Ujian Nasional telah selesai sejak seminggu yang lalu. Semenjak acara curhat tak terencana dengan Jimin kala itu, Rivka jadi semakin rutin bercerita panjang lebar mengenai sikap Taehyung belakangan ini, meski berkali-kali Jimin menyuruh Rivka agar tidak terlalu dekat dengannya demi menjaga perasaan Taehyung.
Tapi, Rivka kekeh tak peduli.
Toh, Taehyung juga keterlaluan. Setelah rela diputusi sepihak oleh Jungkook, membelanya depan sang Ibu, dan terakhir... sedikit memuaskan pria itu, malah sekarang Taehyung bertingkah seakan mereka tak memiliki hubungan apapun selain teman serumah.
Bahkan lebih buruk dari sebelum mereka saling menyatakan perasaan. Tak ada lagi kecupan iseng, atau pelukan saat menonton tv bersama. Mereka... terasa semakin jauh.
Seperti saat ini. Taehyung justru memilih sibuk dengan playstasion-nya dibanding menggubris Rivka yang rasanya mau banting kepala saja, melihat rumus-rumus fisika di depannya. Gantian, kini Rivka yang harus mempersiapkan diri untuk ujian kenaikan kelas.
"Taenjing!" bentak Rivka tak tahan lagi. Cowok itu sama sekali tidak memiliki inisiatif apa ya? Bahkan meliriknya saja tidak!
Tanpa menoleh, Taehyung menyahuti, "anak cewek apaan ngomong kasar banget."
"Ajarin gue! Nggak kasian lo liat gue udah mau gila liat rumus-rumusan?"
"Minta ajarin Jimin aja sana, ketemuan di McD, abis itu elus-elusan kepala."
Rivka tentu saja langsung menoleh dan memicingkan matanya. "Lo nggak suka? Kalo cemburu, ngomong. Bukannya malah sok-sok nitip gue ke Jimin!"
Yang ditatap akhirnya ikut menolehkan wajahnya dari layar tv. Tetap saja, ekspresi cowok itu terlihat santai, cenderung datar.
"Kalo lo-nya keliatan seneng-seneng aja, kenapa gua harus nggak suka?" Lalu kembali memusatkan perhatiannya pada konsol game yang ia pegang.
Pastinya bukan itu jawaban yang ingin Rivka dengar. Ketika sore itu Taehyung ternyata menyusul ke McD dan menyapa dirinya yang bersama Jimin, Rivka diam-diam berharap Taehyung menunjukkan kecemburuannya. Nyatanya? Taehyung justru menepuk punggung Jimin dan malah meminta cowok itu menjaganya. Ck, padahal Rivka rindu diperhatikan.
Dasar kurbel.
Di saat seperti ini, Rivka merasa dongkol setengah mati.
"Yaudah. Sesuka lo aja." Ia membawa dirinya bangkit dari kasur yang biasa ditiduri Taehyung lalu menutup bukunya kencang-kencang. Persetan dengan ujian, kalau lama-lama di sini, Rivka bisa meledak menghadapi Taehyung.
"Mau kemana?" tanya Taehyung begitu Rivka hampir menyentuh daun pintu kamarnya.
Langkah Rivka terhenti sebentar. Ia mendengus dan menjawab, "Mau ke McD, biar dielus Jimin. Puas?" Lalu Rivka sengaja menghentakkan kakinya sebelum benar-benar keluar dari sana.
"Dek!"
Betapa bahagia Rivka begitu mendengar derap langkah Taehyung menyusulnya dari belakang.
YES, AKHIRNYA GUE DIKEJER!
Dengan ekspresi tetap ia kontrol agar tetap menunjukkan kemarahan, Rivka menoleh ke belakang dengan sekali hentakan.
"Apa sih?!"
Namun yang dilihat selanjutnya, Taehyung justru nyengir tanpa dosa sambil berkata, "nitip seblak dong, laper."
Definisi anjing, sih.
Ingin sekali Rivka berteriak kesal tepat di samping telinga cowok itu. Tetapi pada akhirnya ia hanya menahan emosi karena akan menjadi sangat memalukan bila dirinya kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
bangku • kth
Fanfic❝let's call it... siblings with benefit.❞ in which kim taehyung is being desperately in love with his own sis. highest rank; #273 fanfiction -randomly privated- written in Bahasa. amazing cover by shameron copyright 2017 by danylum ft. -candytuft