tersenyum melihat suamiku yang masih tidur pulas di sampingku, dia ini kebiasaannya masih aja nggak bisa ilang walaupun sekarang kami sedang menginap di rumah Ara.
“maas, bangun udah pagi nih.” Panggilku pelan.
“hmmm.” Gumamnya malas.
“mas, kita hari ini nggak lagi di rumah loh, masa masih mau ngelanjutin tidur abis subuhnya?” ujarku sambil mengguncang-guncangkan tubuhnya.
“biarin, mas udah ijin sama Rafa mau bangun siang.” Jawabnya santai, ada-ada aja dia ini.
“mas beneran nggak mau bangun? Padahal aku mau ngajakin pulang loh.” Gumamku pelan. Seketika kedua mata Tomas langsung terbuka.
“kamu beneran mau ngajakin pulang? Yaudah, mas mandi bentar ya, abis itu kita pulang.” Ujarnya semangat, aku hanya bisa geleng-geleng melihat sikapnya.
“tapi nggak sekarang.” Ujarku tiba-tiba saat Tomas akan memasuki kamar mandi.
“apa?” tanyanya dengan wajah linglung.
“iyaa mas sayang, mau pulang tapi nggak sekarang. Nanti sore yah?” jawabku disertai cengiran lebar. Wajah Tomas berubah datar, setelah itu dia langsung masuk kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi dengan sedikit keras. Yaampun suamiku itu bener-bener deh, sampai sekarang pun dia masih nggak nyaman sama Ara, padahal Aranya aja biasa aja.
“pagi.” Sapaku pada Ara yang sepertinya baru keluar dari kamarnya.
“pagi.” Jawabnya lalu kami tertawa bersama, rasanya aneh ketemu dia pagi-pagi gini, apalagi keadaan kami sekarang sudah berbeda. Sama-sama udah nikah dan tinggal di rumah masing-masing, bahkan Ara udah punya Aqeel.
“mau masak apa pagi ini?” tanyaku pada Ara yang mulai sibuk mengeluarkan bahan masakan dari dalam kulkas.
“kayanya pagi-pagi gini paling enak makan yang menghangatkan, jadi mari kita bikin nasi goreng dan omelet.” Ujarnya yang membuatku tertawa lagi. Nasi goreng dan omelet adalah menu wajib kalau Ara nginep di rumahku dulu, dan akhirnya kami akan sangat kekenyangan dan mengantuk dipagi hari.
“oke, mari kita tunjukkan kehebatan master of nasi goreng dan omelet.” Ujarku lalu langsung membuat bumbu untuk nasi goreng.
Rasanya seperti kembali ke masa lalu, memasak sambil bercanda bahkan tak jarang kami saling olok seperti saat kami kuliah dulu. Tak di pungkiri kehidupan berumah tangga membuat sedikit jarak diantara kami. Namanya juga berumah tangga, pasti ada yang berbeda walaupun itu hanya sedikit, kita udah nggak bisa kaya dulu lagi yang kalau suntuk bisa keluar sesuka hati. Sekarang udah ada suami yang harus dimintai ijin dan kalau udah punya anak pasti lebih ribet lagi.
“pagi mama.” Sapa Rafa yang keluar sambil menggendong Aqeel.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Cup of Tea
Romancewe're perfect each other, cos you're my cup of tea.