👠22

25.7K 2.2K 222
                                    

Hari ini, Jungkook berencana untuk mendatangi sang pujaan hati -Lisa, ke appartement gadis itu yang berada sangat jauh dari Seoul.

Tidak banyak yang Jungkook bawa, hanya dompet berisi black card, beberapa lembar uang, dan ponsel.

Berbekal dengan mobil canggihnya, Jungkook bertekad akan menyetir sendirian dan menolak untuk didampingi oleh body guard nya. Mungkin agar Lisa terkesan dengan pengorbanannya? Aih~ dasar bocah!

"Ibu, aku pamit. Sampaikan salamku pada ayah." ucap Jungkook setelah melepas pelukan sang ibu.

Nyonya Jeon tersenyum haru dan mengangguk. "Kau berhati-hatilah, nak. Perjalanan mu sangat jauh. Pastikan kau tidak melewatkan jam makan mu." titahnya.

Jungkook mengangguk dan tersenyum.

Setelahnya, ia berjalan memasuki mobilnya, menyempatkan untuk melambaikan tangannya pada Nyonya Jeon sebelum memacu mobilnya keluar dari kediaman mewahnya.

°°

Hampir dua belas jam Jungkook menempuh perjalanan panjang hingga akhirnya mobil yang dikendarainya terparkir dilantai dasar gedung appartement Lisa.

Wajahnya sudah terlihat letih, namun ia tetap melangkah mantap menuju kamar appartement Lisa, berharap mendapatkan respon yang baik dari gadis itu.

Jungkook bersenandung kecil saat ia melewati satu persatu deretan pintu berwarna coklat itu. Ngomong-ngomong, Jungkook sangat merindukan sosok gadis bermata bulat itu. Merindukan saat-saat dirinya tertawa bersama Lisa, saat-saat Lisa yang memanjakan dirinya, serta saat-saat ehm pergumulan penuh desah diranjang mereka.

Walaupun Jungkook juga telah menyiapkan hatinya jika nanti Lisa kembali menolaknya. Setidaknya ia sudah berusaha, bukan?

Ia tersenyum mengingat wajah Lisa yang selalu membuat jantungnya berdebar tidak karuan. Ah~ rasanya Jungkook ingin memeluknya saat itu juga.

Hingga tinggal beberapa pintu lagi untuk sampai pada pintu kamar yang ia tuju, langkah kaki Jungkook mendadak terhenti. Melihat sesuatu yang sangat diluar ekspektasinya, namun sempat tersirat diotaknya.

Didepan sana, berjarak sekitar lima meter darinya, Jungkook melihat lelaki asing itu tengah mengecup kening Lisa serta memeluk tubuh gadisnya erat.

Dadanya bergemuruh, emosinya tak tertahankan, matanya memerah, dan tangannya mengepal kuat, bersiap untuk melayangkan tinjunya kapan saja ia mau.

"Lisa." panggilnya, melupakan kata 'noona' pada kalimatnya.

Lisa dan lelaki itu kompak menoleh kearah Jungkook yang tengah menggemelatukkan giginya itu.

Lisa melebarkan matanya melihat Jungkook berada dihadapannya saat ini. Kemudian Lisa menoleh pada lelaki disebelahnya yang ternyata adalah Oh Sehun, seseorang yang mengantarnya kepemakaman Yoongi minggu lalu.

Sehun menatap Jungkook dengan ekspresi datarnya seakan-akan tengah menantang Jungkook untuk berduel.

"Oppa, sebaiknya kau pulang saja." kata Lisa.

Sehun menoleh. "Kau yakin tidak apa-apa?"

Lisa mengangguk, meyakinkan Sehun bahwa ia benar-benar akan baik-baik saja.

Sehun mengulum bibirnya sendiri sebelum berkata, "Baiklah." kemudian mengecup kilat pada pucuk kepala Lisa. Ia berjalan santai melewati Jungkook yang tengah mati-matian menahan emosinya itu.

Lisa menghembuskan nafasnya kasar. Tak dapat dipungkiri bahwa Jungkook dan Yoongi memang memiliki kesamaan, yaitu sama-sama keras kepala.

Buktinya, lelaki bergigi kelinci itu tetap nekat mendatanginya walaupun mereka sudah berpisah.

my baby boy | lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang