19

3.3K 432 86
                                    

"BANGUN, YOROBUN!"

Sebenarnya Yoongi tidak terlalu terkejut ketika pagi-pagi membuka mata, kedua kakak beradik ini tidur dengan nyenyak di samping dirinya. Mana segala acara pelukan. Cuma heran aja Yoongi melihatnya. Padahal, kemarin seharian dirinya harus rela menjadi wadah tumpahan air mata Si Cewek yang mengaku sedang bertengkar dengan Si Cowok.

"Woy! Ngapain lu tiba-tiba di rumah gua, Sapri. Mana tidur pelukan berasa di rumah Halmeoni," omel Yoongi dengan tatapan datarnya seperti biasa.

Taehyung yang mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum sadar akan tangannya yang terasa kebas akibat menjadi bantalan tubuh adiknya.

"Yaelah, Bang, numpang," jawab Taehyung sambil membenarkan rambut Rivka yang terlihat membuat gadis itu gerah.

"Adek lo tuh, kemarin nangis terus. Masalah keluarga kok dibawa-bawa terus ke gua. Heran," cibir Yoongi duduk di lengan sofa sambil ikut memperhatikan gadis yang masih tertidur di pangkuan Taehyung.

"Dia nangis kenapa sih?" tanya Sang Kakak.

"Gara-gara lu, Tolol. Baru kali ini gua ngeliat cewek nangis galau begitu karena abangnya."

"Kok gua? Dia cerita apaan aja?"

Yoongi menggidikkan bahunya. "Kurang ngerti juga gue. Pokoknya dia bilang sesuatu kayak 'abang gue jadian sama pembawa sial yang bikin gue masuk BK'... gitu gitu dah! Emangnya lo jadian sama siapa?"

Taehyung mengernyit tak mengerti. "Hah? Gue aja gak jadian sama siapa-siapa."

"Lah, bingung juga gua tuh. Ya intinya, lo jangan suka bikin adek lo sedih dah, Tae. Gua yang repot, Bangsat."

"Yaudahlah. Makasih ye, udah jagain dia," ucap Taehyung tulus, "Padahal gue nggak ngerasa berantem sama Si Anak Baperan ini."

Yoongi ikutan heran. "Masa sih? Dia kemaren kayak sedih banget, Tet. Gue sogok es krim aja masih lemes. Yaudah, gue peluk aja. Kasian gue soalnya, haha."

Tatapan Taehyung yang tadinya memandang adiknya langsung menatap Yoongi tak suka. "Wah anjir, modus ae lo, Bang! Betewe.. perlu gue ganti gak es krimnya?"

"Lo ngancurin motor gue aja kagak gue mintain ganti rugi. Gaya-gayaan lu sekarang?"

Mengingat kecelakaan semata-mata karena ketengilannya membuat Taehyung menyengir saat ini. Ia baru ingat dengan tabungannya untuk mengganti rugi motor Yoongi belum juga cukup.

"Hehehe. Makasih ya, Bang, sekali lagi." Pada saat mengucapkan kalimat itu, Taehyung merasakan tubuh Rivka menggeliat dan matanya mulai mengerjap.

Pertamanya, dia hanya menegakkan duduknya di sofa. Lalu memandang Yoongi dan Taehyung yang sedang memperhatikannya juga bergantian. Kemudian mengucek matanya dan menguap lucu.

"Ada apaan nih?"

Taehyung mencubit pipi Rivka gemas. "Ada hajatan, Yoongi baru sunatan. Yuk siap-siap."

Mendengar namanya dijadikan lelucon, Yoongi melotot tak terima. "Anjir. Lo aja kali Tae yang belom sunat-sunat, takut abis soalnya udah kecil."

"Dih! Gua mah mau di sunat berapa kali tetep aja gede."

Belum juga sepenuhnya sadar, Rivka terpancing untuk tertawa akibat kekonyolan kedua abangnya itu. Yang satu memang abang kandung, yang satu lagi sudah seperti abang kandungnya. Rivka menggeplak kepala Taehyung pelan.

"Ngomong tuh sensor dikit. Gue cewek, lho."

Taehyung melirik Rivka. "Oh, cewek? Baru tau gue."

"Yaudah, lo berdua mending pulang dah! Bokap nyokap gua bentar lagi dateng," husir Yoongi gemas melihat pemandangan di depannya.

bangku • kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang