Rivka tak hentinya tersenyum lebar sejak pagi hari ia membuka mata. Wajar saja, hari ini adalah hari pernikahannya. Meski pernikahan itu sederhana dan hanya dikunjungi orang-orang terdekat, Rivka tetap merasakan gugup dan bahagia di saat yang sama.
Ahh, ini rasanya berada di altar bersama lelaki yang kaucintai.
"Cape?" tanya Jungkook begitu lembutnya, menarik perhatian Rivka agar menengok ke samping.
Senyum Rivka berubah lembut, ia menggeleng. "Cape sih, tapi nggak apa-apa."
Jungkook balik tersenyum lalu diam-diam tangannya menempel pada punggung Rivka dan mengelusnya pelan, seakan menyemangati. Namun, semangat Rivka bangkit bukan karena itu.
Matanya menangkap lima sosok pria tampan menghampiri kakaknya di ujung ruangan lalu mereka berenam bersama-sama berjalan menghampiri altar dengan gagahnya.
Yap, Bangtan dengan pesona yang masih sama sejak mereka SMA. Bahkan hari ini, pesona mereka tampak berkali-kali lebih terasa. Aura menawan mereka tentu membuat para tamu lain rela memutar lehernya untuk sekadar melihat mereka jalan menghampiri Rivka dan Jungkook.
Tanpa sadar, Rivka sangat merindukan masa SMA-nya. Ketika ia diam-diam suka mengagumi cara komplotan abangnya itu berjalan bersama melewati koridor kelas 11.
Ck, tepe tepe pasti!
"YOO JUNGKOOK! Gua masih nggak nyangka si bontot malah yang pertama nikah!" seru Namjoon dengan senyum yang menampilkan lesung pipinya.
"Kan gua udah bilang dari SMA, orang kayak dia tuh tipe laki yang kebelet kawin," celetuk Jin ikut-ikutan.
"Beruntung lo, Brengsek, dapetin adeknya Taehyung," timpal Hoseok disusul tawa lebar para Bangtan.
Rivka hanya bisa ikut tertawa senang dengan kehangatan Bangtan yang sudah lama ia rindukan. Apa lagi dengan Jungkook? Rivka yakin suaminya itu sedang menahan diri untuk tidak berlari dan meloncat untuk memeluk teman-temannya.
"Sialan lo semua! Liat tuh tamu gua jadi fokusnya sama kalian, bukan sama pengantinnya," balas Jungkook sambil memeluk mereka satu persatu bergantian. Begitu juga dengan Rivka.
"Riv, jangan mau ngelayanin napsu Jungkook yang gak ada abisnya. Kalo lo dipaksa, dateng ke apartment gua aja, oke?" Jimin sok menasihati pengantin wanita langsung ditimpali cibiran dari sang pengantin pria.
"Seulgi aja dulu urusin. Jangan-jangan dah bunting juga tu?"
"Weits, masa lalu, Bro," balas Jimin lagi.
Ckckck.
Sok playboy.
Setelah Jimin, lalu berganti Hoseok, Jin, Namjoon, dan... Yoongi.
Rivka mulai tak dapat menahan air mata terharunya. Ia teringat masa-masa dimana dirinya hanyalah seorang remaja labil yang begitu ingin tahu rasanya mencintai dan dicintai seorang pria, dan dengan bodohnya pria itu malah kakaknya sendiri.
Di tengah kebingungan itu lah Yoongi begitu berperan. Sejak masuk SMA bahkan sampai terakhir kali Rivka tinggal di Jakarta, Yoongi selalu menjadi tempat Rivka berkeluh kesah. Responnya mungkin tak sesuai dengan yang diharapkan, namun entah mengapa Rivka tetap memilih untuk menangis di bahu pria itu.
Dan kini, ia berhadapan langsung dengan Min Yoongi. Sebagai pengantin wanita dan tamu.
Yoongi hanya tersenyum, melihat Rivka yang mulai menghapus setitik air mata di kelopaknya.
"Ngapain nangis coba?" tanya Yoongi santai. "Lo kebiasaan sih, kalo ke gua cuma buat nangis doang. Keterusan kan?"
Tak peduli bagaimana tanggapan tamu lain juga riasan make up-nya, Rivka memeluk Yoongi erat. Tangannya bertaut di belakang punggung pria itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
bangku • kth
Fanfiction❝let's call it... siblings with benefit.❞ in which kim taehyung is being desperately in love with his own sis. highest rank; #273 fanfiction -randomly privated- written in Bahasa. amazing cover by shameron copyright 2017 by danylum ft. -candytuft