28

2.2K 322 61
                                    

"Gyu, bantuin, bangke!"

Seperti dugaan Rivka, selama acara kerja kelompok ini hanya dirinya yang berusaha mengerjakan tugasnya. Ralat, tugas mereka.

Mingyu? Dia malah enak-enakan bermain games dari ponselnya di atas sofa.

"Iya bentar, nanggung." Selalu begitu kalau diteriaki.

Tak terima, Rivka bangkit dari ubin dan menghampiri cowok itu. "Gua aduin Taehyung lu!"

"Yah kan, anjing! Kalah gua, sat." Mingyu melempar ponselnya kesal lalu menatap Rivka malas. "Bukannya lo lagi berantem sama dia?"

"Tau dari mana lu?" Rivka balik bertanya.

Mingyu malah terkekeh lalu berjalan santai menuju laptop yang ada di atas meja tamu-nya. Lalu ia duduk di lantai yang beralaskan karpet bulu mahal milik ibunya.

"Taehyung hits, ego, di sekolahan. Dia turun satu ranking aja tiga angkatan tau," sahut Mingyu tanpa beban.

Rivka melongo, tak menyangka kepopuleran abangnya selebay itu. Apa Mingyunya saja yang hiperbola?

"Najis banget orang kayak dia dikepoin dah," gumam Rivka ikut duduk di samping Mingyu.

"Eh, Gyu."

"Hm?"

"Gua mau cerita dah."

"Cerita aja."

"Tiga hari lalu gua ke dugem loh bareng Jungkook! Bangga ngga lu sama gua?"

Rivka sudah memasang wajah paling girang miliknya, lengkap dengan menaik-naikkan alisnya semangat. Sedangkan Mingyu justru menoleh dengan ekspresi super datar. Terkesan... marah.

"Nggak, Anjing." Lalu cowok itu kembali berkutat pada laptop.

Mulut Rivka berubah mengerucut. "Dih, masa gitu. Tapi seruan sama lu dah daripada sama Jungkook, dia banyak aturan."

"Lu ngapain aja sama dia?"

"Ngga ngapa-ngapain, cuma minum. Tapi bingungnya ngapain dia mesen kamar coba minum doang."

Sesekali, Mingyu melirik Rivka. "Mungkin dia engas. Tapi... bingung apa yang mau diengasin, soalnya lu rata banget."

Rivka tersenyum jenaka.

"Mau war aja kita?"

"Heheheh, udah cepet sini bantuin. Nggak usah sok-sok dugem lagi lu ah, tengil banget. Gak pantes sama muka."

Rivka mendengus pelan sambil menggerakkan bokongnya agar sedikit mendekati Mingyu. Lalu matanya ikut-ikutan menatap layar laptop.

"Gua laper nih. Nggak bawain makanan apa lu?" tanya Mingyu sambil tetap sibuk mengetik sesuatu.

Rivka menggeleng pelan, "Tadi aja gua mau beli cilor udah diklaksonin sama lu."

"Doyan banget cilor, et daah. Mahalan dikit kek."

"Enak, Begoooo. Apalagi kalo bumbunya pedes, duuuh."

Mingyu melirik ekspresi Rivka yang tampak memikirkan indahnya cilor dengan bahagia. Tangan cowok itu bergerak mengacak rambut Rivka sambil tertawa kecil.

Hal itu membuat Rivka langsung diam. Ia menatap Mingyu tajam.

"Apa-apaan tuh?"

Mingyu membalasnya dengan tatapan polos. "Nggak ada apa-apa."

"Buat apa megang-megang kepala gua sok imut? Gua udah punya cowok."

Rasanya Mingyu ingin tertawa lepas melihat ketololan teman kelompoknya yang satu ini. Kurang digauli apa gimana, sih? Batinnya.

bangku • kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang