👠23 [END]

44.1K 2.6K 662
                                    

12 Tahun kemudian...

Seorang ibu muda berusia tiga puluh lima tahunan terlihat berjalan beriringan dengan ketiga anak perempuannya memasuki sebuah taman.

"Ibu, apa kita akan menunggu disini?" tanya si sulung -Yoona, pada ibunya.

"Iya sayang. Kami sudah berjanji akan bertemu disini." jawab sang ibu -Lisa.

"Eung~ apakah lama, bu?" kali ini anak bungsunya yang bertanya.

Lisa tersenyum. Ia berjongkok, menyamakan tingginya pada ketiga anak kembarnya, -Yoona, Yoora, dan Yoorin.

"Tidak, sayang. Sebentar lagi. Bukankah kau sangat merindukannya, heum?"

Si bungsu Yoorin hanya mengangguk lucu.

Sementara anak keduanya, Yoora, memang lebih banyak diam.

Sifat ketiga anak kembar identik berusia enam tahunan itu memang berbeda-beda.

Yoona, si sulung itu mempunyai sifat yang lebih dewasa dibanding adik-adiknya yang hanya terpaut usia lima menit darinya itu. Namun ia sangat keras kepala, tetapi murah sekali tersenyum.

Yoora, si anak tengah itu mempunyai sifat yang cuek dan lebih cenderung penyendiri. Ia lebih suka menghabiskan waktunya dengan membaca buku ketimbang bermain. Namun ia tetap menyayangi kakak dan adiknya.

Nah~ kalau Yoorin, si bungsu ini memang yang paling manja. Selain itu, ia juga senang sekali menjahili eonni-eonni nya. Namun meskipun begitu, ia adalah gadis kecil yang tomboy. Ia bahkan tak segan-segan menghajar anak-anak lelaki yang mencoba mengganggu eonni-eonninya. Ah~ tetapi ia juga penyayang binatang dan memelihara seekor anak anjing kecil yang lucu bernama Mochi.

Setelah sepuluh menit menunggu, akhirnya seorang lelaki berkulit pucat datang menghampiri mereka.

Ketiga gadis kecil itu memekik senang dan langsung berlari untuk menghampirinya.

Oh Sehun, nama lelaki itu. Ia segera mengangkat tubuh si bungsu Yoorin, sementara Yoona dan Yoora memeluk pinggangnya, disisi kanan dan kirinya.

"Aku merindukanmu." ucap Yoorin dengan manjanya dan memeluk leher Sehun.

Sehun terkekeh. "Aku juga sangat merindukan kalian." Ia mengecup pipi Yoorin dan mengelus pucuk kepala Yoona dan Yoora.

Lisa tersenyum, berjalan menghampiri mereka.

"Apa kau tidak merindukanku, huh?" tanyanya.

Sehun tersenyum. "Tentu saja, aku sangat merindukanmu, adikku."

Lelaki itu menurunkan Yoorin, dan segera memeluk erat Lisa yang merupakan adik tirinya itu.

Ayah Sehun memang menikah dengan Ibu kandung Lisa lima belas tahun yang lalu.

Sehun dan Lisa merasa memiliki nasib yang sama, yaitu mempunyai keluarga yang hancur. Itu sebabnya mereka menjadi sangat dekat dan tak terpisahkan satu sama lain.

"Bagaimana kabarmu, oppa?" tanya Lisa setelah melepas pelukannya.

Sehun mengusap kepala Lisa seperti biasanya. "Aku baik-baik saja."

Lisa tersenyum manis. "Bagaimana kabar Irene eonni? Apakah dia baik-baik saja?"

"Dia masih berada dalam masa ngidamnya." Sehun mendengus pelan. "Bahkan ia pernah memintaku untuk memasak sup rumput laut pada pukul dua dini hari."

Lisa terkikik. Ia menepuk pundak Sehun. "Kau harus bersabar, oppa. Itu semua demi anak dan istrimu."

"Memang. Tetapi apakah itu tidak berlebihan?" tanya Sehun.

my baby boy | lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang