^anggep ae rivka
btw ini re-pub bcs kayanya wattpad udh bener
Rivka beranjak dari kasurnya sambil tertawa sinis. "Lo kan emang nggak pernah dengerin gue, sekarang terserah lo aja. Tapi lo nggak ada hak lagi buat ngelarang gua sedikitpun."
Mata Taehyung ikut bergerak seiring gestur gadis itu yang menghampiri cermin untuk merapihkan rambutnya.
"Kok gitu?"
"Dah. End of conversation. Gue mau ke rumah Bang Suga."
Taehyung refleks berdiri dan menatap punggung Rivka kesal. "Tuh kan. Lo bisa berhenti bikin gua marah nggak sih? Gua udah bilang jangan main sama anak Bangtan!"
Rivka sengaja membanting sisirnya ke meja sehingga membuat bunyi benturan.
"Kenapa, hah? Lo aja temenan sama mereka, gua nggak bisa gitu?"
Taehyung mengacak rambutnya sendiri. "Bukan gitu! Gue tau kebiasaan buruk mereka. Jadi... gua takut lo--ahh!"
"Apapun yang lo lakuin, gue juga bisa lakuin, ngerti?" ujar Rivka tak lagi peduli.
Udah bikin gue deg-degan sama pernyataannya, trus dia bertingkah seakan gak terjadi apapun, dan sekarang? Dia seenaknya bilang mau pergi?
Taehyung berdecak. "Keras kepala banget sih."
Hah, persetan.
"Lo ngerokok, gue bisa. Lo dugem, gue juga bisa. Lo minum, gue bakal lakuin juga," ucap Rivka sambil tersenyum sinis. "Lo kira gue nggak tau habit lo sama anak Bangtan?"
Taehyung tentu begitu tercengang. Kepalanya terasa mendidih mendengar kalimat yang dilemparkan oleh Rivka sendiri. Dengan kasar, Taehyung menarik tangan Rivka hingga mengunci tatapannya.
"Apa lo bilang? Coba ngomong sekali lagi!!" bentaknya membuat Rivka sedikit gemetar.
Tapi bukan Rivka namanya kalau tidak sok berani.
"G-gue bilang, gue bisa ngelakuin apapun yang gue mau. Gue bisa tidur sama cowok kayak lo tidur sama Irene, Tet! Lo kira gua ngga tau, hah?"
Taehyung benar-benar shock dan tak menyangka akan apa yang ia dengar barusan.
"GILA. LO NGOMONG APA SIH, BEGO? Jangan macem-macem, anjing! Lo tuh cewek!"
"EMANG KENAPA KALO GUA CEWEK, HAH?! Lo kira paru-paru cowok dari baja jadi bisa sepuasnya ngerokok sedangkan cewek enggak?"
Taehyung mengatur napasnya dan berusaha menstabilkan emosinya. "Lo tau dari mana, hm?"
Pertanyaan itu justru memancing Rivka untuk memandangnya sinis.
"Ngaku juga kan lo akhirnya? Nggak penting dari mana. Gue cuma lagi mikir, apa lo seneng dikirim ke Bandung biar bisa lebih bebas?"
"Jadi, pikiran lo tentang gue kayak gitu, ya?" tanya Taehyung lalu tertawa hambar.
"Udah, Tet. Gue udah cape ngeyakinin diri sendiri kalo abang gue nggak brengsek. Kenyataan emang gak bisa diboongin," jawab Rivka.
"Dek... semua cowok emang brengsek. Termasuk pacar lo yang lo bangga-banggain itu."
"Tau apa lo tentang Jungkook, hah? Gua percaya sama dia."
"Ya ampun, lo nggak tau apa-apa tentang dia!"
"Terserah lo, Njing. Intinya gua lebih percaya sama Jungkook daripada lo. Udah."
***
Rivka buru-buru turun dari tukang ojek online yang ditumpanginya sambil menahan emosi. Mas Ojek sempat bertanya, apa dia baik-baik saja karena air mata yang sempat menetes tanpa sadar. Tentu, Rivka menjawab ya, seperti gadis kebanyakan jika ditanya. Padahal, hati Rivka lagi-lagi meletup mengingat perdebatan tak berujung bersama Taehyung tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
bangku • kth
Fanfiction❝let's call it... siblings with benefit.❞ in which kim taehyung is being desperately in love with his own sis. highest rank; #273 fanfiction -randomly privated- written in Bahasa. amazing cover by shameron copyright 2017 by danylum ft. -candytuft