35 - end

2.2K 308 102
                                    

a/n: puter lagu sad kek apa kek sana cpt

Special Rivka's POV

Aku duduk sambil menghela napas panjang akibat lelah berdiri menggunakan hak tinggi yang sedang kupakai. Acara graduation kelas 12 ini bahkan baru dimulai 2 jam yang lalu, tapi rasanya aku sudah sangat lelah. Fisik dan batin.

"Cape?"

Suara itu. Yang paling aku benci karena di saat seperti ini suaranya masih mampu buat leherku otomatis mendongak cepat, masih buat jantungku berdebar cepat, dan melemparkan tatapan berharap.

"Yoongi mana? Kok lo sendiri?" tanya dia lagi.

Kim Taehyung. Dia adalah sosok kakak sekaligus pacar yang nggak usah ditanya seberapa berharga keberadaannya. Jangan memandang-ku sebelah mata, karena kalian selamanya tidak akan mengerti mengapa gue bisa menyukai saudara sendiri. Ya, kecuali ketika kalian menjadi aku, tentu.

Kami menyukai satu sama lain. Dan sejak itu kami mengaku berpacaran. Setidaknya begitulah yang aku pikirkan selama ini.

Nggak tau kalau menurut dia.

"Kalau ditanya itu jawab, bukan ngeliatin." Si Kurang Ajar itu seenaknya tersenyum miring.

Aku baru akan menjawab, ketika seseorang datang dan menyela, "Gue kira kalian bakal ke prom bareng."

Jeon Jungkook. Cowok itu memang tampan, tapi hari ini aku akui ketampanannya semakin meningkat. Aku cukup terkejut dengan sapaannya barusan, mengingat selama beberapa bulan ini dia sama sekali menghilang dari kehidupanku.

"Lo cantik hari ini," puji Jungkook membuat senyumku sedikit terangkat malu-malu. "Ya kan, Tae?" lanjutnya tanpa diduga.

Jungkook menoleh pada Taehyung yang membuatku mau tak mau ikut melakukannya. Taehyung mendadak memperhatikanku seksama, membuat jantungku agak berdebar seperti menantikan sebuah pujian dari mulutnya.

Sampai detik kemudian, Taehyung membuang muka. "Nggak tuh, biasa aja. Pake dress aja kurang bahan begitu."

Hatiku mencelos. Bisa kupastikan pandanganku begitu memancarkan kekecewaan. Cowok itu mendadak begitu dingin dan berbeda.

Kalau dulu aku cukup senang ketika Taehyung mengomel karena rokku yang kependekan atau bajuku yang terlalu terbuka, sekarang ucapannya sama sekali terdengar tidak sama.

Tanpa kusadari, kita sudah benar-benar berbeda.

"Tae, ini minumnya."

Astaga, cewek itu lagi.

HAHAHAHA, ITU TEMEN APA BABU.

Bae Irene.

Dulu aku dan cewek ini pernah masuk BK bersama hanya karena masalah sepele. Aku menyukai Jimin, dan dia entah dari mana tahu hal itu. Yang konyolnya, dia merasa nggak terima karena saat itu Seulgi--teman akrabnya--rupanya juga menyukai Jimin.

Cih, padahal Jimin nggak setampan itu.

Tapi lihat sekarang? Aku lagi-lagi harus berurusan dengan dia karena Taehyung.

"Makasih ya, Rene."

Lihat, bahkan sekarang Taehyung tersenyum sok manis.

Mau nggak mau, aku memutar bolamata dan mendengus pelan. Aku menyendiri di sini untuk menghindari sepasang manusia ini. Tapi, mereka malah sengaja datang kemari.

"Kalo cuma buat mesra-mesraan, mending kalian berdua nggak usah kesini deh!" usirku sengaja.

Irene pura-pura nggak dengar seperti biasa dan Taehyung malah menatap gue sambil diam. Nggak jelas. Nggak pernah ada yang jelas dengan hidupnya.

bangku • kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang