^PLAY MULMED SKRG GAIS!
Taehyung beberapa kali memanggilnya ketika Rivka berjalan begitu saja menuju kamarnya. Cowok itu setia mengikut sampai langkahnya terhenti tepat di depan pintu kamar cewek itu yang sudah tertutup rapat dari dalam.
Lagi-lagi Taehyung menghela napas. Dia mencoba untuk mengetok pintu di depannya sambil memanggil lembut, "Dek."
Di dalam Rivka kembali menarik kedua betisnya di atas kasur. Ia berkali-kali berbicara pada dirinya sendiri, "Gue nggak punya abang."
Taehyung lelah. Itu faktanya saat ini. Dia sudah tidak memperdulikan lagi norma-norma yang ia tetapkan dalam hidupnya. Termasuk dengan statement bahwa laki-laki tidak pernah menangis kalau bukan di pemakaman.
Nyatanya, saat ini dia menangis hampir gila. Di depan pintu beberapa kali Taehyung menjambak rambutnya frustasi.
"Dek... plis, gue lagi masa-masa UN, lho. Jangan bikin gue makin stress."
Mendengarnya, dalam hati Rivka meraung.
BIARIN! BIAR LO NGGAK LULUS DAN NGGAK PERLU KE BANDUNG.
Tapi nyatanya, gadis itu kembali meneriaki kalimat berulang-ulang, "GUA GA DENGER, GUA GA DENGER."
Isakan Taehyung semakin terdengar dari balik pintu. "Dek... jangan gini."
Tangisan yang sangat jarang itu berhasil membuat Rivka diam membisu. Gadis itu berusaha meyakinkan telinganya akan apa yang ia dengar.
"Iya, gue yang bego, Dek. Gue bikin lo sedih tiap hari, tapi sekarang gue yang nangis mohon-mohon sama lo. Gue gak guna, ya?"
Rivka menekan mulutnya kuat, menahan tangis yang siap pecah kapan saja.
"Kenap-a... lo mes-ti ke Bandung, hm? Kenapa mesti jauh dari gu..e?" ujar Rivka pelan.
Taehyung masih menangis. Semakin kuat. Semakin letih. Semakin hancur.
"Maaf karena gue suka sama lo. Maaf udah ngekang lo, ngelarang lo ini itu. Maaf udah bikin lo nggak nyaman. Gue cuma terlalu takut kehilangan lo, gue nggak sudi lo disentuh siapapun. Padahal gue tau, pada akhirnya gue gak bisa merjuangin lo. Gue egois, maaf.
"Jangankan elo, gue aja benci sama diri gue sendiri."
Sudah. Rivka sudah tidak kuat. Kakinya melangkah kasar menuju pintu hingga membuatnya tersandung hampir terjerembap. Tangannya buru-buru meraih daun pintu.
Lalu terbuka.
"Taehyung, gua..."
Tatapan kedua insan itu langsung bertemu detik pintu itu berhenti memberi pagar. Keduanya penuh air mata, penuh dengan raut tersiksa, penuh dengan kesakitan yang luar biasa.
"Gue sayang sama lo, lebih dari sekedar abang. Gue... juga suka sama lo."
Taehyung ingin sekali berteriak pada dunia betapa senang dan sakit mendengar kalimat yang diucapkan gadis di hadapannya sekarang. Taehyung ingin menyalahkan dunia akan takdir mereka. Mengapa semuanya terasa semakin sulit bahkan ketika dia tahu bahwa adiknya juga mencintainya?
Tapi untuk saat ini, dia tak ingin peduli.
Terlalu sakit untuk peduli.
Taehyung menarik Rivka ke pelukannya. Merengkuh pinggang gadis itu kuat seiring tawa dan tangis yang bercampur menjadi musik bagi mereka.
"Kim... I love you."
Taehyung mengecup kening adiknya penuh emosi yang ingin ia sampaikan. Tetapi bukan hanya itu yang Rivka inginkan. Secepat kilat, gadis itu menarik tengkuk Taehyung dan mempertemukan kedua bibir mereka bersama.
Persetan dengan hubungan darah. Rivka memejamkan matanya dan mulai melumat bibir kakaknya.
Untuk beberapa detik, Taehyung terkejut dengan perlakuan Rivka. Setelahnya, cowok itu justru tertawa kecil di sela-sela ciuman mereka. Lalu mulai membalas lumatannya.
"Nakal ya?" ujar Taehyung menyudahi ciuman mereka.
Rivka mendengus. "Bodoamat lo mau anggep gue bitch karena berani ngekiss abang gue sendiri. Yes I am, then."
Senyum Taehyung mengembang dengan lembutnya. Tangannya menelangkupi kedua pipi gadis itu, lalu mulai mengecup kedua matanya bergantian.
"Jangan nangis lagi, ya?"
"Kenapa... lo mau dipindahin ke sana? Kenapa juga Mama misahin kita?"
Taehyung menundukkan kepalanya dan menyender pada lekukan leher gadis itu.
"Mama marah banget sama gue, Dek. Dia bilang, gue gak becus jadi abang. Dia ngomong semua hal yang bikin gue ngedown," lirih cowok itu mulai memainkan rambut Rivka dari belakang.
Rivka semakin mengeratkan pelukan depan pintu mereka. "Tau apa dia tentang lo, hm? Nggak ada satupun yang kenal lo lebih dari gue."
"Dia sayang banget sama lo, beda kalo sama gue. Dia khawatir... kalo perasaan gue bisa ngancurin keluarga kita."
Oke, Rivka benar-benar terkejut saat ini. Gadis itu langsung merenggangkan pelukannya dan menatap Taehyung syok.
"Dia... tau?"
Taehyung mengangguk manja bak anak kecil. "Semuanya.
"Gua cuma pecundang yang suka sama adeknya sendiri, tapi malah bikin dia nangis tiap hari. Maafin gue."
Rivka mengelus rambut Taehyung sambik tertawa sinis.
"Ngancurin keluarga? Gue nggak ngerasain punya keluarga. Bokap kita pergi nggak tau kemana sejak kita TK, nyokap... emang dia peduli?"
Tangan Rivka berpindah mengelus pipi Taehyung halus.
"Yang gue punya cuma lo, dan yang lo punya cuma gue. Wajar kita saling jatuh cinta."
"Lo bener," jawab Taehyung tertawa hambar.
"Gue nggak mau nikah kalo bukan sama lo."
Taehyung benar-benar tergelak. "Dek, kok mikirnya kejauhan?"
"Lo nggak tau aja kesiksanya gue selama ini nahan semuanya," ujar Rivka cemberut. "Stress mikirin 'masa iya gue suka sama abang gue sendiri', sakitnya gue pas nyadar kalo kita ini saudara kandung."
Taehyung menatap Rivka dalam. "Lo kira gue gimana, hm? Gue lebih-lebih kesiksa dari lo tau nggak?"
"Jangan pergi lagi kalo gitu," ucap Rivka dengan nada manja kembali memeluk Taehyung. "Kalo lo pergi, gue bener-bener bakal mangkal pake baju kayak gini."
Taehyung memejamkan matanya. Merasakan hangatnya tubuh Rivka yang menenangkan dirinya perlahan.
"Jangan.."
"Biarin aja. Siapa tau ada cogan yang mirip lo deketin gue."
Kepala Taehyung menggeleng manja. "Nggak boleeeh. Pokoknya nggak boleh."
"Kalo gitu jangan kemana-mana. Atau... gue ikut ke Bandung? Kita kabur aja dari Mama."
"Jangan lah, gila. Iya gue nggak akan ke Bandung."
Rivka menatap Taehyung penuh harap. "Janji?"
***
yak makin dramatis
next chapter will be private btw. explicit content soalnya HAHAHA
serius gue

KAMU SEDANG MEMBACA
bangku • kth
Fanfiction❝let's call it... siblings with benefit.❞ in which kim taehyung is being desperately in love with his own sis. highest rank; #273 fanfiction -randomly privated- written in Bahasa. amazing cover by shameron copyright 2017 by danylum ft. -candytuft